Somewhere inside me something disappears, And I try to part with my rust-eaten anger...
Tuesday, May 22, 2007
(173) Eve's
Tubuhku yang tua dan keriput ini harus berusaha melawan sinar matahari yang panas ini, aku dengan galau menatap kearah matahari, namun aku tidak sampai lima detik, aku sudah memalingkan pandanganku lepas. mataku juga ternyata sudah tidak sekuat dulu lagi. aku masih mengenakan pakaian yang sama selama berhari-hari, aku melihat kearah sekelilingku, kumpulan jiwa manusia yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing sedang berlalu lalang didepanku. mereka seperti robot yang dikejar-kejar oleh sesuatu dalam hidup mereka, namun walaupun begitu, aku ingin menjadi salah satu dari mereka. aku duduk diatas pembatas jalan yang biasanya aku duduki. aku menutup hidungku dengan kedua tanganku, pernapasanku yang sudah meredup berusaha melawan asap yang berebut masuk ke dalam paru-paruku. aku melihat puluhan, mungkin ratusan atau ribuan kendaraan yang melintasiku, namun sepertinya aku tidak ada diantara mereka, karena mereka tidak melihatku. hatiku remuk melihat kenyataan tidak ada saudara ataupun kenalanku di dalam dunia ini, umurku sudah 78 tahun. dan aku masih hidup sampai sekarang, hanya jalanan ini yang menjadi rumahku, sebentar lagi malam akan tiba, dan tahun akan memasuki tahun yang baru, aku membayangkan semarak nanti malam, puluhan ribu atau jutaan orang pasti akan memenuhi jalanan ini dengan kebahagiaan. namun apakah aku boleh mencicipi sedikit kebahagiaan itu bersama mereka? kurasa tidak, karena kebahagiaan itu sepertinya hanya milik mereka yang mempunyai 'hidup'. aku tidak mempunyai 'hidup' seperti mereka. dengan siapakah aku akan melewati malam pergantian tahun ini? aku menaikkan kain tudung pakaianku untuk menangkal sinar matahari yang menyengat rambutku, aku melihat seorang pria berbadan tegap sedang mengatur lalu lintas yang semakin padat. Aku melihat pria itu menghampiriku. "Aaah … sudah lama aku tidak berbicara dengan seseorang." pria itu menghampiriku dan berkata kalau aku harus pindah dari tempat dudukku. pria itu bahkan tidak tersenyum sedikit pun, dengan sedikit memaksa pria itu menyuruhku pindah. aku memaksa tubuhku yang renta ini untuk pindah, aku bisa merasakan tatapan orang-orang yang melihatku pindah, mereka hanya melihat, tetapi tidak melakukan sesuatu. aku hanya ingin berbicara dengan seseorang, kumohon, siapapun … ajak aku berbicara.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment