Tuesday, May 22, 2007

(174) Bestioles

Sedikit demi sedikit aku menuruni dunia ini untuk melihat apa yang terjadi. aku bosan berada diatas sana, karena yang ada hanyalah kesenangan dan juga kegembiraan, aku ingin merasakan sakitnya puisi satire dan juga sedihnya suara tangisan karena aku merasa kesepian, sesuatu yang besar tercabut dari dalam jiwaku dan menyeruak keluar lewat teriakanku, namun aku tidak tahu apa yang telah tercabut dari dalam jiwaku. ironis memang, tapi itulah kenyataannya. aku meminta kepada kedua sayapku yang putih untuk terus menerbangkan aku kedalam dunia ini. dunia dimana aku sangat mengenal mereka-mereka yang masih berada dibawah sini. sayap-sayapku membawaku ke sebuah tempat sepi dimana tidak ada seorang manusia pun yang akan melihatku bersedih. dan disinilah aku berteriak sekuat tenagaku, aku adalah malaikat yang tercoret dari surga. hatiku pilu ketika aku melihat keawan, aku tidak bisa melihat surga dari sini, hanya kumpulan awan yang menghalangi surga itu. tapi aku tahu dan aku yakin surga itu tidaklah pergi kemana-mana, dia masih ada diatas sana, namun aku tidak bisa lagi kembali kesana, perlahan tapi pasti aku sendiri yang mencabuti helai-helai sayapku agar aku tidak bisa kembali terbang ke surga, setiap helai yang aku cabut memberikan rasa sakit pada kulitku, dan darah segar keluar dari kulitku, namun sakit yang aku terima didalam jiwaku terasa lebih hebat karena kesedihanku sehingga aku tidak bisa merasakan sakit fisikku. aku terus menerus mencabuti sayap-sayapku, entah sudah berapa helai sayap berwarna putih bersih dengan noda darah ditangkainya jatuh ketanah.
Aku terengah-engah karena menahan sakit dipunggungku, aku melihat setiap helai sayap yang aku cabuti dan aku berteriak sekuat tenaga, mengutuk setiap keputusan yang aku ambil, berusaha untuk mengeluarkan semua kesedihanku, namun tetap … semua masih berada didalam jiwaku, aku seperti sebuah kandang besi yang tidak memperbolehkan apapun yang berada didalam untuk bisa keluar. bagaimana? bagaimana caranya untuk bisa mengeluarkan kesedihanku. aku menangis, aku terus menangis. dan aku kembali melihat keatas, kearah awan yang terus menerus bergerak tanpa memperdulikan aku yang berada dibawah sini. dan kini setelah aku menyadari bahwa sayapku sudah kehilangan seluruh sayapnya, aku ingin kembali ke surga, aku tidak ingin di dunia ini. tetapi sayapku sudah kehilangan semua helainya, tidak ada yang tersisa. aku tidak bisa kembali terbang ke surga, aku terjebak didalam dunia ini. bodohkah aku karena aku sendiri yang berteriak minta tolong kepada diriku? kenapa aku bisa sebodoh ini? aku ingin kembali terbang keatas sana, tolonglah aku, sayapku … terbangkanlah aku. namun sekeras apapun aku meminta dan memohon, helai-helai sayap itu masih berada diatas tanah coklat ini, dengan lunglai dan tidak tahu harus berbuat apa, aku memunguti satu persatu helai sayap itu, memeluknya dan mengeluarkan air mataku lagi …

No comments: