ketika aku menemukan dirimu mati, hanya kulit yang terkelupas dan tulang belulang, aku akan membuatkan dirimu sebuah jaket untuk menghangatkan dirimu, karena dalam dirimu banyak tersimpan luka karena sakit hatimu yang terus menerus memeras tenagamu, luka-luka itu seperti petunjuk dalam buku harianku yang sering kupandangi dan sering kulihat, omong-omong, sejak kapan kita mundur ke waktu itu dengan begitu cepat? semua sudah menjadi sebuah jarak yang tidak bisa kita rubah lagi... atau apakah karena jarak itu kita menyerah? karena pada hari itu, kau mengajarkan aku untuk menjadi diriku apa adanya....karena pada hari itu kau membuang semua kesalahan dan dosa yang telah kulakukan selama ini....
ketika aku menemukan dirimu mati dan berubah menjadi debu yang berwarna abu-abu, aku akan menampung semua debu itu dan meminumnya agar dirimu selalu bersama dengan diriku....kenapa engkau harus mati? apakah kita berdua dihukum oleh semua yang ada disekitar kita? apakah salah kalau kau hanya melindungi tempat untukku diatas sana? karena pada hari itu, engkau adalah orang yang mengajarkan aku untuk percaya, dan pada hari itu engkau menemani aku dalam semua lelucon, tawa dan percakapan yang membosankan... hanya satu momen saja aku pernah mengutukmu, yaitu pada saat engkau tidur disampingku dan mendengkur terlalu keras...namun itu semua percuma dibicarakan sekarang, karena yang ada didepan mataku hanyalah tulang belulang dirimu yang tidak akan lagi bisa mendengkur dan berbicara...
No comments:
Post a Comment