Siapakah aku yang mempunyai kekuatan untuk tidak takut kepadamu, tuhan? seperti burung gagak yang memakan mayat-mayat yang berserakan dan kemudian terbang pergi. aku terus menerus memberikanmu makan dengan dosa-dosaku dan kemudian berangsur pergi tanpa memperdulikan dirimu. aku berharap burung-burung gagak itu memakan dosaku dan membuatku berpaling kepadamu lagi?
Siapakah aku yang selalu merasa pantas untukmu? ketika aku berada diatas angin, dengan bangga aku selalu mendongakkan kepalaku tinggi, namun disaat aku jauh dan tertindas, aku menutupi mukaku dengan selubung agar aku tidak terlihat olehmu? aku berharap tidak tidak lagi posisi aku berada diatas angin agar aku selalu terlihat olehmu.
Siapakah aku merasa bangga bisa berjalan dalam jalanmu, ketika aku yang diberikan jalan darimu. tidak, bukan aku yang membuka jalan itu. aku hanya mencari, tetapi engkau yang membuka jalannya. jadi siapakah diriku bisa merasa bangga, siapakah aku boleh merasa bangga? sekali-kali tidak, karena engkau yang menginginkan aku seperti ini, aku tidak pernah meminta, namun engkau yang memberikan semua. aku berharap aku hanya terus mencari sehingga engkau terus membukakan jalan untukku.
Sudah cukup lama terombang-ambing dalam kehidupan ini tuhanku.. darah dan dosa sudah kuberikan olehmu, namun tetap saja burung-burung gagak itu memakan bangkai-bangkai dosaku dan kemudian pergi setiap harinya, masih saja aku merasa bangga dan merasakan diriku lebih superior dari orang lain. masih saja aku menekankan duri ke kepalamu dengan kesombonganku, dengan dosaku. engkau menjerit kesakitan setiap kali aku berbuat dosa.. namun engkau masih saja memaafkan dosaku. kenapa engkau seperti itu tuhan? kenapa engkau masih saja mengampuni diriku yang tidak berguna ini? tidakkah itu membuatmu sakit tuhanku?
aku tidak bisa menurunkanmu dari salib yang berat itu. bahkan ketika bundamu datang kepadaku untuk berdoa untukmu, aku tidak bisa melakukan itu kadang, karena aku dipenuhi oleh kesombongan, kemalasan, keengganan, dan juga keangkuhan. "aku tidak membutuhkan tuhan" "tuhan itu tidak ada" "tuhan itu hanya khayalan" …. entah sudah berapa kali aku mengucapakan kalimat itu dari mulutku. dan aku merasa bangga mengucapkannya kadang, santo dan santa disurga sudah menepuk dahi mereka dengan tangan mereka karena sudah tidak kuat dengan tingkah laku dan perangaiku, mereka mengeluh setiap detiknya kepadamu, menyuruh dirimu untuk memberikan hukuman atau mematikan jiwamu, namun lihat apa yang kaulakukan? engkau tetap tersenyum kepadaku, tidak peduli berapa dalam duri yang terus menekan kepalamu, tidak peduli betapa berat salib yang kau pikul, engkau tetap melihat, mendengar dan menjawabku dengan senyum kasihmu. satu kata dariku untukmu, tuhanku, KAU GILA!! kau gila, karena engkau begitu mencintaiku, sehingga engkau tidak pernah mau melihat kejahatan-kejahatan dan dosa-dosaku, aku benci melihatmu tuhan, benci karena aku selalu tidak sanggup melawan kasihmu… benci mengingat betapa tidak pantasnya aku berada disini, dihadapanmu dan dikasihi olehmu.. benci karena pada akhirnya aku berjalan didalam jalanmu lagi dan berlutut menyembahmu.. kenapa engkau begitu mahakuasa tuhanku? kenapa engkau bisa begitu tahu hambamu ini begitu membutuhkanmu? kenapa engkau bisa sebegitu hafal tabiatku sebagai pendosa ini sehingga engkau tidak pernah bosan menunggu aku untuk kembali pulang?
apakah aku bisa begitu kuat untuk bisa bertemu denganmu secara langsung tuhanku? apakah aku akan bertekuk lutut nantinya? akankah aku gemetar saat engkau menyambutku? akankah bundamu juga ada disana? dan saat aku melihat kebelakangmu, akankah aku melihat allah bapa duduk di singgasananya? apabila aku disana, akankah dosa-dosaku kau ampuni? kenyataannya adalah aku belum berada disana dan aku belum diperbolehkan untuk berada disana, karena saat ini aku bisa merasakan sakit di tanganku, yang aku pegang sekarang adalah mahkota durimu ya tuhanku.. aku menggenggam erat mahkota durimu, biarlah diriku menderita, karena aku tahu penderitaanku adalah untuk kebahagiaanmu dan juga kemuliaanmu. jadi biarkanlah aku membuatmu senang sekali ini saja… dan biarkanlah imanku menuntunku pulang .. padamu.
No comments:
Post a Comment