Thursday, December 31, 2009

(216) Sinner

Mungkin dunia ini tidaklah seindah surga, namun dunia ini memiliki kesenangannya sendiri yang mungkin tidak akan kutemui di surga. disini kami, para pendosa mendapati diri kami diberikan berkat, pengampunan, waktu, pembelajaran, proses, kearifan, sudut pandang, emosi, kekurangan dan juga kelebihan. kami tahu kalau kami, para pendosa seringkali merasakan neraka benar-benar ada di bumi ini karena kesusahan-kesusahan dan juga waktu yang sangat sulit menerpa hidup kami, namun sebagian dari kami mencoba bertekuk lutut dan merendahkan hati untuk bisa menemukan, mendapatkan jawaban dan arah yang kami butuh. yang mana kami juga tahu, sebagian lainnya dari kami juga lelah untuk berusaha dan menyerah menjalani hidup mereka. 

Mungkin terkadang tidak cukup pujian, doa, ucapan syukur dan juga evaluasi terhadap diri kami sendiri. namun ketika kami mendapatkan suatu momen bersama pendosa lainnya di dunia ini, pikiran kami membawa kami kepada suatu titik dimana kami tahu, pujian, ucapan syukur dan juga rahmat-Mu bersama kami. kami para pendosa, diberikan waktu untuk masih bisa mengucap syukur atas segala berkat yang telah diberikan kepada kami, udara yang bebas kami hirup meskipun mungkin tidak terlalu bersih, waktu yang terus saja berjalan meskipun mungkin terkadang waktu memberikan rasa sakit kepada kami, kesehatan yang kami peroleh meskipun mungkin terkadang kami sendiri yang tidak menjaga kesehatan ini sendiri, pikiran yang membuat kami bisa berpikir meskipun mungkin terkadang kami ingin rasanya menjadi gila. terlepas dari apapun hitam dan putihnya dunia ini ... kami para pendosa, masih berada disini, menapakkan kaki kami diatas dunia yang satu ini, dunia yang kami kenal, kami ketahui dan ini adalah rumah sementara kami satu-satunya saat ini, entah akan kemana rumah ini pindah ketika kami wafat pada waktunya nanti.

Kami para pendosa juga diberikan sebuah peran, misi, dan juga tujuan dalam pengembaraan dan pencarian hidup kami, meskipun kami tahu, kami karena terlalu berdosanya, kami sering melupakan, tidak mencari, acuh tak acuh kepada tujuan kami diciptakan dan ditaruh di dunia ini. mungkin kami tidak sadar dan sering pura-pura tidak mendengarkan ketika hati kecil kami terus berbicara kepada kami melalui nurani kami. kami berpura-pura tidak mendengarkan hati nurani itu, berpura-pura lupa, memikirkan hal lain karena kami tidak ingin terbeban, meskipun sebenarnya dosa ini yang berusaha kami tebus. namun dimanakah letak jiwa kami, para pendosa ini? setiap waktu, mulai dari detik, menit, jam, hari, minggu, tahun, hingga apa namanya, tidak mungkin kami tidak berdosa. meskipun kami mengetahui banyak juga kebaikan yang kami beri, kami lakukan, namun tetap persentase dosa kami jauh lebih berat, lebih banyak dan juga lebih kejam dari kebaikan kami, dan sialnya kami tidak boleh mengucapkan "persetan" terhadap persentase itu.

Lalu, apa yang kami lakukan untuk menebus dosa-dosa kami? cara pertama adalah memohon masih diberikan waktu atau bahasa lainnya adalah 'umur' untuk masih bisa belajar, memeriksa diri, melihat sudut pandang lain, berusaha meneguhkan lagi langkah kami dalam berjalan di dunia ini, berusaha menjadikan yang telah lalu adalah pelajaran kami untuk mau dan bisa menatap ke depan. Cara kedua adalah meneguhkan hati kami terhadap jalan, visi, misi, tujuan yang telah diberikan kepada kami meskipun sebagian dari kami masih mencari, menanyakan, berimajinasi apa sebenarnya tujuan hidup kami. Cara ketiga adalah dengan mengingatkan sahabat-sahabat pendosa lainnya untuk mau memohon ampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan, mengingatkan satu sama lain kalau kami tidak ada yang sempurna, tidak ada yang tidak berdosa. kami berdosa dan sungguh berdosa, tetapi akankah kami takut? akankah kami gemetar? akankah kami lari, akankah kami pergi ketika kami tahu ada sebuah pengharapan akan penghapusan dosa-dosa kami? mudah-mudahan tidak, karena pengampunan adalah sesuatu yang sangat kami butuhkan.. sngat kami perlukan agar kami, para pendosa ini dapat melanjutkan hidup kami, jadi disinilah satu dari para pendosa yang hidup di dunia ini, mengingatkan para pendosa lainnya untuk mau, berusaha, dan bertekad mendapatkan pengampunan itu melalui tulisan yang berdosa ini. 

No comments: