Aku duduk diatas sofaku, sofa tua berwarna merah yang sudah menemaniku selama puluhan tahun aku hidup. aku menghempaskan diriku kedalam pelukan sofa itu dan memandang semua yang ada dihadapanku sekarang. semuanya terasa melambat ketika aku melihat apa yang ada dihadapanku. aku sudah puluhan juta kali melihat pemandangan yang sama, namun kali ini … sesuatu terasa beda. aku merasakan lebih tenang dan segalanya terasa sangat lambat. terasa seperti itu karena aku ingin merasakan jiwaku, aku ingin memutar balik hidupku untuk sesaat. aku ingin tahu apa saja yang sudah kucapai. aku memanyunkan bibirku. mencoba untuk memikirkan kira-kira sudah sampai dimana hidupku sekarang …
Aku ingin memutar kembali saat-saat dimana kehidupanku dimulai. mencoba mengingat-ingat kemana arah jalan hidupku sekarang. aku ingat saat aku kecil, aku terlihat seperti jamur, begitu bulat, begitu putih dengan potongan rambut seperti orang tolol. aku ingat aku pernah mengikuti gaya-gaya idola favoritku. aku menindik hidung dan telingaku untuk menjadi seperti mereka. aku mencuri beberapa barang dari toko saat aku remaja, aku tertarik dengan beberapa wanita sekelasku saat aku remaja. aku melakukan kenakalan-kenakalan wajar saat aku menginjak bangku sekolah yang lebih tinggi. aku ingat bagaimana rasanya melakukan sex untuk pertama kali, aku ingat bagaimana rasanya meninju seseorang karena kesal. aku ingat bagaimana rasanya emosiku tidak bisa dikendalikan, dan kau tahu? itu menakutkan.
aku ingat bagaimana rasanya sakitnya lenganku ketika aku menyiletnya dengan sepotong cutter. aku ingat bagaimana rasanya jatuh dari motorku saat aku balapan liar, aku ingat bagaimana kencangnya jantungku berdetak saat aku mencuri uang orang tuaku. aku ingat bagaimana bahagianya aku mendapat pekerjaan untuk pertama kali. aku ingat bagaimana bahagianya aku bertemu dengan orang yang aku cinta hingga sekarang. aku ingat bagaimana bebalnya aku terhadap kehidupanku. aku ingat saat aku menangis karena aku tidak kuat menghadapi ketakutanku. aku ingat wajah-wajah orang yang sudah sekian lama aku lupakan. aku ingat senyuman-senyuman teman-temanku yang sudah membantuku hingga sampai disini. mereka masih menemaniku hingga sekarang. dan masih banyak lagi suka duka hidup yang aku alami, aku rasakan dan aku simpan.
apakah yang aku capai sekarang? hidupku sama seperti jutaan orang diluar sana, kadang aku menangis, kadang aku tertawa begitu keras, kadang aku berdiam diri, kadang aku menjadi begitu penakut, kadang aku menjadi sangat brengsek, kadang aku menjadi orang yang aku sendiri tidak kenal, kadang aku menjadi orang yang sangat jahat, kadang aku menjadi orang yang begitu sombong, kadang aku begitu sentimentil, kadang aku menjadi malaikat, kadang aku begitu perhatian, tapi kadang aku menjadi begitu tidak peduli dengan apapun. tapi hei … itulah aku. dan aku suka menjadi driku.
gajiku tidak seberapa namun aku masih saja menjadi orang yang kekanak-kanakan. masih ingin ini dan ingin itu. kadang aku merasa aku pasti masuk neraka, karena aku sering mengatakan aku bukanlah orang ber-Tuhan, tetapi lihat sekarang, aku selalu berusaha mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupanku, jadi bagaimana aku tidak merasa malu saat mengatakan kebodohan itu? kadang aku merasakan kejanggalan saat aku duduk bersama keluargaku, walaupun begitu, dalam hatiku, aku menyayangi setiap orang dalam keluargaku, dan aku akan melakukan apa saja untuk bisa menjadi lebih dekat dan mengenal mereka satu sama lain.
aku melipatkan kedua tanganku dan menutup mataku, mencoba mengingat-ingat semuanya. berapa umurku sekarang? seperempat abad. masih mudakah aku? atau aku sudah tergolong tua? aku tidak tahu. karena aku tahu akan masih banyak hal yang akan aku lewati. kadang-kadang orang-orang merasa mereka mengenalku begitu baik. tetapi mereka tidak tahu betapa berat dan susahnya perjuanganku hingga sampai di titik ini. persetan dengan mereka yang menganggap mereka berjasa, karena hanya segelintir dari mereka yang benar-benar berjasa dalam hidupku. tapi apapun itu, aku bersyukur mereka pernah berada didalam kehidupanku. aku tahu aku bukanlah orang yang sempurna, namun entah kenapa saat ini aku merasa begitu sempurna. perasaanku begitu damai.
aku tahu aku harus melihat lagi apa yang sudah terjadi dibelakangku, apa saja yang telah kulalui untuk bisa mencapai disini. dan kau tahu apa pemandangan yang aku lihat ketika aku melihat ke belakang? benang kusut. ya, hidupku kacau seperti benang kusut. tetapi hei … disinilah aku berada sekarang. dan aku senang berada disini sekarang. aku tahu aku semakin menua setiap harinya, aku tahu bebanku akan semakin bertambah setiap detiknya. tetapi menyesalkah aku untuk bisa berada disini? kurasa tidak. karena kalau aku menyesal, aku sudah meninggal saat usiaku 20 tahun. usia dimana aku pernah ingin menghabisi hidupku sendiri. tiga kali kucoba untuk bunuh diri, dan tiga pula aku dihentikan. jadi apa gunanya mati kalau kau bisa hidup? hidup adalah sesuatu yang harus dipelihara dan disyukuri seberat apapun jalannya. apa saja yang sudah kuraih sekarang? hmm … kekayaanku tidaklah seberapa, teman-temanku tidaklah banyak, namun aku tahu mereka adalah teman terbaikku, kekasihku kadang silih berganti … kadang mereka datang dan kadang mereka pergi. aku tidak mempunyai masalah dengan itu, karena aku berusaha menemukan cinta sejatiku sekarang. mungkin ada beberapa poin dalam hidupku yang belum kucapai, namun aku akan meraihnya suatu saat nanti. aku hanya berharap aku bertambah baik setiap tahunnya, bertambah bijak setiap tahunnya, dan menjadi semakin dewasa setiap tahunnya. karena akan ada saatnya aku duduk lagi di sofa merahku, dan memikirkan hal ini lagi. entah kapan, mungkin 10 tahun lagi? 20 tahun lagi? aku tidak tahu … aku hanya berharap ketika aku kembali memeriksakan diriku seperti ini, aku menemukan diriku menjadi lebih baik dari sekarang.
No comments:
Post a Comment