apakah benar aku sebaik yang mereka bilang? apakah benar aku sepintar yang anak kecil itu katakan kepada teman-temannya? dan apakah benar, aku sebjiak yang kau katakan barusan? apakah aku begitu? apakah aku memberikan rasa aman dan nyaman kepada dirimu dan kepada mereka? karena aku tidak merasa seperti itu, aku merasa kotor, bodoh, jahat dan terbelakang... dari sisi manakah mereka melihat kebaikan, kepintaran dan kebijakan diriku? apakah dari senyumku? apakah dari cara bicaraku? apakah dari gerak tubuhku? apakah mereka tidak bisa melihat apa yang bisa kulihat pada diriku sendiri? lihatlah.. aku berkata tidak jujur, aku menuduh orang lain, aku suka memaksa, aku terikat oleh dosaku.. dosaku berada diatas kedua pundakku, tertawa begitu kencang... lihatlah tanganku, tangan yang sudah sering menyakiti tubuh orang lain, lihat mulut dan lidahku, yang sudah sering mengatai orang lain dan berdusta, lihat tubuhku, yang sudah tidak terhitung berapa juta kali aku menodainya, dimanakah letak kesucianku? lihat mataku, mata yang sering melihat kearah lain pada saat orang lain berbicara, mata yang sering membuat diriku mengingini hal yang semestinya tidak diperbolehkan...dimanakah kesucianku?
dan kenapa dirimu dan mereka masih bersamaku? aku yang tidak berarti ini... aku bukan malaikat yang melindungi dunia ini dengan senjatanya, aku bukan iblis yang membohongi dunia ini dengan janjinya dan aku juga bukan tuhan yang memberkati dunia ini dengan kasihnya. aku hanya manusia yang tidak pernah sanggup untuk memiliki dunia ini..aku hanya bisa tersenyum kecut pada saat aku mengetahui fakta ini, fakta dimana memang kesanggupan manusiaku tidak bisa lebih dari itu, betapa bodoh dan naifnya diriku, menganggap diriku lebih baik, lebih hebat, lebih berkuasa, bagaimana aku bisa menguasai dunia ini, kalau jiwaku sendiri dikuasai oleh dosaku, tetapi kenapa? kenapa engkau tidak bisa melihat itu? apa yang kamu lihat pada diriku? apakah aku sebegitu nyamannya untuk diajak berbicara? apakah aku sebegitu pintarnya menghibur dirimu?
kalau aku begitu sucinya, kenapa pada saat malam tiba, aku sering terbelenggu dengan rasa takut akan dosa yang menghantuiku di pojok kamarku...kalau aku begitu kuatnya, kenapa aku tidak bisa menahan air mata yang keluar dari mataku pada saat aku melihat mereka yang harus mengangkat tangan mereka untuk meminta belas kasihan? kalau aku begitu pintarnya, kenapa aku tidak bisa merubah dunia ini menjadi lebih baik, lebih setara, tidak ada perang dan damai? dimanakah fungsi diriku yang berjalan? dan kenapa engkau tersenyum melihatku? apakah ada yang lucu dengan perkataanku? yah, mungkin aku sudah patut untuk ditertawakan, lagipula dunia ini tidak akan tersenyum juga dengan keadaannya sekarang, karena setiap jiwa yang berusaha untuk lepas dari dunia ini akan semakin tertindas dan semakin dimusuhi, dan setiap tangan yang berusaha membantu orang lain akan ditinggalkan dari lingkungannya...bukankah semuanya semakin mengerikan, semakin membingungkan, dan semakin memusingkan.. sampai-sampai aku tidak tahu kenapa aku harus menceritakan semua ini kepada dirimu....
No comments:
Post a Comment