aku termenung disini, di bangku sebuah kafe, duduk, menunggu dirimu, dirimu yang aku tahu tidak akan pernah datang lagi kedalam kehidupanku, meskipun aku menginginkan dirimu ada disini, disampingku, menghiburku, dan memeluk erat diriku, tapi kini aku ada disini, duduk diatas bangku bulat yang empuk, menatap meja yang dibalut dengan taplak merah kota-kotak dan garis-garis, dengan sebuah hiasan menu diatas meja itu, aku meraih menu itu dan melihatnya, mencari menu apa yang enak, hatiku merasa kacau dan aku merasa tidak ingin memesan apa-apa...
sang pelayan datang menghampiriku dan bertanya kepadaku, menu apa yang akan kupesan, aku melihatnya tersenyum, tersentuh akan kecantikannya, melihat menu itu sekali lagi, dan aku berkata kepadanya :
"... ...
aku pesan secangkir cinta, karena jiwaku merintih akan harapan cinta dari dirinya,
aku pesan sepiring benci, karena aku ingin dimarahi oleh dirinya, agar teriakan dan suara dirinya datang dan aku bisa mendengarnya,
aku pesan segelas nafsu, agar pada saat dia dan aku meminumnya, aku bisa mencium bibir dan merasakan lidahnya berpaut dengan lidahku,
aku pesan semangkuk sup rasa takut, agar aku bisa merasakan ketakutan yang menghantui diriku pada saat dia meninggalkan diriku,
tidak lupa aku memesan seteguk cemburu, agar aku bisa menjaga dirinya dari jangkauan orang lain, aku hanya ingin menjaga dirinya untukku seorang,
apa lagi yah? aku juga sebenernya ingin memesan sepotong rindu, agar aku bisa mengingat dirinya pada saat aku sendiri, termenung, dan tidak mempunyai siapa-siapa, setidaknya mengingat dirinya, membuat diriku sedikit hidup..
aku pesan sepotong logika, agar aku bisa keluar dari kurungan ilusi rasa sakit ini, yang tidak terlihat, namun terasa disini, tepat dijantungku,
dan sebagai penutup, aku minta satu gigit keajaiban, keajaiban untuk membangkitkan dirinya dari kematian itu, kematian yang seharusnya tidak terjadi...
... ... ... ..."
sang pelayan mencatat semua pesananku, membawanya ke kasir, lalu dia menghilang ke dalam....
dan aku tetap duduk disini, tetap termenung, masih sendiri, melipatkan kakiku, menjulurkan kedua tanganku menjadi satu, merapatkan kesepuluh jariku menjadi satu bagian,dan menunggu pesananku datang,
air mata keluar dari kelopak mataku....dan aku tidak akan menghapus air mata ini, aku ingin dunia melihatnya, aku ingin dunia mengetahui betapa sedih dan betapa kacaunya aku sekarang...aku ingin dilihat...
bahuku ditepuk oleh jari-jari manis pelayan itu, aku melihatnya dengan pandangan yang berair, dan dia membawa sebuah nampan berwarna coklat, dan dia meletakkan nampan itu kedepanku, dan hanya ada sebuah gelas, satu sendok, dan sebuah kartu ucapan yang ada didepanku, entah apa isinya...
begitu kulihat bon itu, aku mulai membaca isinya...
" Nona, maafkan kami, kami tidak bisa menyediakan pesanan anda,
secangkir cinta tidak bisa dihidangkan karena cinta ada dimana-mana, dan cinta macam apa yang anda mau?
sepiring benci tidak bisa dihidangkan, karena benci hanya datang sekali dua kali, dan koki kami belum mendapatkannya,
segelas nafsu tidak bisa dihidangkan karena nafsu dilarang untuk dihidangkan,
semangkuk sup rasa takut tidak bisa dihidangkan karena tidak baik untuk kesehatan tubuh dan mental anda,
seteguk cemburu tidak bisa dihidangkan kami tidk melayani satu tegukan, minimal 5 teguk, maaf!
sepotong rindu tidak bisa dihidangkan karena rindu akan membuat anda semakin menderita,
sepotong logika tidak bisa dihidangkan karena anda mempunyai logika, jadi tidak usah kami hidangkan lagi kepada Anda.
satu gigit keajaiban tidak bisa dihidangkan karena kami hanyalah koki, bukan Tuhan dan malaikatnya.
sekali lagi maaf Nona, sebagai gantinya, kami akan menyediakan ini, segelas harapan dan sesendok kehidupan,
yang kami yakin pada saat anda memakan dan meminumnya, anda akan merasa hidup karena harapan akan membuat anda terus berjalan, dan menu spesial kami hari ini sesendok kehidupan akan membuat anda tahu kalau kehidupan ini hanyalah sekali..
dan kami benar-benar hanya mempunyai satu sendok kecil kehidupan itu, yang tidak akan lagi untuk kedua kalinya, karena satu sendok itu berasal dari jiwa-jiwa pasangan anda yang sudah berada di surga, dan dia sudah capai-capai mengambilnya untuk anda..
selamat menikmati makanan anda"
No comments:
Post a Comment