akhir-akhir ini ketakutan menjadi teman dekatku....ketakutan karena awan terlalu gelap dan meneriakkan sambaran-sambaran petir yang seakan menarik tubuhku kedalam kegelapan itu, pada saat aku berjalan, dan pada saat kulihat keatas, hanya warna putih buram, abu-abu dan hitam yang kulihat, dan dengan senyuman dari awan itu yang membuatku takut, dan apabila kulihat kearah kejauhan, yang kulihat hanyalah gedung-gedung tinggi, dengan background berwarna hitam dan abu-abu dengan sambaran-sambaran petir yang menampilkan silhouette gedung tinggi itu, dan seakan mereka siap menghancurkan gedung itu....dan pada saat awan itu meneriakkan nyanyiannya, yang terdengar seperti gumaman tidak jelas, Aku selalu menutup kedua kupingku, atau setidaknya mengeryitkan dahiku, dan berharap nyanyiannya tidak akan terdengar jelas oleh kupingku...menyebalkan rasanya mengalami semua itu...
ketakutan karena aku tahu waktu akhir-akhir ini berjalan begitu cepat dan juga semakin jahat, dan juga semuanya berjalan tidak beraturan dan aku tahu aku berada didalam semua ini, aku yakin aku berjalan semakin cepat, tanpa arah dan aku juga yakin kalau rasa takutku itulah yang mendorong aku untuk terus berjalan, tidak, tidak, aku tidak boleh menjadi seperti ini, tidak boleh menjadi pesimis, meskipun susah sekali menjalani dunia ini dengan rasa optimis...
aku selalu menangis dipojok kamarku, berusaha melupakan semua yang telah dunia lakukan terhadap diriku, dan aku mencoba mengingat apa saja yang telah aku lakukan kepada dunia....dan aku hanyalah disini, berada didalam kegelapan kamarku, mencoba menggugat semuanya, menyangkal semuanya, dan juga terus menangis...
kini aku berada diluar, tetap berjalan, menengadah ke atas, dan butiran-butiran rintik hujan membasahi rambut dan juga kulitku, hmphh... butiran-butiran ini cukup membuatku terbangun dari semuanya, dari kesedihanku, dari ketakutanku, dari keputus-asaanku, butiran-butiran ini juga menghapus tangisanku, aku menutup mataku, mencoba menyelami semuanya lebih dalam lagi, dan aku yakin kalau semuanya akan berjalan lebih baik lagi.....namun begitu kubuka mataku, dan tetap menengadah ketas, yang kulihat adalah awan-awan itu lagi, melihatku dari atas sana, memulai lagi semuanya, meneriakkan semuanya, mendengar nyanyian dan gumaman-nya, melihat semuanya, dan kini mataku mencoba melawan butiran-butiran air yang terus dicoba dihalang oleh mataku, menantang awan itu... dan pada akhirnya aku menurunkan kepalaku, mengusap mataku, dan berdiam diri sejenak, ditemani oleh butiran air ini, dan kembali berjalan untuk meneruskan hidupku....
No comments:
Post a Comment