Antara kebingungan dan juga kemauan dari nafsuku, aku memaksa otakku untuk memilih. memilih salah satu dari dua pilihan, yang aku sendiri aku menginginkan keduanya...
Antara dosa dan iming-iming surga, aku berpaling dari kenyataan bahwa aku adalah manusia, akal dan budiku untuk sementara mati dan yang ada hanyalah nafsu semata dalam hidupku, tubuhku haus akan belaian dan sentuhan. aku juga sangat haus akan pelukan dan kasih sayang, dan karena aku membiarkan nafsuku yang bekerja, semuanya itu terlihat dan terasa sangat nyata. aku mengingikan dosa sekarang, aku menginginkan kepuasan dunia masuk kedalam diriku.
Sedangkan di seberang sana, norma-norma pikiranku marah dan memberontak karena tidak suka dikekang oleh nafsuku dan dia tidak rela membiarkan diriku dikendalikan oleh nafsuku. dia tidak akan pernah rela … namun norma-norma pikiran ini hanya bisa berada ditempatnya, karena untuk saat ini, aku yang menyebabkan dia berada diseberang sana, dan saat ini pikiranku berada didalam posisi kalah dan dia tidak bisa keluar karena adanya jurang yang tidak terlihat namun aku tahu norma-norma pikiranku mengetahui kalau jurang itu terasa begitu kuat.
Dan aku kini berada didalam belenggu nafsuku, aku membiarkan diriku jatuh kedalam dosa, aku melakukan dosa-dosa itu dan menikmati setiap tindakan dosaku. dan semakin lama aku melakukan dosaku, norma-norma pikiranku semakin bersedih dan semakin bersemangat mengumpulkan tenaganya untuk memberontak, berusaha untuk menyelamatkan diriku dari kehancuran nafsuku. namun ada satu pertanyaan yang sering tidak bisa aku jawab, maukah aku melepaskan kenikmatan nafsuku ini? karena seperti yang kukatakan diawal, aku menginginkan kedua-duanya.
No comments:
Post a Comment