Sunday, February 26, 2006

(134) Why, The Doors?

bagaimana aku bisa melihat dengan jelas dirimu, kalau air mataku sendiri memburamkan mataku?
bagaimana aku bisa berkata-kata dengan jelas, kalau suaraku hilang karena kegembiraan ini menyelimutiku?
bagaimana aku bisa mendengar dengan jelas kata-katamu, kalau telingaku dipenuhi oleh nyanyian indah ini?
bagaimana aku bisa meraung kepadamu, ketika sebelum aku meraung, engkau sudah memenuhi semua kebutuhanku?
bagaimana aku bisa menjauh darimu, kalau setiap saat engkau selalu dekat dan merangkulku?

engkau memenuhi diriku dengan semua yang kuperlukan, semua yang manusia tidak pernah bisa berikan kepadaku...
engkau memberikan aku yang terbaik dari tempatmu berada, yang terbaik yang manusia tidak pernah berikan....
engkau mengetahui apa isi hatiku tanpa aku meminta kepadamu, tidak seperti manusia-manusia disini...
engkau mengambil semua yang buruk dariku, dan memberikan yang baik untukku...
engkau memanggilku kembali pada saat aku hilang dan menungguku untuk kembali... aku ingin pulang kepadamu....

tetapi kenapa manusia selalu melihat dirimu jauh? karena mereka tidak berusaha untuk dekat kepadamu.
tetapi kenapa manusia selalu menganggapmu jahat? karena mereka merasa lebih baik?
tetapi kenapa manusia tidak pernah mau menerimamu? karena mereka hanya mau menerima baik yang sementara.
tetapi kenapa manusia baru mau sadar pada saat mereka mati? karena manusia-manusia itu takut akan mati.
tetapi kenapa manusia begitu bodoh? mereka tidak bodoh, hanya saja bersandar kepada pengertian mereka sendiri...

berbaliklah, berbaliklah, datanglah, datanglah, kembalilah, kembalilah, aku merentangkan tanganku dan membuka pintu rumahku untuk dirimu, aku menunggumu untuk datang kembali kepadaku, namun percayalah kepadaku, pada saat pintu ini sudah tertutup, tidak akan ada yang bisa membukanya kembali....datanglah kepadaku segera, sebelum pintu ini menutup dirinya sendiri....anak-anakku...

No comments: