Friday, July 15, 2005

(96) GLASS

ketika melihat dirinya, semua yang ada disini mulai menghilang, dan ketika aku mencoba menyentuhnya, semuanya mulai retak seperti serpihan kaca yang semula satu menjadi banyak cabang, mungkin semuanya terlalu dekat dengan dirinya, sehingga apapun yang kau anggap tabu, mulai menghilang seperti awan kelabu yang menyelimuti kalbuku, dan ketika awan itu berubah menjadi terang, matamu tetap menatap dirinya, melawan silaunya sinar yang menembus matamu, merusak retina matamu, dan ketika dia melihat kepada dirimu, dirimu terbelah menjadi bagian-bagian kecil, dan kembali menyatu seperti semut yang mengerubungi manisnya gula, namun ketika dia menjauh, perasaan sakit di hatimu mulai mengakar dan mendarah daging seperti penyakit kanker yang semakin menggila, dan semakin jauh dia berjalan, semakin parah kanker yang kau derita, kenapa engkau tetap berada ditempatmu, membiarkan dia pergi menjauh? apakah karena didepanmu ada kaca tebal yang mengurung dirimu, megurung emosi dan hasratmu? sehingga engkau hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apa-apa?..jangan menyerah, karena dari semua desas-desus yang kudengar, kaca itu hanya ada dalam ilusi matamu..jadi biarkan hati dan otakmu yang berjalan, sehingga jari-jari lemasmu dapat menyentuh dirinya....

No comments: