Tuesday, December 06, 2005

(112) T.O.K.Y.O Protocol

Aku marah sekarang, karena aku sudah lama hidup, tetapi tidak pernah dipedulikan, permata hijauku dibuang jauh-jauh oleh mereka yang dengan sengaja merusak tubuhku, birunya berlian lautku dirusak oleh mereka yang seharusnya menjaga berlian itu, topi awan putihku telah berubah menjadi abu-abu karena asap dan juga zat-zat beracun lainnya, darah-darah yang ada didalam tubuhku dibongkar paksa oleh mereka yang serakah akan harta dan membuat bangunan-bangunan yang tidak penting hanya untuk kepuasan dan juga kesombongan mereka, aku membenci mereka semua, kenapa dunia ini begitu kejam...anak-anakku dibuang begitu saja, manusia-manusia masih saja merokok, membuang sampah seenaknya, melupakan kodratnya dan menjadi makhluk aneh, mereka masih saja mengebom anak-anakku di laut, padahal mereka tidak bersalah, masih saja membuat awan topiku berwarna gelap dan bau dengan senjata-senjata nuklir mereka...padahal mereka tahu itu semua tidaklah berguna....dan hanya membunuh sesama manusia, alangkah tololnya. teman-teman binatang kecilku yang tidak bersalah, yang makan dari hasil bumiku juga berkata dan mengeluh kepadaku, namun aku tetap menghibur mereka dengan berkata hal-hal dan kebaikan manusia...

berbeda dengan teman-temanku yang hidup dengan tenteram, Venus, temanku berwarna merah masih terlelap dengan manisnya di sana, Jupiter, sahabatku, kulihat masih tersenyum sembari mengelus-elus cincin kesayangannya, matahari, Teman sekaligus kekasihku masih memancarkan cahaya yang terang dan panas, dan seringkali meminta maaf kepadaku karena membuatku gerah kepanasan, Mars, teman kecilku yang jarang berbicara kepadaku, bahkan merasa kasihan melihatku, namun tidak bisa berbuat apa-apa, meskipun kadang-kadang dia kesal, karena manusia dengan seenaknya pergi dan mendatangi dia....Pluto, temanku yang cukup jarang kutemui, masih saja mengitari tata surya dengan mainannya...kadang-kadang kamu hanya berkirim surat, lihat teman-temanku,mereka semua bisa berbuat hal yang baik, bahkan bisa meminta maaf, tetapi kenapa manusia-manusia yang tinggal didalamku tidak pernah bisa menghargai diriku...

ada sekumpulan manusia yang mencoba membantuku dan menghilangkan kemarahanku, aku menghargai mereka dan mencintai mereka, namun aku sangat membenci mereka yang telah merusak diriku, aku marah kepada mereka yang dengan sengaja membuang nafas dan kehidupanku...mereka adalah sampah yang harus dibuang, mungkin aku akan melampiaskan kekesalanku dengan melempar awan panas, air bah, rasa dingin yang menusuk tulang.... bayangkan, aku membiarkan mereka tinggal didalamku, tapi masih mereka mengecewakan aku, bukannya sombong, yang aku minta hanyalah tanggung jawab dan juga perhatian untuk diriku yang sudah tua ini.... aku masih menjaga manusia-manusia ini dengan sekuat tenaga, tapi sekuat apapun aku berusaha, aku juga mempunyai batasan, akhir-akhir ini aku merasa lelah, dan tidak enak, lapisan ozon tempatku bernafas sudah menjadi sangat tipis, dan aku pun mulai merasa berat dalam bernafas, manusia, kenapa engkau mengotori tempat tinggal yang dengan rela kuberikan kepadamu? apakah masih belom cukup engkau merusak semua bagian dariku? apakah aku harus benar-benar memusnahkan kalian semua, karena aku bisa dengan mudah melenyapkan kalian semua dengan penyakit, wabah, bencana alam, banjir, hawa dingin dan es, lahar panas, gunung berapi, atau membiarkan panah-panah meteorku menyerang dan menghancurkan kalian...

aku hanya ingin kalian tahu, kalau aku sudah tua, dan kita semua terikat satu sama lain, dan aku sangat meyayangi kalian, karena kalianlah duniaku menjadi cerah, namun semakin aku tua, semakin bijak pula diriku melihat kalian semua, ternyata tidak semua dari kalian, manusia yang benar-benar menyayangi dan menyadari kemarahanku, terimakasihku untuk teman-teman manusiaku yang sudah berusaha menyadari mereka yang tidak peduli, terimakasihku untuk teman-teman manusiaku yang sudah berusaha kembali menanam permata hijauku, memulihkan berlian biruku, dan menambal lubang awan topi ozonku, namun aku masih saja berasa hangat karena efek rumah kaca itu, apakah aku bukanlah rumah bagi kalian? aku adalah teman, sahabat, sekaligus rumah kalian, aku meyayangi kalian, dan kuharap kalian bisa berubah untuk lebih menyayangi aku.. dan jangan biarkan rasa marah dan benciku semakin menyelimutiku, karena akan ada waktunya bagiku untuk mengeluarkan emosi dan amarah yang ada didalam diriku kepada kalian manusia...

teman, sahabat dan rumah kalian
- BUMI -

S.A.V.E - T.H.E - E.A.R.T.H - N.O.W.

No comments: