Tuesday, May 17, 2005

(86) HERE AND THEN…

aku berjalan menuju altar, dimana didepanku hanya ada lambang dua garis yang ditarik simetris, tidak ada cela dalam menarik garis itu, mungkin terlalu sempurna untuk dipikirkan, dan semakin kupikirkan, semakin kumengerti, betapa tidak sempurnanya hidupku ini, dengan badan yang letih aku, aku berlutut, mengepalkan kedua tanganku, berharap dengan begitu, aku bisa mendapatkan sedikit kekuatan dalam batinku yang meraung ini, mungkin tidak perlu waktu yang lama, namun aku hanya membutuhkan sedkit keheningan yang jarang sekali kudapat sejak aku disini, didunia yang terlalu ramai ini, dan mungkin aku juga terlalu capai untuk dapat mengikuti semuanya sekaligus, namun aku tahu, walapaun aku mencoba untuk berhenti, mereka semua tidak akan pernah berhenti, melainkan terus berjalan dan semakin meninggalkanku...tetapi apapun alasannya, aku sekaarang disini, didepan penciptaku didunia, berusaha untuk menjelaskan semuanya, keluhanku, kritikku, perasaanku, isi hatiku, kekesalanku, kebahagiaanku, pikiranku, dan semakin aku bercerita, semakin sesak hatiku, dan aku menoba untuk menahan air suci yang keluar dari mataku, dan aku tahu mungkin tidak akan ada jawaban yang akan kuperoleh darinya, karena untuk mendapatkan jawaban langsung dari penciptaku, adalah hal yang tidak mungkin, mungkin satu-satunya cara ialah dengan menembak kepalaku sendiri, dan bertemu dengannya dialam sana...namun saat ini aku tidak perlau jawaban langsung darinya, karena aku hanya ingin mencoba melepaskan beban diriku dulu saat ini, bukan melepaskan beban tubuhku, lagipula, mungkin Dia sedang sibuk menjawab doa orang lain yang lebih penting ....tetap saja air mataku meluncur deras dari mataku yang mulai pedih ini, yang mulai letih untuk terus mencoba tersenyum....mungkin diriku sudah terlalu banyak menderita akibat kebohongan dunia ini, sehingga kapasitas batinku sudah mulai menumpuk dan sudah tidak kuat, sehingga aku harus mencari sebuah cara untuk mengurangi beban itu atau menambah kapasitas batinku sesegera mungkin, aku mendongakkan kepalaku sedikit, melihat lewat mataku yang buram karena air mata, melihat kekanan dan kekiriku, mencoba untuk menemukan orang lain yang bisa kuajak bicara, namun semuanya hening, yang bisa kulihat hanyalah altar dengan warna merah yang mencolok, dan deretan bangku yang seakan-akan mengejek diriku yang sedang berlutut, entah meminta apa dari dirinya diatas sana...namun semakin aku ingin keluar, semakin aku ingin berada disini, mungkin aku ingin disini, karena aku bisa merasakan diriku sendiri yang bergerak, bukan diriku yang selalu berada dibawah kekuatan lain, mungkin tidak semuanya berjalan lancar, disini aku bisa melampiaskan semua rasa kekesalanku, disini aku merasa tenang dan damai, namun disini terlalu sepi, apakah alam surga diatas sana, juga akan sesepi ini? kalau memang sesepi ini, mungkin akan bahagia mendengarkan, karena aku tahu akan selalu sendiri, selalu begitu, betapapun aku mencoba, pada akhirnya aku sendiri, jadi tidak masalah bagiku kalau surga sesepi ini.....

No comments: