Wednesday, June 08, 2005

(89) NECKLESS

Debi melemparkan seuntai kalung mutiara ke sebuah tikungan jalan karena kesal dengan pacarnya, dan pada saat kalung mutiara itu sampai ketanah, lampu jalan merefleksikan cahaya silau ke genangan air didekat kalung itu, menyapu kalung itu dan kalung mutiara itu pergi berlayar diderasnya genangan air itu, kalung itu menabrak air, berputar kesana kemari, dan memutari jalan yang basah karena hujan yang baru turun..

ketika Debi merasa menyesal telah melempar kalung itu, dia berbalik dan mencoba mencari kalung mutiara itu, dan pada saat dia baru mau menunduk, sebuah mobil dengan kecepatan tinggi membelok dan menabrak Debi hingga menghancurkan tubuhnya berkeping-keping, yang bisa dilihat oleh mata Debi untuk terakhir kalinya adalah pandangan panik pengemudi mobil itu yang seakan berlomba-lomba dalam mengemudikan mobilnya kerumah sakit karena dibangku belakang, istrinya berteriak kesakitan, kesakitan karena ketuban airnya sudah pecah dan ia akan segera melahirkan, dan Debi mengerti akan hal itu, dan dia rela mati untuk kehidupan yang baru.

dan dirumah sakit, wanita itu mendengus lega karena anak mereka sudah lahir, dan ketika suster masuk membawa anak wanita itu, dia mendapatkan anaknya cacat, anak itu mempunyai satu badan tetapi dengan dua kepala, karena kaget dan shock, wanita itu tidak bisa bernafas, dan karena suster itu adalah suster yang baru, dia tidak tahu berbuat apa, maka dia mencoba alat-alat aneh yang ada disebelah wanita itu,dan tanpa sengaja dia memutuskan alat selang bantu pernafasan wanita itu, dan tak lama kemudian wanita itu tergeletak lemas diranjang dengan kepala tertunduk kebawah dengan raut muka yang kaget, dan suster itu senakin panik, sehingga dia memutuskan untuk keluar dari ruangan dan dari rumah sakit itu, dan pergi meninggalkan kota itu untuk selama-lamanya, dua minggu kemudian dia ditemukan mati diperkosa dan dibunuh oleh suami wanita yang mati itu, dan sang suami dengan tabah dan sayang membesarkan anak cacat itu, dan memberikan anak cacat itu dengan nama Siam, dan cita-cita Siam adalah menjadi seorang presiden, karena dia berpikir belum pernah ada presiden yang mempunyai dua kepala dan dua otak dalam satu tubuh, sehingga akan lebih memikirkan urusan negara dengan dua otak yang saling menyambung...

Siam meletakkan tangannya dikedua kepala yang dia punya, dan dia berkata kepada dirinya sendiri,"aku harus bisa menyatukan kembali dua kepala yang terpisah ini", kalau aku bisa menyatukannya, maka aku akan menjadi presiden terbaik didunia ini, dan bukan menjadi presiden untuk diriku sendiri..(dalam bayanganmu saja Siam!)...maka Siam menandatangani surat untuk dirinya sendiri, yang isinya menumpahkan segala kesalahan kepada semua orang yang dia kenal tanpa ampun dan tanpa malu, karena menurut agama yang Siam buat sendiri, hal itu wajar dan harus dilakukan, maka sejak hari itu dia pergi dari ruangan itu, dan kini berjalan seorang pria yang bukan lagi anak-anak, dengan sebuah pistol, sebuah pisau dan dengan darah yang tercecer dari urat nadinya, dan dia membunuh semua orang yang ditemuinya, bahkan hingga anak kecil berusia 4 tahun yang bersembunyi di bawah ranjangnya karena ketakutan melihat seorang pria dengan dua kepala dan memegang sebuah pistol, dan dia berjalan pulang kerumahnya, dan memberi pelukan kepada anaknya, tetapi tidak seperti biasa, dia tidak menemukan istrinya menyambutnya, Siam hanya menemukan sebuah surat yang ada diatas meja berisikan tulisan :" kamu akan hidup lebih baik tanpa diriku....selamat tinggal", setelah membaca surat itu, air matanya menetes, dan dia berkata kepada anaknya :"maafkan ayah, nak", selesai itu dia menembak kepala anaknya dan dua kepalanya sendiri...dan tergeletak ditanah dengan air mata yang masih menetes..

sekarang istrinya pergi naik kereta untuk datang ke upacara pemakaman mantan pacarnya yang mati dikamar mandi, yang tidak sengaja jatuh karena lantai licin dan kepalanya menghantam urinal hingga isi kepalanya pecah, ketika mereka bersama, pengetahuan adalah sampah, dan istri mantan pacarnya mengetahui kalau dia datang, sehingga pertengkaran tidak bisa dihindari dalam upacara pemakaman itu, dan mereka berdua saling mencakar seperti kucing, menjambak seperti orang tolol, dan akhirnya mereka berdua jatuh kedalam sebuah lubang yang dalam dimana para mayat sedang beristirahat sebelum dikubur, dan sang pendeta dengan cepat pergi ditengah-tengah misa karena dia merasa kematian adalah hal yang biasa, dan akhirnya menutup pintu itu untuk selamanya, menutup kehidupan kedua wanita yang terjebak didalamnya, dia sebenarnya tidak mau menutup pintu itu, tetapi wanita terlalu membuatnya gugup, dan ajaran agamanya melarang dia bersentuhan dengan wanita, maka dia tidak menghiraukan tangisan dan teriakan minta tolong kedua wanita itu, dan 6 jam kemudian, kedua wanita itu ditemukan tidak bernyawa oleh tukang sapu pemakaman yang tidak sengaja lewat, dan menemukan mereka berdua mati dalam posisi berpelukan...

pendeta itu terlalu gugup, maka dia berjalan dengan sangat cepat, dan mengemudikan mobilnya yang baru saja dibeli dari hasil menipu ribuan pengikutnya, dan dia membelokkan mobilnya ketikungan yang tajam, lalu tiba-tiba sesuatu barang menarik perhatiannya karena sinar silau yang dihasilkan oleh barang itu dipinggir jalan, dia menepi, memungut barang itu, dan ternyata barang itu adalah kalung mutiara yang agak kotor namun masih baru, dia tidak tahu harus berbuat apa, karena pikirannya terlalu banyak, maka dia membawa pulang kalung mutiara itu dan mencucinya dengan hati-hati di westafel, dan esoknya dia memberikan kalung itu ke suster teresa yang tentu saja tidak bisa menerimanya, karena suster teresa sudah meninggal, maka dia memberikan kalung itu kepada lisa, seorang pelacur berusia 18 tahun yang kehilangan kalungnya, dan dengan memberikan kalung itu, lisa memberikan "pelayanan" terbaiknya kepada pendeta itu, berkali-kali mereka bercinta dengan hebat, hingga pendeta itu tidak kuat, dan mati dalam "pelayanan" tubuhnya kepada lisa karena penyakit jantung yang dideritanya menderu tubuhnya dengan hebat, dan tubuh pendeta itu tergeletak kaku dengan senyum yang puas, karena puas sudah bisa mengeluarkan rasa gundah jasmaninya selama bertahun-tahun, hal itu bisa dilihat dari banyaknya tumpahan sperma yang ada ditubuh lisa, lisa ketakutan karena dia tidak ingin ditangkap oleh polisi, undang-undang pelacuran dan pembunuhan mengahantui kepalanya, maka dia berkemas, dan membawa kalung mutiara itu dan keluar dari tempat itu...

esok harinya,dia pergi ke bank, berencana untuk meminjam uang karena pendeta yang tidur dengannya kemarin tidak membayarnya sepeser pun, maka dia menggadaikan kalung yang diberikan oleh pendeta itu, dan dalam pikirannya, dia mengkhayal kalau kalung itu pasti sangatlah mahal dan dia akan menjadi seorang jutawan, karyawan bank itu menerima kalung yang diberikan oleh lisa, menelitinya, dan kemudian membawanya kebelakang untuk diperiksa....lisa menunggu lama, dengan gelisah ia menunggu, berharap kalau karyawan bank itu akan segera datang membawakan dia setumpuk uang yang menggunung, lama sekali dia menunggu, dan akhirnya karyawan bank itu datang, tetapi tidak membawa uang sama sekali, dan hanya tersenyum, lisa heran, lalu bertanya mana uang yang akan ia terima, pada saat ia selesai bertanya, dibelakangnya ada dua polisi dan diluar gedung bank itu ada banyak batalion polisi yang mengepung gedung tersebut...dua polisi itu memborgol kedua tangan lisa, dan berkata:"anda ditangkap, kalung yang anda bawa adalah milik pemerintah, anda akan dijatuhi hukuman mati, atau hukuman penjara seumur hidup".... karena kaget, lisa tidak bisa berbuat apa-apa, dan diam saat dibawa keluar dari bank untuk dimasukkan kedalam mobil tahanan, didalam perjalanan, pikiran lisa kalut dan tidak bisa berpikir apa-apa, dan kemudian dia melihat pistol yang terselip di pinggang salah satu petugas polisi yang menggiringnya, tanpa pikir panjang dia mengambil pistol itu dari pinggang polisi itu dan menembak leher polisi itu, dan ketika ia berbalik, puluhan peluru menembus dirinya, karena ia tidak sadar kalau dibelakangnya puluhan polisi menjaga lisa agar tidak kabur...darah bermuncratan ke udara dan hinggap ke tanah, puluhan peluru itu mengoyakkan seluruh badan lisa, hingga baju lisa yang tadinya berwarna abu-abu berubah menjadi warna merah, dan kemudian badannya ambruk ke tanah, dan yang bisa dia lihat dalam penglihatan terakhirnya adalah bayangan pacarnya yang pergi meninggalkan dirinya karena sudah berselingkuh dengan wanita lain, dan yang terpantul di dalam kalung mutiara yang sekarang berserakan karena tertembus peluru, dan pada setiap mutiara yang terlepas itu terukir nama seseorang.....Debi..., dan dia sekarang tahu siapakah nama selingkuhan pacarnya itu...dan dia mati dengan pikiran yang sama sekali rumit dan memohon kepada tuhan agar dia bisa mendapat kesempatan hidup sekali lagi agar bisa membunuh pacarnya...

No comments: