jasadku pindah dan bergeser 5 centimeter kearah kematian, terakhir kutinggal dia masih tetap berada ditengah dan tertidur pulas, aku sengaja tidak menjaganya agar aku bisa bebas berkeliaran, dan melihat dunia dari suatu sudut pandang yang lain, karena kadang-kadang terasa membosankan melihat hidup hanya dari satu sudut pandang saja, meskipun aku tahu kalau dunia ini tidak berubah, jasadku terasa begitu meyenangkan untuk dilihat, aku melihat jasadku tertawa, tersenyum, menangis, berdarah, murung, dan lainnya, namun aku merasa damai didalamnya, karena jasad itu adalah aku, bagaimanapun aku bahagia berada didalamnya, karena dia menjagaku dari semuanya..memang kadang-kadang terasa susah mempunyai seonggok daging yang bisa terluka...
aku khawatir kalau aku tidak bisa menjaga jasadku dengan baik, karena aku adalah roh yang nakal..roh yang suka berkeliaran kemana-mana, aku bisa bebas mengelilingi dunia, surga, dan neraka, aku bisa melihat para setan memakan jiwa-jiwa yang sesat di neraka, aku bisa melihat malaikat-malaikat yang bercanda, dan memasukkan busur ke panah mereka, aku juga bisa melihat manusia membunuh manusia lain di dunia, ketiga tempat ini adalah tempat jalan-jalanku, karena memang hanya ini tempat yang bisa kutuju, dan aku akan merasa senang sekali bisa berada di tempat selain tiga tempat ini, meskipun aku belum menjelajah semua bagian dari tempat-tempat yang menakjubkan ini...
Uppss...jasadku sudah menyuruhku kembali kedalam tubuhku, aku harus segera kembali dan membangunkan diriku sendiri, karena apabila aku tidak membangunkan diriku, aku tidak akan pernah bisa bangun lagi dari semuanya....dan aku juga tidak mau kehilangan saat-saat dimana aku hanya bisa merasakan satu sisi tempat kesukaanku saja, karena dunia termasuk dalam salah satu tempat kunjungan yang aku suka, meskipun kadang-kadang mengecewakan....
Somewhere inside me something disappears, And I try to part with my rust-eaten anger...
Thursday, December 22, 2005
Wednesday, December 21, 2005
(120) Poetry Level 4 Abt. God
lakukan apa yang bisa kaulakukan
mencintaiku apa adanya sudah lebih dari cukup
percaya kepada diriku sudah membuatku senang
dekap aku erat agar aku juga bisa mendekapmu
walaupun aku masih bertumbuh dan belum sempurna
tetapi aku tahu dimana aku bisa menemukan pedang dan panah
apakah jiwa yang lahir dari air mata dirimu,
telah menghapuskan kabut penderitaanku?
[mungkin] tidak memerlukan waktu untuk mengotori semuanya...
walaupun tidak terlihat sebagaimana mestinya,
cahaya itu tetap indah dan membimbingku kesini
sebentar lagi, engkau akan bisa melepaskan dirimu dari apa yang mengekangmu
aku tidak bisa mengingkarinya,
engkau tetap tidak bisa menerima mereka yang tidak mempunyai bentuk pasti
jadi engkau tidak akan pernah bisa belajar dari rasa pahit yang berasal dari pasir
dan engkau tidak akan pernah melupakan gambar yang merupakan mimpi burukmu
[perlu] waktu untuk mengotori semuanya
dalam kejujuran, tidak ada satu hal pun yang telah kau hilangkan
karena aku yakin,
engkau akan bisa melepaskan semuanya di atas sana
lakukan apa yang bisa kau lakukan,
cobalah untuk mencintai diriku yang tidak sempurna ini
cobalah belajar untuk percaya kepada diriku,
pegang tanganku erat-erat, karena aku tahu sekarang, kalau ;
Tuhan berada disampingmu
Tuhan membuang semua penderitaanmu
Tuhan mengawasi semua kebutuhanmu
jadi pergilah, ucapkan semua permintaanmu
diantara cakar-cakar yang mengekang suaramu....
karena Tuhan akan mendengarkanmu dan mengabulkannya
mencintaiku apa adanya sudah lebih dari cukup
percaya kepada diriku sudah membuatku senang
dekap aku erat agar aku juga bisa mendekapmu
walaupun aku masih bertumbuh dan belum sempurna
tetapi aku tahu dimana aku bisa menemukan pedang dan panah
apakah jiwa yang lahir dari air mata dirimu,
telah menghapuskan kabut penderitaanku?
[mungkin] tidak memerlukan waktu untuk mengotori semuanya...
walaupun tidak terlihat sebagaimana mestinya,
cahaya itu tetap indah dan membimbingku kesini
sebentar lagi, engkau akan bisa melepaskan dirimu dari apa yang mengekangmu
aku tidak bisa mengingkarinya,
engkau tetap tidak bisa menerima mereka yang tidak mempunyai bentuk pasti
jadi engkau tidak akan pernah bisa belajar dari rasa pahit yang berasal dari pasir
dan engkau tidak akan pernah melupakan gambar yang merupakan mimpi burukmu
[perlu] waktu untuk mengotori semuanya
dalam kejujuran, tidak ada satu hal pun yang telah kau hilangkan
karena aku yakin,
engkau akan bisa melepaskan semuanya di atas sana
lakukan apa yang bisa kau lakukan,
cobalah untuk mencintai diriku yang tidak sempurna ini
cobalah belajar untuk percaya kepada diriku,
pegang tanganku erat-erat, karena aku tahu sekarang, kalau ;
Tuhan berada disampingmu
Tuhan membuang semua penderitaanmu
Tuhan mengawasi semua kebutuhanmu
jadi pergilah, ucapkan semua permintaanmu
diantara cakar-cakar yang mengekang suaramu....
karena Tuhan akan mendengarkanmu dan mengabulkannya
(119) Osea Degree
dengan berdoa, dengan melupakan semuanya, apakah aku bisa mendatangkan kesunyian datang menghampiri tempat ini?
dengan melepaskan dan dengan menimbun semua kenangan, apakah aku bisa mendapatkan kesunyian yang dijanjikan kepadaku?
aku melihat kekuatanku yang semakin lemah, dan setiap butir pasir itu terus berebut untuk turun menghabisi waktu yang ada diatasnya... setiap butir pasir yang turun membuat setiap gerakan yang kubuat tidak ada artinya. tali yang mengekang tubuhku membuatku tidak merasa nyaman, luka yang ada didalam guratan tali itu membakar dan membawaku jauh dari tempat ini...
sekarang aku berada di lautan, lautan yang penuh dengan teriakan dan duri dari orang-orang yang telah tenggelam disini, dan dari sini aku akan dengan mudah menjawab doamu yang tidak pernah sampai kepadaku, meskipun aku tahu semuanya berjalan terbalik dan salah, aku sudah berada disini, menjawab doamu...
Aku berada dijalan berkabut, dimana setiap gumpalan kabut yang melewati diriku, membuatku gila, lebih muda, dan tidak sabaran, aku tahu kalau aku terus berada didalam kabut ini, aku akan kehilangan kesadaranku, tetapi dimana jalan keluar dari sini? apakah aku sudah melewati jalan keluarnya? aku tidak bisa melihat apa-apa, kabut ini begitu tebal, jangan merah, atau ungu, yang bisa kulihat hanyalah abu-abu.. tolong jangan lihat diriku kebingungan seperti ini...
namun kini aku sudah berada disini, dilautan berduri dan tangisan, sekarang semuanya menjadi murni, tetapi tetap terasa menyedihkan, sama menyedihkannya dengan kemuraman yang menyebar dan semakin menyebar keseluruh air yang ada dilautan ini, tangisan orang-orang yang berada dilautan ini, menyanyikan pujaan dan menghibur diriku, mereka mengatakan kalau semua kepedihan itu akan berhenti suatu hari nanti, namun tetap saja, dalam lubuk hatiku, aku tidak percaya satupun perkataan mereka.
dihadapanku kini hanya laut, dengan angin yang damai, mencoba memberikan sentuhan damai kepada kulit wajahku, sebuah panorama yang luas terhampa didepanku, namun tetap, semua itu tidak membuatku beranjak baik, hanya tersenyum dan menikmati semuanya, yang bisa kulakukan. aku ingin mencari harta yang terpendam didunia ini, tetapi percuma, karena walaupun aku menggali dunia dengan kedua tanganku, aku tetap tidak bisa mengeluarkan perasaanku yang galau.
Cinta, kenakanlah pakaian yang akan kuberikan kepadamu, aku menggunakan semua bunga yang ada di dunia ini untuk pakaianmu, kemudian jatuhkanlah dirimu ke bumi, lagi dan lagi, hingga darah mencium dan menelurkan anaknya di bumi ini, karena dunia ini tidak membutuhkan cinta lagi, melainkan kemarahan...dan biarkan semua itu terjadi, agar terdengar, terdengar olehmu sendiri...isak tangis dirimu...
dengan melepaskan dan dengan menimbun semua kenangan, apakah aku bisa mendapatkan kesunyian yang dijanjikan kepadaku?
aku melihat kekuatanku yang semakin lemah, dan setiap butir pasir itu terus berebut untuk turun menghabisi waktu yang ada diatasnya... setiap butir pasir yang turun membuat setiap gerakan yang kubuat tidak ada artinya. tali yang mengekang tubuhku membuatku tidak merasa nyaman, luka yang ada didalam guratan tali itu membakar dan membawaku jauh dari tempat ini...
sekarang aku berada di lautan, lautan yang penuh dengan teriakan dan duri dari orang-orang yang telah tenggelam disini, dan dari sini aku akan dengan mudah menjawab doamu yang tidak pernah sampai kepadaku, meskipun aku tahu semuanya berjalan terbalik dan salah, aku sudah berada disini, menjawab doamu...
Aku berada dijalan berkabut, dimana setiap gumpalan kabut yang melewati diriku, membuatku gila, lebih muda, dan tidak sabaran, aku tahu kalau aku terus berada didalam kabut ini, aku akan kehilangan kesadaranku, tetapi dimana jalan keluar dari sini? apakah aku sudah melewati jalan keluarnya? aku tidak bisa melihat apa-apa, kabut ini begitu tebal, jangan merah, atau ungu, yang bisa kulihat hanyalah abu-abu.. tolong jangan lihat diriku kebingungan seperti ini...
namun kini aku sudah berada disini, dilautan berduri dan tangisan, sekarang semuanya menjadi murni, tetapi tetap terasa menyedihkan, sama menyedihkannya dengan kemuraman yang menyebar dan semakin menyebar keseluruh air yang ada dilautan ini, tangisan orang-orang yang berada dilautan ini, menyanyikan pujaan dan menghibur diriku, mereka mengatakan kalau semua kepedihan itu akan berhenti suatu hari nanti, namun tetap saja, dalam lubuk hatiku, aku tidak percaya satupun perkataan mereka.
dihadapanku kini hanya laut, dengan angin yang damai, mencoba memberikan sentuhan damai kepada kulit wajahku, sebuah panorama yang luas terhampa didepanku, namun tetap, semua itu tidak membuatku beranjak baik, hanya tersenyum dan menikmati semuanya, yang bisa kulakukan. aku ingin mencari harta yang terpendam didunia ini, tetapi percuma, karena walaupun aku menggali dunia dengan kedua tanganku, aku tetap tidak bisa mengeluarkan perasaanku yang galau.
Cinta, kenakanlah pakaian yang akan kuberikan kepadamu, aku menggunakan semua bunga yang ada di dunia ini untuk pakaianmu, kemudian jatuhkanlah dirimu ke bumi, lagi dan lagi, hingga darah mencium dan menelurkan anaknya di bumi ini, karena dunia ini tidak membutuhkan cinta lagi, melainkan kemarahan...dan biarkan semua itu terjadi, agar terdengar, terdengar olehmu sendiri...isak tangis dirimu...
(118) God's Child In Earth
Aku tersenyum dan melihat kebawah, ke dunia yang tandus, rusak dan juga jahat... kenapa Tuhan menciptakan dunia yang begitu kejam dan tidak jelas? walau bagaimanapun juga, aku tidak bisa mengingkari kalau setiap manusia yang ada di dunia adalah anak Tuhan....dan karena aku anak dan prajurit Tuhan, maka aku diturunkan diatas bumi yang rusak dan busuk ini, Tuhan, bagaimana aku bisa hidup di atas tanaj yang lapang dan busuk ini? ini bukan alasan dan tujuan aku dilahirkan disini...
langkahku lelah dan mengalah kepada kencangnya angin yang tiba-tiba datang menerpa diriku, aku yakin aku akan jatuh dan menabrak tanah setiap saat sekarang, karena tanah ini begitu tandus dan kering, membuat aku tidak bisa menahan berat badanku, Tuhan biarkan aku jatuh...tetapi Tuhan masih menahan berat badanku dengan rantai yang tidak mengijinkan aku jatuh...
Tuhan, aku telah menyerahkan hidup, takdir, dan juga nasibku kepada tanganMu, dan hatiku juga menyerah kepada kekuasaanMu, tetapi kini perasaanku kepadamu telah terpencar dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk mengumpulkan mereka lagi, dan aku tidak yakin aku bisa...
berbicara lagi tentang 'alasan'Mu kenapa aku harus turun dari surga dan berada didalam dunia yang buruk ini, Tuhan, buatlah aku tertidur dalam pelukanMu, karena aku tidak kuat lagi dengan gravitasi yang ada di dunia ini..berat badanku terasa lebih berat dibanding pada saat aku berada disurga...
Kini aku berada didalam kekangan obat yang tidak bisa membuatku sembuh...dan aku tidak bisa lagi mendengar suaraMu, Apakah yang harus kupercaya sekarang?
Aku adalah anak dan prajurit Tuhan, aku harus bisa mendengar suaraMu, tetapi semakin aku mencoba, semakin aku tidak bisa mendengar suaraMu, suara yang kudengar adalah suara-suara godaan yang menghanguskan dunia yang kau sayang ini, dan meninggalkan luka dibelakang punggungku...Aku tidak tahan lagi berada di dunia ini...ini hanya pikiranku saja sebenarnya, jujur saja, aku tidak mempunyai tempat untuk kutuju di dunia ini...
Tidak nyaman rasanya bersender dan tertidur disamping dinding yang pahit dan pahit ini, berikutnya hal apa yang akan datang kepadaku dan melemahkan aku? Tuhan, jangan ulurkan tanganMu, jangan ulurkan tanganmu kepadaku hingga akhir, aku ingin berjuang dengan kemampuanku, meskipun aku tidak yakin aku bisa, siapakah, diantara manusia ini yang akan menyelamatkan aku?
dari kesepian, dari kesunyian, aku yakin waktu akan mempercepat infeksi dan juga rasa sakitku, namun walau bagaimanapun aku tidak akan lupa, aku berasal dari surga, Aku adalah anak dan juga prajurit Tuhan...karena sekarang aku tahu, Surga adalah tujuanku disini.
langkahku lelah dan mengalah kepada kencangnya angin yang tiba-tiba datang menerpa diriku, aku yakin aku akan jatuh dan menabrak tanah setiap saat sekarang, karena tanah ini begitu tandus dan kering, membuat aku tidak bisa menahan berat badanku, Tuhan biarkan aku jatuh...tetapi Tuhan masih menahan berat badanku dengan rantai yang tidak mengijinkan aku jatuh...
Tuhan, aku telah menyerahkan hidup, takdir, dan juga nasibku kepada tanganMu, dan hatiku juga menyerah kepada kekuasaanMu, tetapi kini perasaanku kepadamu telah terpencar dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk mengumpulkan mereka lagi, dan aku tidak yakin aku bisa...
berbicara lagi tentang 'alasan'Mu kenapa aku harus turun dari surga dan berada didalam dunia yang buruk ini, Tuhan, buatlah aku tertidur dalam pelukanMu, karena aku tidak kuat lagi dengan gravitasi yang ada di dunia ini..berat badanku terasa lebih berat dibanding pada saat aku berada disurga...
Kini aku berada didalam kekangan obat yang tidak bisa membuatku sembuh...dan aku tidak bisa lagi mendengar suaraMu, Apakah yang harus kupercaya sekarang?
Aku adalah anak dan prajurit Tuhan, aku harus bisa mendengar suaraMu, tetapi semakin aku mencoba, semakin aku tidak bisa mendengar suaraMu, suara yang kudengar adalah suara-suara godaan yang menghanguskan dunia yang kau sayang ini, dan meninggalkan luka dibelakang punggungku...Aku tidak tahan lagi berada di dunia ini...ini hanya pikiranku saja sebenarnya, jujur saja, aku tidak mempunyai tempat untuk kutuju di dunia ini...
Tidak nyaman rasanya bersender dan tertidur disamping dinding yang pahit dan pahit ini, berikutnya hal apa yang akan datang kepadaku dan melemahkan aku? Tuhan, jangan ulurkan tanganMu, jangan ulurkan tanganmu kepadaku hingga akhir, aku ingin berjuang dengan kemampuanku, meskipun aku tidak yakin aku bisa, siapakah, diantara manusia ini yang akan menyelamatkan aku?
dari kesepian, dari kesunyian, aku yakin waktu akan mempercepat infeksi dan juga rasa sakitku, namun walau bagaimanapun aku tidak akan lupa, aku berasal dari surga, Aku adalah anak dan juga prajurit Tuhan...karena sekarang aku tahu, Surga adalah tujuanku disini.
(117) Spreading wounds.....
'Apapun pertanyaan yang kau ajukan saat ini, aku harus bisa menjawabnya'
jujur saja, menjawab pertanyaanmu membuat lidahku semakin berat dan suaraku semakin serak dan parau, sama paraunya dengan gaun hitamku saat ini, gaun yang kupakai untuk berkabung saat ini. aku merasakan sebuah bayangan dan juga perasaan telah melewati lebih dari satu orang, melucuti perasaan kita semua, dan mencoba untuk melepaskan topeng ketidakpastian dan juga tipuan yang kita pakai sekarang....
Kini, aku duduk disini, duduk didepanmu yang tertidur lelap,di bangku, berada dikegelapan malam, sendiri, tidak bergerak, hanya melihatmu tertidur, seperti aku telah mati...
sebuah ledakan telah mengacaukan semuanya, dan juga telah merobek semuanya, memecahkan semua kumpulan fragmen hatiku yang telah lama kukumpulkan, dan walaupun sekarang aku bisa melihat semuanya, semua cahaya yang gemilap yang berada disekelilingku, dan aku merasa hangat, tetap saja aku berkata kepada diriku sendiri :"sejak kapan, aku bertanya, aku menjadi lemah seperti ini?"... sedih sekali mendapatkan kenyataan seperti ini.
Masih, aku duduk disini, masih duduk didepanmu yang masih tertidur lelap, masih dikelilingi oleh kegelapan malam, masih sendiri, tidak bergerak, berharap engkau segera bangun dan tersenyum kepadaku dan mulai menyadari penyakitku sendiri....
setiap hari aku menemukan diriku berada dalam rasa takut dan semakin takut, penyakitku tidak hilang dan diperparah dengan demam yang ikut menyertai penyakitku, aku sadar kalau aku hanya mempunyai kesempatan yang sangat kecil untuk selamat, mungkin sama kecilnya dengan kemungkinan dirimu akan sadar kedunia ini lagi...tetapi tetap, aku harus terjaga dan aku harus bangun untuk dirimu, karena yang kualami sekarang bukan mimpi, tetapi kenyataan...dan aku masih ingin berada didalam kenyataan ini, karena keras dan pahitnya kenyataan yang aku jalani, semakin memperbesar peluangku untuk sembuh dari penyakitku.
Lagi, aku duduk disini, didepanmu yang sudah tidak bernafas lagi, kegelapan malam sudah menjadi temanku, semakin sendiri disini karena engkau telah meninggalkan aku, tidak bisa bergerak meskipun aku ingin, menunggu ajalku menjemputku dan masih bertanya sejak kapan, aku menjadi lemah seperti ini?
jujur saja, menjawab pertanyaanmu membuat lidahku semakin berat dan suaraku semakin serak dan parau, sama paraunya dengan gaun hitamku saat ini, gaun yang kupakai untuk berkabung saat ini. aku merasakan sebuah bayangan dan juga perasaan telah melewati lebih dari satu orang, melucuti perasaan kita semua, dan mencoba untuk melepaskan topeng ketidakpastian dan juga tipuan yang kita pakai sekarang....
Kini, aku duduk disini, duduk didepanmu yang tertidur lelap,di bangku, berada dikegelapan malam, sendiri, tidak bergerak, hanya melihatmu tertidur, seperti aku telah mati...
sebuah ledakan telah mengacaukan semuanya, dan juga telah merobek semuanya, memecahkan semua kumpulan fragmen hatiku yang telah lama kukumpulkan, dan walaupun sekarang aku bisa melihat semuanya, semua cahaya yang gemilap yang berada disekelilingku, dan aku merasa hangat, tetap saja aku berkata kepada diriku sendiri :"sejak kapan, aku bertanya, aku menjadi lemah seperti ini?"... sedih sekali mendapatkan kenyataan seperti ini.
Masih, aku duduk disini, masih duduk didepanmu yang masih tertidur lelap, masih dikelilingi oleh kegelapan malam, masih sendiri, tidak bergerak, berharap engkau segera bangun dan tersenyum kepadaku dan mulai menyadari penyakitku sendiri....
setiap hari aku menemukan diriku berada dalam rasa takut dan semakin takut, penyakitku tidak hilang dan diperparah dengan demam yang ikut menyertai penyakitku, aku sadar kalau aku hanya mempunyai kesempatan yang sangat kecil untuk selamat, mungkin sama kecilnya dengan kemungkinan dirimu akan sadar kedunia ini lagi...tetapi tetap, aku harus terjaga dan aku harus bangun untuk dirimu, karena yang kualami sekarang bukan mimpi, tetapi kenyataan...dan aku masih ingin berada didalam kenyataan ini, karena keras dan pahitnya kenyataan yang aku jalani, semakin memperbesar peluangku untuk sembuh dari penyakitku.
Lagi, aku duduk disini, didepanmu yang sudah tidak bernafas lagi, kegelapan malam sudah menjadi temanku, semakin sendiri disini karena engkau telah meninggalkan aku, tidak bisa bergerak meskipun aku ingin, menunggu ajalku menjemputku dan masih bertanya sejak kapan, aku menjadi lemah seperti ini?
Tuesday, December 20, 2005
(116) Voice . . .
Kalau saat ini kamu masih hidup dan berada dilaut, aku akan memotong kedua kakiku dan menjadi seekor ikan untukmu.
aku akan berenang kedalam laut dan mencari dirimu.
kalau saat ini kamu datang, memelukku dan dekat denganku hingga jatuh kedalam jurang yang dalam dan gelap itu, maka aku akan menuruni jurang itu dan menjadi bayangan untuk mencari dirimu.
tanpa dirimu, Aku memasuki daerah dengan udara yang sangat berat, membuatku tidak bisa melihat karena cahaya yang terang itu mengaburkan pandanganku. aku hanya ingat hari-hari yang telah lewat itu, hari yang seharusnya tidak dipinjamkan kepada kita...karena menyakitkan sekaligus menyenangkan mengingat semua itu.. namun...kamu tidak disini saat ini...hanya itu yang aku tahu dan aku yakini saat ini...dan aku takut....
aku mohon kepadamu matahariku... terbit, terbitlah dari tempat aku bisa memandangmu dan sucikan tempat ini...
aku mohon kepadamu angin...anginku...curi dan bawalah pergi jauh-jauh segel hatiku yang berwarna biru ini , dan bakarlah segel ini dengan kehangatanmu...
Sayang, apabila kata-kata ini sampai kepadamu, aku akan menguliti diriku sendiri, mengambil jasadku dan membuangnya jauh-jauh agar kita bisa bersama lagi, karena aku tidak bisa melihat jasadmu lagi, biarkan aku mengikutimu hari ini, hari yang telah menghapus suaraku yang hidup...aku bisa merasakan kehangatan dirimu yang telah mencuri semua hal berharga yang ada didalam hidupku...aku akan menunggu, aku akan mencari, aku akan mendengarkan, meskipun hanya ilusi, aku akan berada disini...
Aku mohon kepadamu, hilangkan...hilangkan kehangatanmu...dan ikuti aku ke tempat aku akan mengajakmu sekarang,
aku mohon kepadamu, ulurkan tanganmu yang bisa menghapus semuanya, termasuk hukumanmu kepadaku...
aku mohon kepadamu, biarkan aku tertidur lelap dengan memegang tanganmu....
kini aku yakin, sekilas dan sekelabat ingatanku sudah membusuk.
lubang yang ada dikupingku tidak muat untuk menerima suaramu...
aku mulai melupakanmu, dan semuanya menjadi buram dan menakutkan
aku tidak bisa mendengar suaramu...suaramu hilang ditengah keramaian...
kini aku lebih yakin...ingatanku benar-benar membusuk dan mulai lepas dari diriku
tanpa jejak dan petunjuk, aku mulai melupakan suaramu yang menghilang ditengah keramaian
dan kini, aku hanya memeluk diriku sendiri dan berharap suara itu akan kembali...
aku mohon kepadamu, jangan tinggalkan aku...
aku mohon kepadamu, angin cintaku, bawa kembali suara itu ke telingaku...
aku mohon kepadamu, kembalilah kepadaku....
suaraku....
aku akan berenang kedalam laut dan mencari dirimu.
kalau saat ini kamu datang, memelukku dan dekat denganku hingga jatuh kedalam jurang yang dalam dan gelap itu, maka aku akan menuruni jurang itu dan menjadi bayangan untuk mencari dirimu.
tanpa dirimu, Aku memasuki daerah dengan udara yang sangat berat, membuatku tidak bisa melihat karena cahaya yang terang itu mengaburkan pandanganku. aku hanya ingat hari-hari yang telah lewat itu, hari yang seharusnya tidak dipinjamkan kepada kita...karena menyakitkan sekaligus menyenangkan mengingat semua itu.. namun...kamu tidak disini saat ini...hanya itu yang aku tahu dan aku yakini saat ini...dan aku takut....
aku mohon kepadamu matahariku... terbit, terbitlah dari tempat aku bisa memandangmu dan sucikan tempat ini...
aku mohon kepadamu angin...anginku...curi dan bawalah pergi jauh-jauh segel hatiku yang berwarna biru ini , dan bakarlah segel ini dengan kehangatanmu...
Sayang, apabila kata-kata ini sampai kepadamu, aku akan menguliti diriku sendiri, mengambil jasadku dan membuangnya jauh-jauh agar kita bisa bersama lagi, karena aku tidak bisa melihat jasadmu lagi, biarkan aku mengikutimu hari ini, hari yang telah menghapus suaraku yang hidup...aku bisa merasakan kehangatan dirimu yang telah mencuri semua hal berharga yang ada didalam hidupku...aku akan menunggu, aku akan mencari, aku akan mendengarkan, meskipun hanya ilusi, aku akan berada disini...
Aku mohon kepadamu, hilangkan...hilangkan kehangatanmu...dan ikuti aku ke tempat aku akan mengajakmu sekarang,
aku mohon kepadamu, ulurkan tanganmu yang bisa menghapus semuanya, termasuk hukumanmu kepadaku...
aku mohon kepadamu, biarkan aku tertidur lelap dengan memegang tanganmu....
kini aku yakin, sekilas dan sekelabat ingatanku sudah membusuk.
lubang yang ada dikupingku tidak muat untuk menerima suaramu...
aku mulai melupakanmu, dan semuanya menjadi buram dan menakutkan
aku tidak bisa mendengar suaramu...suaramu hilang ditengah keramaian...
kini aku lebih yakin...ingatanku benar-benar membusuk dan mulai lepas dari diriku
tanpa jejak dan petunjuk, aku mulai melupakan suaramu yang menghilang ditengah keramaian
dan kini, aku hanya memeluk diriku sendiri dan berharap suara itu akan kembali...
aku mohon kepadamu, jangan tinggalkan aku...
aku mohon kepadamu, angin cintaku, bawa kembali suara itu ke telingaku...
aku mohon kepadamu, kembalilah kepadaku....
suaraku....
Monday, December 19, 2005
(115) Black Little Wings
kenapa engkau harus membawaku kesini, ke tempat yang aku sama sekali tidak tahu? kenapa semua haus akan kekayaan dan juga pengetahuan? kenapa engkau harus mengambil semuanya dariku? ini bukan tempat dimana aku berada..kembalikan aku... aku tidak butuh engkau untuk mengajari aku untuk mengembangkan sayapku... karena sayapku tidak akan mengepakkan sayapnya, karena sayap yang kupunya, tidak berada didalam dunia ini, dunia ini adalah mimpi dari dirimu, bukan mimpiku, jangan tinggal bersamaku sekarang, karena apabila engkau berada didalam diriku sekarang, engkau akan menghalangi sayapku untuk mengajakku terbang ke duniaku sendiri...
Didalam mimpimu, aku akan menemukan kelemahanku, dan kelemahanku adalah ketakutanku yang terpendam didalam waktu yang terus menerus menerorku....kembalikan aku ke dunia yang aku tahu, dimana kejahatan dan kegelapan adalah temanku, sayap hitamku akan kembali mengembang, keluar dari punggungku dan membawaku mengitari dunia yang gelap ini.... jangan bawa aku ke dalam cahaya, karena sayapku akan hilang dan tulang punggungku akan patah karena cahaya itu tidak hanya menyilaukan mataku, tetapi juga membuka hatiku, aku tidak mau hatiku terbuka, karena kelemahanku berada di dalam hatiku...jangan buka mataku, karena aku terbiasa dengan kegelapan yang ada didalam mataku, dan aku yakin sayapku akan berada tetap disana, kenapa engkau harus membawa aku ke dunia ini? dunia yang sama sekali bukan duniaku?
kata-kata yang keluar dari mulutku terbuang percuma karena engkau tidak menghiraukan diriku, siapa di dunia yang putih ini yang akan menjadi temanku? siapa yang mengajakku berbicara? karena pada saat aku berbicara, taring yang ada didalam hatiku akan menerkam setiap kata yang keluar dari mulut orang lain, dan menguyahnya dan kemudian mencernanya menjadi sampah, sayapku masih belum bisa berkepak... aku harus keluar dari cahaya ini, cahaya yang lembut dan silau ini, karena semakin terang cahaya itu, semakin penasaran mataku ingin melihatnya, tidak...tidak..aku tidak boleh membuka mataku, aku harus mengingat kegelapan yang sudah menjadi teman sejatiku, dan aku akan keluar dari mimpi yang terang ini, kembali ke dunia yang gelap itu...aku harus bisa...
kenapa engkau terus menerus berbicara? berikan aku keheningan agar aku bisa berpikir dan mendengarkan kesempatan untuk pergi dari sini....aku harus mencari cara untuk memecahkan keramaian ini.... aku tidak boleh memperlihatkan kelemahanku kepada dunia yang hanya mimpimu ini, karena aku yakin aku bisa keluar dari sini....meskipun dengan jantungku yang sudah tidak bisa berdetak dan berbunyi..aku yakin aku akan keluar....
Didalam mimpimu, aku akan menemukan kelemahanku, dan kelemahanku adalah ketakutanku yang terpendam didalam waktu yang terus menerus menerorku....kembalikan aku ke dunia yang aku tahu, dimana kejahatan dan kegelapan adalah temanku, sayap hitamku akan kembali mengembang, keluar dari punggungku dan membawaku mengitari dunia yang gelap ini.... jangan bawa aku ke dalam cahaya, karena sayapku akan hilang dan tulang punggungku akan patah karena cahaya itu tidak hanya menyilaukan mataku, tetapi juga membuka hatiku, aku tidak mau hatiku terbuka, karena kelemahanku berada di dalam hatiku...jangan buka mataku, karena aku terbiasa dengan kegelapan yang ada didalam mataku, dan aku yakin sayapku akan berada tetap disana, kenapa engkau harus membawa aku ke dunia ini? dunia yang sama sekali bukan duniaku?
kata-kata yang keluar dari mulutku terbuang percuma karena engkau tidak menghiraukan diriku, siapa di dunia yang putih ini yang akan menjadi temanku? siapa yang mengajakku berbicara? karena pada saat aku berbicara, taring yang ada didalam hatiku akan menerkam setiap kata yang keluar dari mulut orang lain, dan menguyahnya dan kemudian mencernanya menjadi sampah, sayapku masih belum bisa berkepak... aku harus keluar dari cahaya ini, cahaya yang lembut dan silau ini, karena semakin terang cahaya itu, semakin penasaran mataku ingin melihatnya, tidak...tidak..aku tidak boleh membuka mataku, aku harus mengingat kegelapan yang sudah menjadi teman sejatiku, dan aku akan keluar dari mimpi yang terang ini, kembali ke dunia yang gelap itu...aku harus bisa...
kenapa engkau terus menerus berbicara? berikan aku keheningan agar aku bisa berpikir dan mendengarkan kesempatan untuk pergi dari sini....aku harus mencari cara untuk memecahkan keramaian ini.... aku tidak boleh memperlihatkan kelemahanku kepada dunia yang hanya mimpimu ini, karena aku yakin aku bisa keluar dari sini....meskipun dengan jantungku yang sudah tidak bisa berdetak dan berbunyi..aku yakin aku akan keluar....
Friday, December 09, 2005
(114) DRAMA OF EPILOGUE : FINAL ANSWERS
Ssssttt...jangan bicara lagi, jangan hadapkan wajahmu kepadaku, pergi dari pikiranku jalang...aku tidak menginginkan dirimu sekarang, aku tidak membutuhkanmu sekarang..aku bosan akan dirimu, aku tidak minta kepadamu untuk percaya kepada diriku..jangan bangun kepercayaan diriku, karena aku tidak percaya kepadamu...bukan tubuh dan wajahmu yang kuinginkan, bukan payudara dan vaginamu yang saat ini kuinginkan, aku tahu payudara dan vaginamu bisa menjadikan diriku orang lain, tapi tidak saat ini, tubuh, wajah, payudara, dan vaginamu saat ini tidak ada artinya bagiku..
aku membutuhkan sesuatu yang lain, aku membutuhkan sesuatu yang dapat membangunkan aku dari rasa kantukku selama ini, aku membutuhkan sesuatu yang dapat membawaku ke babylon, aku butuh sesuatu yang dapat menamparku dan melemparku dari kehidupan ini... aku ingin bangun dari mimpi ini, semua sudah kudapatkan sekarang, namun rasa haus didalam tubuhku masih merasa belum mendapatkan inti dari semuanya ini, sepertinya masih ada hal yang belum bisa kudapatkan, apa itu? DIAAAMM JALANG! sudah kukatakan, jangan sodorkan payudara dan berhenti memainkan klitoris vaginamu dihadapanku, PERGI KAU!!! JALANG!..
hmphh...aku harus berpikir sekarang, Ayo..Ayo...biarkan aku berpikir...apa yang sudah kudapat sekarang? harta, wanita, kedudukan, kekuasaan, kekuatan, warisan...Ayo..Ayo...apa yang sudah aku rasakan? bahagia, senang, sedih, kecewa, marah, iri, kesal, benci, licik, tapi masih ada yang kurang....APA??...APA??....
AAAhhh..aku tahu..rasa takut..aku membutuhkan rasa takut...apa yang bisa membuatku takut? aku bisa saja mengiris tanganku dengan belati perak, namun aku tidak merasakan atakut, hanya sakit...
DIAM JALANG! SUDAH BERAPA KALI KUKATAKAN KEPADAMU UNTUK PERGI DARI HADAPANKU?....
ARRGGGHHH...Hoeekk...hoeekkk...
un...untuk apa engkau menusukku didada de..dengan belati itu?...itu adalah belati kesayanganku! kau menodainya...Urgh...sa.....sayangku, pandanganku mulai buram, nafasku pun tersengal-sengal...sayangku....aku bisa melihat darahku sendiri...HAhahaha...haha...kenapa aku tiba-tiba takut? tung..tunggu...hahaha....terima kasih sayangku, engkau telah menjawab pertanyaanku...kini aku tahu apa yang bisa membuatku takut...Hahahaha..ternyata kematian adalah hal yang aku takuti...Sayangku, kenapa aku takut akan kematian?....
"..karena hidupmu penuh dengan dosa, oleh karena itu ketakutan akan kematian akan selalu menghantuimu kekasihku"
hahaha....maka biarkan aku mengerti akan hidup ini sayangku, karena dengan kematian, maka hidupku sebagai manusia sudah sempurna, karena dengan kematianlah, maka aku sudah menjalani hidupku....
aku membutuhkan sesuatu yang lain, aku membutuhkan sesuatu yang dapat membangunkan aku dari rasa kantukku selama ini, aku membutuhkan sesuatu yang dapat membawaku ke babylon, aku butuh sesuatu yang dapat menamparku dan melemparku dari kehidupan ini... aku ingin bangun dari mimpi ini, semua sudah kudapatkan sekarang, namun rasa haus didalam tubuhku masih merasa belum mendapatkan inti dari semuanya ini, sepertinya masih ada hal yang belum bisa kudapatkan, apa itu? DIAAAMM JALANG! sudah kukatakan, jangan sodorkan payudara dan berhenti memainkan klitoris vaginamu dihadapanku, PERGI KAU!!! JALANG!..
hmphh...aku harus berpikir sekarang, Ayo..Ayo...biarkan aku berpikir...apa yang sudah kudapat sekarang? harta, wanita, kedudukan, kekuasaan, kekuatan, warisan...Ayo..Ayo...apa yang sudah aku rasakan? bahagia, senang, sedih, kecewa, marah, iri, kesal, benci, licik, tapi masih ada yang kurang....APA??...APA??....
AAAhhh..aku tahu..rasa takut..aku membutuhkan rasa takut...apa yang bisa membuatku takut? aku bisa saja mengiris tanganku dengan belati perak, namun aku tidak merasakan atakut, hanya sakit...
DIAM JALANG! SUDAH BERAPA KALI KUKATAKAN KEPADAMU UNTUK PERGI DARI HADAPANKU?....
ARRGGGHHH...Hoeekk...hoeekkk...
un...untuk apa engkau menusukku didada de..dengan belati itu?...itu adalah belati kesayanganku! kau menodainya...Urgh...sa.....sayangku, pandanganku mulai buram, nafasku pun tersengal-sengal...sayangku....aku bisa melihat darahku sendiri...HAhahaha...haha...kenapa aku tiba-tiba takut? tung..tunggu...hahaha....terima kasih sayangku, engkau telah menjawab pertanyaanku...kini aku tahu apa yang bisa membuatku takut...Hahahaha..ternyata kematian adalah hal yang aku takuti...Sayangku, kenapa aku takut akan kematian?....
"..karena hidupmu penuh dengan dosa, oleh karena itu ketakutan akan kematian akan selalu menghantuimu kekasihku"
hahaha....maka biarkan aku mengerti akan hidup ini sayangku, karena dengan kematian, maka hidupku sebagai manusia sudah sempurna, karena dengan kematianlah, maka aku sudah menjalani hidupku....
(113) BROKEN….DAM(n)AGE…MEMORY…
memori-memori yang ada dikepalaku sudah mulai rusak, sulit rasanya mengingat-ingat semua hal yang pernah aku katakan, aku lakukan, aku jalani, dan bahkan kdang-kadang aku tidak ingat kemana aku harus pulang...mmm..bagaimana cara mengganti semua memori yang mulai berkarat ini? apakah aku harus ke toko-toko terdekat dan membeli memori-memori ini, karena aku rasa stiker garansi yang ada didalam kotak memori dikepalaku sudah tidak berguna, meskipun aku yakin stiker garansi itu masih tertempel dikepalaku...hei...aku malahan ingat akan hal itu...haha..
lucu melihat dunia ini dengan memori yang rusak, kadang-kadang engkau bisa salah melihat, kadang-kadang engkau bisa melihat hal yang sebenarnya tidak ada didepan matamu, kadang-kadang engkau bisa salah mengenali orang, pria menjadi wanita dan wanita menjadi pria, hanya saja lucunya, engkau bisa tahu kalau engkau berjalan di jalan yang benar, aku rasa itu karena instingku yang mulai terasah sejak aku kecil.... aku sudah berjalan keseluruh pelosok kota ini untuk mencari pengganti memori yang ada dikepalaku, saat kemarin aku mengecek memori ini, ternyata tidak semua memori yang ada di kepalaku hilang, melainkan hanya tergores, jadi saraf-saraf yang ada di kepalaku agak sedikit susah untuk memainkan kembali memori yang ada disana....hanya saja tidak ada orang yang menjual memori ini, dan kalaupun mereka menjual, mereka tidak bisa memindahkan data-data yang ada dimemoriku kedalam memori yang baru, dan itu akan membuatku sedih sekali...hmphh..
tetapi tetap saja aku menginginkan memori itu untuk sembuh seperti sedia kala, dan juga mereka sangat dibutuhkan untuk menemani kesepian yang terus menerus ada didalam hidupku, saat aku duduk di kursi goyangku, memori itu sangat kubutuhkan untuk membuatku tersenyum, dan juga aku sangat menginginkan memori-memori yang ada didalam kepalaku bisa menerbangkanku mengulang masa-masa indah bersama semua orang yang ada disana... aku yakin mereka pasti tidak akan menolak ajakanku, karena aku tahu mereka semua sudah tidak bisa bertemu dengan diriku, karena mereka semua telah mendahuluiku dan mereka berada diatas sana, melihat dan juga menjaga diriku, dan kadang-kadang membisiki aku akan hal-hal yang tidak aku mengerti, terima kasih semua temanku, aku sungguh kangen akan kalian semua....sayang kalian semua sudah mendahului aku? hmphh..aku tidak bisa berdebat dengan hal itu, karena memang urusan kepergian kalian bukan aku yang mengatur, namun perlu kalian ketahui kalau kalian selalu ada di dalam memoriku... dan mungkin saja kalina bisa mengirim sinyal kalau kalian baik-baik saja diatas sana.... dan juga terima kasih untuk telah menjaga diriku...meskipun aku merasa sangat kesepian disini. sial, kenapa memori ini selalu rusak disaat aku membutuhkan mereka untuk keluar?
lucu melihat dunia ini dengan memori yang rusak, kadang-kadang engkau bisa salah melihat, kadang-kadang engkau bisa melihat hal yang sebenarnya tidak ada didepan matamu, kadang-kadang engkau bisa salah mengenali orang, pria menjadi wanita dan wanita menjadi pria, hanya saja lucunya, engkau bisa tahu kalau engkau berjalan di jalan yang benar, aku rasa itu karena instingku yang mulai terasah sejak aku kecil.... aku sudah berjalan keseluruh pelosok kota ini untuk mencari pengganti memori yang ada dikepalaku, saat kemarin aku mengecek memori ini, ternyata tidak semua memori yang ada di kepalaku hilang, melainkan hanya tergores, jadi saraf-saraf yang ada di kepalaku agak sedikit susah untuk memainkan kembali memori yang ada disana....hanya saja tidak ada orang yang menjual memori ini, dan kalaupun mereka menjual, mereka tidak bisa memindahkan data-data yang ada dimemoriku kedalam memori yang baru, dan itu akan membuatku sedih sekali...hmphh..
tetapi tetap saja aku menginginkan memori itu untuk sembuh seperti sedia kala, dan juga mereka sangat dibutuhkan untuk menemani kesepian yang terus menerus ada didalam hidupku, saat aku duduk di kursi goyangku, memori itu sangat kubutuhkan untuk membuatku tersenyum, dan juga aku sangat menginginkan memori-memori yang ada didalam kepalaku bisa menerbangkanku mengulang masa-masa indah bersama semua orang yang ada disana... aku yakin mereka pasti tidak akan menolak ajakanku, karena aku tahu mereka semua sudah tidak bisa bertemu dengan diriku, karena mereka semua telah mendahuluiku dan mereka berada diatas sana, melihat dan juga menjaga diriku, dan kadang-kadang membisiki aku akan hal-hal yang tidak aku mengerti, terima kasih semua temanku, aku sungguh kangen akan kalian semua....sayang kalian semua sudah mendahului aku? hmphh..aku tidak bisa berdebat dengan hal itu, karena memang urusan kepergian kalian bukan aku yang mengatur, namun perlu kalian ketahui kalau kalian selalu ada di dalam memoriku... dan mungkin saja kalina bisa mengirim sinyal kalau kalian baik-baik saja diatas sana.... dan juga terima kasih untuk telah menjaga diriku...meskipun aku merasa sangat kesepian disini. sial, kenapa memori ini selalu rusak disaat aku membutuhkan mereka untuk keluar?
Tuesday, December 06, 2005
(112) T.O.K.Y.O Protocol
Aku marah sekarang, karena aku sudah lama hidup, tetapi tidak pernah dipedulikan, permata hijauku dibuang jauh-jauh oleh mereka yang dengan sengaja merusak tubuhku, birunya berlian lautku dirusak oleh mereka yang seharusnya menjaga berlian itu, topi awan putihku telah berubah menjadi abu-abu karena asap dan juga zat-zat beracun lainnya, darah-darah yang ada didalam tubuhku dibongkar paksa oleh mereka yang serakah akan harta dan membuat bangunan-bangunan yang tidak penting hanya untuk kepuasan dan juga kesombongan mereka, aku membenci mereka semua, kenapa dunia ini begitu kejam...anak-anakku dibuang begitu saja, manusia-manusia masih saja merokok, membuang sampah seenaknya, melupakan kodratnya dan menjadi makhluk aneh, mereka masih saja mengebom anak-anakku di laut, padahal mereka tidak bersalah, masih saja membuat awan topiku berwarna gelap dan bau dengan senjata-senjata nuklir mereka...padahal mereka tahu itu semua tidaklah berguna....dan hanya membunuh sesama manusia, alangkah tololnya. teman-teman binatang kecilku yang tidak bersalah, yang makan dari hasil bumiku juga berkata dan mengeluh kepadaku, namun aku tetap menghibur mereka dengan berkata hal-hal dan kebaikan manusia...
berbeda dengan teman-temanku yang hidup dengan tenteram, Venus, temanku berwarna merah masih terlelap dengan manisnya di sana, Jupiter, sahabatku, kulihat masih tersenyum sembari mengelus-elus cincin kesayangannya, matahari, Teman sekaligus kekasihku masih memancarkan cahaya yang terang dan panas, dan seringkali meminta maaf kepadaku karena membuatku gerah kepanasan, Mars, teman kecilku yang jarang berbicara kepadaku, bahkan merasa kasihan melihatku, namun tidak bisa berbuat apa-apa, meskipun kadang-kadang dia kesal, karena manusia dengan seenaknya pergi dan mendatangi dia....Pluto, temanku yang cukup jarang kutemui, masih saja mengitari tata surya dengan mainannya...kadang-kadang kamu hanya berkirim surat, lihat teman-temanku,mereka semua bisa berbuat hal yang baik, bahkan bisa meminta maaf, tetapi kenapa manusia-manusia yang tinggal didalamku tidak pernah bisa menghargai diriku...
ada sekumpulan manusia yang mencoba membantuku dan menghilangkan kemarahanku, aku menghargai mereka dan mencintai mereka, namun aku sangat membenci mereka yang telah merusak diriku, aku marah kepada mereka yang dengan sengaja membuang nafas dan kehidupanku...mereka adalah sampah yang harus dibuang, mungkin aku akan melampiaskan kekesalanku dengan melempar awan panas, air bah, rasa dingin yang menusuk tulang.... bayangkan, aku membiarkan mereka tinggal didalamku, tapi masih mereka mengecewakan aku, bukannya sombong, yang aku minta hanyalah tanggung jawab dan juga perhatian untuk diriku yang sudah tua ini.... aku masih menjaga manusia-manusia ini dengan sekuat tenaga, tapi sekuat apapun aku berusaha, aku juga mempunyai batasan, akhir-akhir ini aku merasa lelah, dan tidak enak, lapisan ozon tempatku bernafas sudah menjadi sangat tipis, dan aku pun mulai merasa berat dalam bernafas, manusia, kenapa engkau mengotori tempat tinggal yang dengan rela kuberikan kepadamu? apakah masih belom cukup engkau merusak semua bagian dariku? apakah aku harus benar-benar memusnahkan kalian semua, karena aku bisa dengan mudah melenyapkan kalian semua dengan penyakit, wabah, bencana alam, banjir, hawa dingin dan es, lahar panas, gunung berapi, atau membiarkan panah-panah meteorku menyerang dan menghancurkan kalian...
aku hanya ingin kalian tahu, kalau aku sudah tua, dan kita semua terikat satu sama lain, dan aku sangat meyayangi kalian, karena kalianlah duniaku menjadi cerah, namun semakin aku tua, semakin bijak pula diriku melihat kalian semua, ternyata tidak semua dari kalian, manusia yang benar-benar menyayangi dan menyadari kemarahanku, terimakasihku untuk teman-teman manusiaku yang sudah berusaha menyadari mereka yang tidak peduli, terimakasihku untuk teman-teman manusiaku yang sudah berusaha kembali menanam permata hijauku, memulihkan berlian biruku, dan menambal lubang awan topi ozonku, namun aku masih saja berasa hangat karena efek rumah kaca itu, apakah aku bukanlah rumah bagi kalian? aku adalah teman, sahabat, sekaligus rumah kalian, aku meyayangi kalian, dan kuharap kalian bisa berubah untuk lebih menyayangi aku.. dan jangan biarkan rasa marah dan benciku semakin menyelimutiku, karena akan ada waktunya bagiku untuk mengeluarkan emosi dan amarah yang ada didalam diriku kepada kalian manusia...
teman, sahabat dan rumah kalian
- BUMI -
S.A.V.E - T.H.E - E.A.R.T.H - N.O.W.
berbeda dengan teman-temanku yang hidup dengan tenteram, Venus, temanku berwarna merah masih terlelap dengan manisnya di sana, Jupiter, sahabatku, kulihat masih tersenyum sembari mengelus-elus cincin kesayangannya, matahari, Teman sekaligus kekasihku masih memancarkan cahaya yang terang dan panas, dan seringkali meminta maaf kepadaku karena membuatku gerah kepanasan, Mars, teman kecilku yang jarang berbicara kepadaku, bahkan merasa kasihan melihatku, namun tidak bisa berbuat apa-apa, meskipun kadang-kadang dia kesal, karena manusia dengan seenaknya pergi dan mendatangi dia....Pluto, temanku yang cukup jarang kutemui, masih saja mengitari tata surya dengan mainannya...kadang-kadang kamu hanya berkirim surat, lihat teman-temanku,mereka semua bisa berbuat hal yang baik, bahkan bisa meminta maaf, tetapi kenapa manusia-manusia yang tinggal didalamku tidak pernah bisa menghargai diriku...
ada sekumpulan manusia yang mencoba membantuku dan menghilangkan kemarahanku, aku menghargai mereka dan mencintai mereka, namun aku sangat membenci mereka yang telah merusak diriku, aku marah kepada mereka yang dengan sengaja membuang nafas dan kehidupanku...mereka adalah sampah yang harus dibuang, mungkin aku akan melampiaskan kekesalanku dengan melempar awan panas, air bah, rasa dingin yang menusuk tulang.... bayangkan, aku membiarkan mereka tinggal didalamku, tapi masih mereka mengecewakan aku, bukannya sombong, yang aku minta hanyalah tanggung jawab dan juga perhatian untuk diriku yang sudah tua ini.... aku masih menjaga manusia-manusia ini dengan sekuat tenaga, tapi sekuat apapun aku berusaha, aku juga mempunyai batasan, akhir-akhir ini aku merasa lelah, dan tidak enak, lapisan ozon tempatku bernafas sudah menjadi sangat tipis, dan aku pun mulai merasa berat dalam bernafas, manusia, kenapa engkau mengotori tempat tinggal yang dengan rela kuberikan kepadamu? apakah masih belom cukup engkau merusak semua bagian dariku? apakah aku harus benar-benar memusnahkan kalian semua, karena aku bisa dengan mudah melenyapkan kalian semua dengan penyakit, wabah, bencana alam, banjir, hawa dingin dan es, lahar panas, gunung berapi, atau membiarkan panah-panah meteorku menyerang dan menghancurkan kalian...
aku hanya ingin kalian tahu, kalau aku sudah tua, dan kita semua terikat satu sama lain, dan aku sangat meyayangi kalian, karena kalianlah duniaku menjadi cerah, namun semakin aku tua, semakin bijak pula diriku melihat kalian semua, ternyata tidak semua dari kalian, manusia yang benar-benar menyayangi dan menyadari kemarahanku, terimakasihku untuk teman-teman manusiaku yang sudah berusaha menyadari mereka yang tidak peduli, terimakasihku untuk teman-teman manusiaku yang sudah berusaha kembali menanam permata hijauku, memulihkan berlian biruku, dan menambal lubang awan topi ozonku, namun aku masih saja berasa hangat karena efek rumah kaca itu, apakah aku bukanlah rumah bagi kalian? aku adalah teman, sahabat, sekaligus rumah kalian, aku meyayangi kalian, dan kuharap kalian bisa berubah untuk lebih menyayangi aku.. dan jangan biarkan rasa marah dan benciku semakin menyelimutiku, karena akan ada waktunya bagiku untuk mengeluarkan emosi dan amarah yang ada didalam diriku kepada kalian manusia...
teman, sahabat dan rumah kalian
- BUMI -
S.A.V.E - T.H.E - E.A.R.T.H - N.O.W.
Thursday, December 01, 2005
(111) KEY TO MY FREEDOM
tidak mudah rasanya untuk tersenyum ketika dunia ini meludah kepada dirimu, tidak mudah untuk mendongakkan kepalamu ketika ribuan tangan memegang kepalamu dan menundukkannya...
meskipun aku tahu tidak ada yang berubah didunia ini, aku pun tidak berubah, namun aku yakin itu semua hanyalah masalah dari mana aku melihat semuanya... aku yakin aku berada di jalur yang tepat....
aku harus keluar...keluar dari pikiran yang selama ini mengurung diriku, aku harus menemukan waktu, waktu yang tepat untuk melepaskan semua kurungan yang ada dalam pikiranku...
ada sedikit keraguan pada diriku, apakah aku akan benar-benar bebas apabila aku berhasil keluar dari kurungan pikiranku, atau apakah aku akan terdiam saja, karena selama ini aku sudah terbuai dan merasa nyaman dengan kurungan pikiranku?
kurungan otakku bukanlah berupa besi-besi lurus yang mengurung, namun berupa roda-roda tajam yang terus berputar seperti roda jam, dan diantara gerigi-gerigi itu ada rasa sesal, takut, was-was, kecewa, marah, cemburu, iri, sebal, benci yang terukir manis disetiap gerigi itu, dan aku yakin apabila aku harus menyentuh benang gerigi itu, aku akan berdarah, baik fisik maupun jiwaku, aku terkutuk sekarang, karena aku mempunyai jutaan gerigi saat ini dalam pikiranku, dan dimana kunci itu? kunci penyelamatku? apakah aku bisa melihatnya? aku tahu kunci itu ada disini sekarang, kuseka keringatku, berapa juta gerigi yang ada disini pikirku?
tidak, aku tidak bisa berpikir sekarang, aku sekarang harus menemukan kunci untuk membuka kurungan yang ada didalam pikiranku, tidak apa-apa aku bersusah payah saat ini untuk mencari kuncinya, karena aku tahu semuanya itu akan berguna di saat aku keluar dari kurungan ini, dan aku yakin semua luka yang ada dalam diriku, pasti akan menghilang secara perlahan.... kuharap...
meskipun aku tahu tidak ada yang berubah didunia ini, aku pun tidak berubah, namun aku yakin itu semua hanyalah masalah dari mana aku melihat semuanya... aku yakin aku berada di jalur yang tepat....
aku harus keluar...keluar dari pikiran yang selama ini mengurung diriku, aku harus menemukan waktu, waktu yang tepat untuk melepaskan semua kurungan yang ada dalam pikiranku...
ada sedikit keraguan pada diriku, apakah aku akan benar-benar bebas apabila aku berhasil keluar dari kurungan pikiranku, atau apakah aku akan terdiam saja, karena selama ini aku sudah terbuai dan merasa nyaman dengan kurungan pikiranku?
kurungan otakku bukanlah berupa besi-besi lurus yang mengurung, namun berupa roda-roda tajam yang terus berputar seperti roda jam, dan diantara gerigi-gerigi itu ada rasa sesal, takut, was-was, kecewa, marah, cemburu, iri, sebal, benci yang terukir manis disetiap gerigi itu, dan aku yakin apabila aku harus menyentuh benang gerigi itu, aku akan berdarah, baik fisik maupun jiwaku, aku terkutuk sekarang, karena aku mempunyai jutaan gerigi saat ini dalam pikiranku, dan dimana kunci itu? kunci penyelamatku? apakah aku bisa melihatnya? aku tahu kunci itu ada disini sekarang, kuseka keringatku, berapa juta gerigi yang ada disini pikirku?
tidak, aku tidak bisa berpikir sekarang, aku sekarang harus menemukan kunci untuk membuka kurungan yang ada didalam pikiranku, tidak apa-apa aku bersusah payah saat ini untuk mencari kuncinya, karena aku tahu semuanya itu akan berguna di saat aku keluar dari kurungan ini, dan aku yakin semua luka yang ada dalam diriku, pasti akan menghilang secara perlahan.... kuharap...
(110) STRANGE TRAIT
aneh...setidaknya itulah yang ada dalam pikiranku sekarang, kenapa aku berada disini? setahuku, aku sedang berada disana, menyantap makanan jiwaku, dan suara-suara yang sering kudengar mulai memasuki lubang telingaku dengan lembut, dan mungkin juga karena aku tidak menutup kupingku, suara-suara itu tidak asing bagiku, meskipun mereka hanya berupa bisikan-bisikan dan tawa yang melecehkan, namun aneh...aku tidak merasa takut, melainkan tenang dan aku bisa tersenyum... mungkin aku akan menjatuhkan diriku kedalam hangatnya selimut dunia ini, dan mengucapkan selamat tidur kepada mereka semua yang masih terjaga, namun aneh...aku tidak bisa memejamkan mataku, aku tahu aku letih, dan aku tahu aku ingin sekali istirahat, tetapi suara-suara itu tidak memperbolehkan aku tidur...
aku bisa melihat kalau semuanya diam dan sunyi, akan terjadi sesuatu...aku menahan laju pikiranku, berusaha menghentikan mereka untuk bepikir, dan mencoba untuk mencerahkan pikiranku sebentar...tetapi sesuatu itu semakin medekat, berusaha memasuki pikiran dan tubuhku, apakah yang akan aku lakukan? apakah aku harus menolak, atau harus dengan senang hati menerimanya...aku tidak bisa berbohong, sesuatu itu tampak begitu indah, dan menggiurkan...
kini aku tahu dengan pasti keanehan yang terjadi, bisik-bisik itu tidak terdengar lagi, dan aku tidak akan menyangkal kalau aku menerima sesuatu yang ada didepan mataku dengan hati yang terbuka, ketika aku menerimanya, aku akan menutup mataku dan mencoba untuk tenang, karena ketenangan dan kekelaman jiwaku adalah senjataku, aku akan menutup mataku, dan tidak akan membuka kedua kelopak mataku, hingga sesuatu itu memakan habis jiwa dan ragaku.
aku bisa melihat kalau semuanya diam dan sunyi, akan terjadi sesuatu...aku menahan laju pikiranku, berusaha menghentikan mereka untuk bepikir, dan mencoba untuk mencerahkan pikiranku sebentar...tetapi sesuatu itu semakin medekat, berusaha memasuki pikiran dan tubuhku, apakah yang akan aku lakukan? apakah aku harus menolak, atau harus dengan senang hati menerimanya...aku tidak bisa berbohong, sesuatu itu tampak begitu indah, dan menggiurkan...
kini aku tahu dengan pasti keanehan yang terjadi, bisik-bisik itu tidak terdengar lagi, dan aku tidak akan menyangkal kalau aku menerima sesuatu yang ada didepan mataku dengan hati yang terbuka, ketika aku menerimanya, aku akan menutup mataku dan mencoba untuk tenang, karena ketenangan dan kekelaman jiwaku adalah senjataku, aku akan menutup mataku, dan tidak akan membuka kedua kelopak mataku, hingga sesuatu itu memakan habis jiwa dan ragaku.
(109) M.U.T.E
aku akan diam mulai sekarang, tidak berbicara, menutup kupingku, aku akan mematikan diriku menjadi mute, seperti sebuah radio rusak, aku akan mengecilkan suaranya hingga orang tidak bisa mendengar suaraku, aku akan menutup diriku dari dunia diluarku, dan aku akan membuka pikiranku sendiri, aku akan menjadi raja untuk diriku sendiri, karena aku tahu malaikatku ada disamping sekarang, memperhatikan diriku sekarang, dan aku yakin dia sedang membicarakan diriku, aku akan menutup diriku, dan memperhatikan dunia setiap detiknya dari sudut pandangku, dan aku akan berbicara hanya ketika malaikatku mengijinkan aku berbicara, karena aku yakin tidak ada artinya berbicara kalau malaikatku tidak memberikan tanda persetujuannya...
dan aku akan diam saat ini, karena dunia terlalu bising untuk diriku saat ini, semua orang membicarakan sesuatu yang sudah berulang kali kuberitahu kepada mereka, dan setiap aku memberitahu mereka, mereka selalu membuang muka dan mentertawakan diriku, dan anehnya disaat diriku diam, semua orang mulai membicarakan memperhatikan masalah itu, ada apa dengan dunia ini? entah aku yang merasa aneh, atau dunia ini yang sudah terbelakang dengan kemajuan diriku? kurasa diam adalah jawaban yang baik dan bijak saat ini...aku hanya bisa mendengar bisikan jiwaku sendiri, jiwaku sendiri merintih sedih kepada malaikatku, malaikatku mengerti akan rintihan jiwaku dan tersenyum kepadaku, sedikit terhibur melihat malaikatku seperti itu, setidaknya aku tahu aku tidak sendiri disini, mungkin aku tidak perlu pergi ke surga karena malaikatku sudah memberitahuku seperti apa neraka, jadi kurasa aku akan menyimpan sayap-sayapku untuk terbang saat ini, dan berusaha memahami dunia ini sembari menghilangkan rintihan jiwaku...
duniaku sudah terbalik, siklus hidupku pun mulai terbalik, lucunya aku merasa senang dengan semua perubahan ini, semuanya mebuat diriku hidup dan juga senang, aneh rasanya menjadi seseorang yang bukanlah dirimu, mungkin karena diriku terlalu takut akan perubahan, terlalu terbiasa dengan situasi yang semula dan tidak pernah bepikir untuk menjadi berbeda.... kurasa saat ini ketakutanku terjadi, karena aku tahu semuanya hanya terjadi di dunia ini, dan dunia ini sudah berbuat banyak untuk diriku, dan aku yakin aku harus melakukan sesuatu untuk dunia ini, kurasa aku akan memulainya dengan mematikan suara dari diriku.
dan aku akan diam saat ini, karena dunia terlalu bising untuk diriku saat ini, semua orang membicarakan sesuatu yang sudah berulang kali kuberitahu kepada mereka, dan setiap aku memberitahu mereka, mereka selalu membuang muka dan mentertawakan diriku, dan anehnya disaat diriku diam, semua orang mulai membicarakan memperhatikan masalah itu, ada apa dengan dunia ini? entah aku yang merasa aneh, atau dunia ini yang sudah terbelakang dengan kemajuan diriku? kurasa diam adalah jawaban yang baik dan bijak saat ini...aku hanya bisa mendengar bisikan jiwaku sendiri, jiwaku sendiri merintih sedih kepada malaikatku, malaikatku mengerti akan rintihan jiwaku dan tersenyum kepadaku, sedikit terhibur melihat malaikatku seperti itu, setidaknya aku tahu aku tidak sendiri disini, mungkin aku tidak perlu pergi ke surga karena malaikatku sudah memberitahuku seperti apa neraka, jadi kurasa aku akan menyimpan sayap-sayapku untuk terbang saat ini, dan berusaha memahami dunia ini sembari menghilangkan rintihan jiwaku...
duniaku sudah terbalik, siklus hidupku pun mulai terbalik, lucunya aku merasa senang dengan semua perubahan ini, semuanya mebuat diriku hidup dan juga senang, aneh rasanya menjadi seseorang yang bukanlah dirimu, mungkin karena diriku terlalu takut akan perubahan, terlalu terbiasa dengan situasi yang semula dan tidak pernah bepikir untuk menjadi berbeda.... kurasa saat ini ketakutanku terjadi, karena aku tahu semuanya hanya terjadi di dunia ini, dan dunia ini sudah berbuat banyak untuk diriku, dan aku yakin aku harus melakukan sesuatu untuk dunia ini, kurasa aku akan memulainya dengan mematikan suara dari diriku.
(108) SEEING IS ALL THAT I NEED
aku melihat dirimu, masuk kedalam jiwamu, dan aku menangis melihatnya...kenapa engkau menutup matamu kepada dunia ini? kenapa dunia ini begitu bersalah dalam matamu? dan kenapa jiwamu begitu terdesak oleh sempitnya dunia ini? alihkan sebentar pandanganmu kepadaku, tatap aku, dan jangan bilang kalau engkau juga terdesak oleh kehadiranku...anggukan kepalamu membuat diriku menangis....jangan tutup matamu, jangan menutup pandanganmu terhadap dunia ini, jangan tinggalkan aku, jangan biarkan dirimu memilih kegelapan yang ada didalam matamu, jangan biarkan sayap-sayap indah matamu meninggalkanku, jangan biarkan aku tidak bisa melihat sinar yang ada didalam matamu...ya Tuhan, jangan biarkan matanya tertutup, karena dia ada untukku, jangan biarkan dia berada didalam kegelapan selamanya...
Ayo sayang, jangan biarkan matamu menutup pintu hatimu untuk dunia ini, dunia ini tidaklah seburuk yang kau kira, bagaimana engkau bisa menilai dunia ini kalau engkau merasa lelah untuk melihat dengan matamu? apakah jiwamu sudah tersobek oleh ulah dunia ini yang terkadang menyebalkan? jangan menyerah, akan kulakukan apapun agar sayap-sayap indah matamu terbuka kembali, jangan biarkan aku disini sendiri, buka matamu....
darah-darah yang ada didalam kelopak matamu juga meraung, menangis, memberontak, memaksamu untuk melihat, merasakan, dan juga ingin melihat sinar di dunia ini, tetapi kenapa engkau bersikeras untuk tidak melihat...jangan berpura-pura untuk tidak melihat, semuanya akan kembali baik, asalkan engkau membiarkan semuanya berjalan, maka engkau akan melihat semua yang telah didesain untuk dirimu, jadi hadapi semua rasa takutmu pada dunia ini dan biarkan hatimu yang menuntunmu dalam perjalanan, bukan matamu!!
Buang ego-mu dan buka matamu! kumohon, buka matamu! dan biarkan perasaanmu merasakan kalau ada sesuatu yang belom kaulakukan didunia ini, aku tahu semua ada cara dan jalannya masing-masing, dan jangan biarkan matamu menjadi penghalang teriakan batinmu, aku percaya kalau engkau bisa berada dalam jalanmu, kalau saja engkau mau membuka matamu dan biarkan kelopak-kelopak matamu menampilkan kembali sinar matamu yang cerah... dan aku harap matamu tidak akan tertutup lagi...karena dunia ini tidak hanya sebatas penglihatan, tetapi juga kenangan dan juga pengharapan...jadi kumohon sayang, buka matamu dan rasakan dunia ini...
Ayo sayang, jangan biarkan matamu menutup pintu hatimu untuk dunia ini, dunia ini tidaklah seburuk yang kau kira, bagaimana engkau bisa menilai dunia ini kalau engkau merasa lelah untuk melihat dengan matamu? apakah jiwamu sudah tersobek oleh ulah dunia ini yang terkadang menyebalkan? jangan menyerah, akan kulakukan apapun agar sayap-sayap indah matamu terbuka kembali, jangan biarkan aku disini sendiri, buka matamu....
darah-darah yang ada didalam kelopak matamu juga meraung, menangis, memberontak, memaksamu untuk melihat, merasakan, dan juga ingin melihat sinar di dunia ini, tetapi kenapa engkau bersikeras untuk tidak melihat...jangan berpura-pura untuk tidak melihat, semuanya akan kembali baik, asalkan engkau membiarkan semuanya berjalan, maka engkau akan melihat semua yang telah didesain untuk dirimu, jadi hadapi semua rasa takutmu pada dunia ini dan biarkan hatimu yang menuntunmu dalam perjalanan, bukan matamu!!
Buang ego-mu dan buka matamu! kumohon, buka matamu! dan biarkan perasaanmu merasakan kalau ada sesuatu yang belom kaulakukan didunia ini, aku tahu semua ada cara dan jalannya masing-masing, dan jangan biarkan matamu menjadi penghalang teriakan batinmu, aku percaya kalau engkau bisa berada dalam jalanmu, kalau saja engkau mau membuka matamu dan biarkan kelopak-kelopak matamu menampilkan kembali sinar matamu yang cerah... dan aku harap matamu tidak akan tertutup lagi...karena dunia ini tidak hanya sebatas penglihatan, tetapi juga kenangan dan juga pengharapan...jadi kumohon sayang, buka matamu dan rasakan dunia ini...
(107) ONE STEP FORWARD TO PAST
sekarang aku melangkah, jauh melebihi tembok yang ad dibelakangku saat ini, nafasku pun mulai merasa sakit!!! aku takut...takut kalau aku terlalu lama berada disini,sehingga aku melewatkan kesempatan-kesempatan yang datang kepadaku hilang begitu saja, sekarang langitpun memudarkan dirinya...memudarkan warnanya hingga aku tidak bisa melihatnya, apakah aku sudah berada disini terlalu lama, jikalau aku menengok ke belakang, tembok besar itu masih disana. apakah aku sudah berjalan lebih jauh saat ini?
kurasa aku akan diam disini..menunggu...
menunggu kakiku agar mau berjalan...
menunggu agar semuanya berada pada posisinya masing-masing
menunggu agar tembok besar itu runtuh
dan menunggu hingga hatiku sudah merasa siap untuk melangkah kedepan...
apakah aku perlu menutup mataku dan berteriak? apakah aku harus menutup mataku dan memimpikan laut? laut adalah sesuatu yang ambigu, disaat pagi dan siang hari, laut begitu indah, namun disaat malam menjelang, laut serasa menjadi monster yang siap menelan apa saja yang berada didaerahnya...kurasa semua akan menjadi begitu jelas.. apa yang harus kukatakan sekarang adalah kalau aku harus mempersiapkan diriku untuk melangkah, berusaha melangkah, atau paling tidak berani memerintahkan kakiku untuk melangkah...aneh...semuanya terasa menjadi berat ketika aku menengok ke belakang, setidaknya aku berusaha menengok ke belakang, melihat semua tindakan dan dosaku yang tidak akan pernah hilang dan tertanam didalam tembok itu, tembok kekelaman jiwaku yang muncul tepat dihadapanku, salahkah aku kalau aku menghancurkan tembok itu? salahkah aku kalau aku berhenti disini dan melangkah kedepan? salahkah aku kalau aku menghapus seluruh ingatanku akan diriku sendiri?
kurasa menunggu bukanlah jawaban yang tepat, karena menunggu adalah tindakan yang bisa membuat jiwamu terbelakang, menunggu bisa membuat jiwamu berteriak kepada waktu untuk segera bergerak, menunggu bisa membuatmu gila dan merasa kalau engkau tidak berjalan kedepan, menunggu bisa membuat kakimu terkunci ditempatmu sekarang, namun aku rasa aku akan mencoba untuk menunggu saat ini, karena jawabannya sama, baik aku menunggu atau berjalan, semuanya akan berada tepat dibelakang, dan aku yakin semua hal yang ada didepanku akan berada dibelakangku, menghantuiku setelah aku berjalan kedepan...karena semua hal yang ada dibelakangku akan disebut masa lalu oleh pikiranku? dan aku berharap masa laluku akan menghantui diriku selamanya, karena dengan cara itulah, aku akan bisa meraih semua yang ada didepan langkahku....
kurasa aku akan diam disini..menunggu...
menunggu kakiku agar mau berjalan...
menunggu agar semuanya berada pada posisinya masing-masing
menunggu agar tembok besar itu runtuh
dan menunggu hingga hatiku sudah merasa siap untuk melangkah kedepan...
apakah aku perlu menutup mataku dan berteriak? apakah aku harus menutup mataku dan memimpikan laut? laut adalah sesuatu yang ambigu, disaat pagi dan siang hari, laut begitu indah, namun disaat malam menjelang, laut serasa menjadi monster yang siap menelan apa saja yang berada didaerahnya...kurasa semua akan menjadi begitu jelas.. apa yang harus kukatakan sekarang adalah kalau aku harus mempersiapkan diriku untuk melangkah, berusaha melangkah, atau paling tidak berani memerintahkan kakiku untuk melangkah...aneh...semuanya terasa menjadi berat ketika aku menengok ke belakang, setidaknya aku berusaha menengok ke belakang, melihat semua tindakan dan dosaku yang tidak akan pernah hilang dan tertanam didalam tembok itu, tembok kekelaman jiwaku yang muncul tepat dihadapanku, salahkah aku kalau aku menghancurkan tembok itu? salahkah aku kalau aku berhenti disini dan melangkah kedepan? salahkah aku kalau aku menghapus seluruh ingatanku akan diriku sendiri?
kurasa menunggu bukanlah jawaban yang tepat, karena menunggu adalah tindakan yang bisa membuat jiwamu terbelakang, menunggu bisa membuat jiwamu berteriak kepada waktu untuk segera bergerak, menunggu bisa membuatmu gila dan merasa kalau engkau tidak berjalan kedepan, menunggu bisa membuat kakimu terkunci ditempatmu sekarang, namun aku rasa aku akan mencoba untuk menunggu saat ini, karena jawabannya sama, baik aku menunggu atau berjalan, semuanya akan berada tepat dibelakang, dan aku yakin semua hal yang ada didepanku akan berada dibelakangku, menghantuiku setelah aku berjalan kedepan...karena semua hal yang ada dibelakangku akan disebut masa lalu oleh pikiranku? dan aku berharap masa laluku akan menghantui diriku selamanya, karena dengan cara itulah, aku akan bisa meraih semua yang ada didepan langkahku....
Subscribe to:
Posts (Atom)