Thursday, February 09, 2006

(128) Fear the FEAR!

kerlap..kerlip...bintang diatas sana, bintang yang menyinari gumpalan awan...seakan memberikan kesan tersendiri bukan kalau kita melihat keatas dan memberikan semua impian dan perasaan kita kedalam awan itu? dan bintang itu seakan menjawab seluruh harapan kita...

namun hari ini tidaklah demikian, semua hal yang kulihat tidaklah sama dengan apa yang kuharapkan...ketika aku melihat ke langit, hanyalah warna hitam gelap, pekat, sepekat hitamnya bola mataku, terasa menarik seluruh kekuatan dan juga ketakutanku kedalamnya.. pernahkah engkau merasa begitu takut? begitu putus asa, dan benar-benar tidak ada yang bisa dijadikan jalan keluarnya? yang kulihat adalah kilatan-kilatan petir yang seakan tidak ada hentinya dan juga peluru hujan yang seakan marah tanpa ampun, meneriakkan bunyi kencang seakan memarahi tanah, dan juga seakan tidak mau kalah, suhu juga berubah menjadi sangat dingin..sangat dingin hingga membuat tubuhku bergetar terus menerus..

dan jujur saja, aku tidak berani menatap keatas, tidak berani mendengar, tidak berani untuk berbuat apa-apa selain diam ditempatku berada, menerima peluru-peluru yang membasahi tubuhku dan membiarkan langit dipenuhi dengan kilatan-kilatan putih...karena aku takut apabila aku melihat keatas, salah satu dari kilatan petir itu akan melihatku mendongak dan menyambar diriku...apa yang aku rasa? tidak ada perasaan lain, selain rasa takut yang seakan diriku hanyalah seonggok daging yang dipenuhi rasa takut.. takut akan cuaca, takut akan diriku sendiri, karena aku tahu diriku bukanlah diriku yang sebelumnya, rasa takut ini membuatku tidak bisa berpikir dengan jelas, hanya gumaman-gumaman kata-kata yang tidak jelas yang bisa kuucapkan, tetapi jiwa dan hatiku terus menerus mengulang kata-kata yang sama... meskipun aku tidak tahu apa artinya..

yang kuinginkan adalah aku bisa keluar dari semua ini, tolong aku, seseorang, tarik aku dari sini, keluarkan jiwaku dari sini, dan berikan aku sedikit harapan, berikan aku bintang, berikan aku tanda kalau semua akan berjalan baik dan aku bisa keluar dari sini, tolong..jwaku berteriak lebih kencang....aku rasa tangisan yang kukeluarkan juga tidak akan sampai pada apa-apa..hanya keputusasaan, karena aku tahu tidak ada orang lain yang berada disini selain diriku sendiri, dan aku juga tahu tidak akan ada yang bisa mendengar suaraku, karena suara-suaraku kalah dengan nyanyian hujan ini...
rasa takutku, rasa putus-asaku, rasa ketidakberdayaanku semakin mempesona didepanku, seakan berjalan bersama dan mengejekku, pikiranku pun menambah nilai plus dari semuanya, yaitu dengan semakin memojokkan akal sehatku, dan mengatakan kalau ... " ini adalah waktumu! ini adalah saatnya engkau pergi!"....

Diam..diam..DIAAAAAM!!! kata-kata itu kutulis dengan begitu lantang, namun jujur saja, tidak ada satupun kata-kata yang keluar dari mulutku saat itu...tidak ada...bahkan aku sendiri tidak mencoba untuk membuka mulutku...karena aku telah menyerah kepada rasa takutku, rasa ketidak berdayaanku...
tolong, seseorang, berikan aku satu titik bintang di awan, sehingga aku bisa berani mengangkat kepalaku, mendongakkan kepalaku, dan melihat...kalau ada secercah harapan diatas sana....meskipun aku tahu, meskipun bintang itu memang benar ada diatas sana, aku tidak akan bisa melihatnya, karena air hujan ini akan berubah menjadi duri-duri kecil yang akan merusaka dan memburamkan mataku, dan juga jiwaku...

No comments: