Friday, February 24, 2006

(133) Till the moon becomes the sun....

hari ini bulan terlihat begitu tenang.... apakah bulan tertidur saat ini? apakah dia memakai pakaian tidurnya yang berwarna putih kesilauan pada saat tidur? terlihat begitu senyap, sunyi, namun aku menyukai suasana ini, suasana dimana aku bisa membiarkan diriku berpikir sejenak, beristirahat sejenak, dan aku merasa setiap inci bebanku terangkat, hilang dan lepas karena suasana ini....seperti malam yang segera berlalu, dan seperti lagu yang telah dimulai dan segera berakhir, aku tahu aku masih ingin berada disini...dan walaupun aku tahu bulan akan segera menghilang dan digantikan dengan terbitnya matahari, aku masih ingin terbangun, aku ingin terjag dari tidurku, bukan karena aku kesepian atau aku tidak mengantuk, namun ini semua karena aku masih ingin melihat wajahmu pada saat engkau tidur disisiku saat ini.
aku bisa merasakan nafasmu yang lembut, dimana setiap engkau menghembuskan nafasmu, pipimu menjadi lebih menggemaskan, entah apa yang kauimpikan saat ini, namun aku masih ingat apa yang kita lakukan sebelum engkau terjatuh tidur, engkau memberikan aku sebuah ciuman, tidak apa-apa kalau ciuman itu hanya sebentar, terlalu sebentar malah... namun waktu yang kita bagi berdua benar-benar membuatku lebih dekat denganmu..aku bisa menyentuh hatimu, kesinilah, aku ingin memberikan kedekatanku denganmu.

aku bernyanyi untuk memasuki alam mimpimu, aku ingin tahu apa yang kauimpikan sekarang, aku akan bernyanyi dalam hati dengan seluruh jiwaku, agar tidak ada orang lain yang mengetahui nyanyianku untukmu, ingin rasanya aku meminta kepadamu, aku ingin engkau berbisik kepada jiwaku, kalau-kalau didalam mimpimu, engkau mengalami mimpi buruk dan engkau menangis dan ketakutan, aku ingin datang kepadamu, menenangkan dirimu, menghapus air matamu dan memberikan dirimu kehangatan dan sebuah ciuman kepadamu lagi, dan aku tidak peduli, seberat dan seburuk apapun mimpimu, biarkan aku datang menghampirimu...

dari pertama kali aku melihat dan mendengar suaramu, aku cinta kepadamu, sampai sekarang pun masih.
keduanya memadukan kekuatan dalam hati dan jiwaku, hingga aku sadar untuk apa aku hidup disini, wajahmu memberikan semangat kepadaku, suaramu memberikan aku kekuatan disaat aku membutuhkannya, dan apapun yang kubenci dari dirimu, dan apa yang kusuka darimu, aku mencintai dirimu semuanya, baik tubuh dan jiwamu. jangan berkata dan memanggil namaku dengan keras, karena bola matamu terlihat begitu bersalah, datanglah kedalam pelukanku, dan rangkullah tanganku agar engkau mengetahui betapa aku ingin bersamamu.

aku berharap engkau bisa perlahan-lahan melupakan perasaan-perasaan yang terlihat begitu terang dan membutakan mata hatimu seperti matahari, dari pertama kali aku melihatmu, aku tahu kalau dari titik itulah (tanpa paksaan), aku ingin memberikan seluruh diriku kepadamu, dan mungkin mulai dari sekarang, engkau bisa percaya kepada para malaikat yang tidak bisa engkau lihat, karena menurutku, engkau adalah malaikatku, tetapi jangan terlalu skeptis, karena para malaikat juga bisa merasakan malu. dan kalau engkau bermimpi tentang masa depanmu, dimana (mungkin) kita berdua terikat secara bersama, yang mana aku ingin mimpimu menjadi kenyataan, percayalah, aku ingin aku berada disana, dimasa depan, denganmu.

dan walaupun matahari akan terbit, karena aku tahu engkau berada didekatku, biarlah engkau tidur dalam pelukanku, karena aku akan menjagamu, hingga matahari berikutnya terbit kembali.

No comments: