Hei , masih ingatkah engkau akan kata-kataku tentang dunia? tentang betapa kejamnya dunia? betapa anehnya dunia ini? betapa dunia ini bisa membuatmu gila kalau engkau berani menginjakkan kakimu didalamnya? hmm? masih ingat ... bagus, aku melihatmu menganggukkan kepalamu, berarti engkau ingat akan semua perkataanku ... namun, ada satu pertanyaan yang ingin aku ajukan kepadamu .. jujur, aku sangat penasaran akan jawaban pertanyaan ini ... kenapa engkau berada disana dan menangis? hmm ...? kalau engkau tahu dan masih ingat akan semua perkataanku tentang dunia ini, kenapa engkau menyesali engkau pernah melangkahkan kakimu ke dunia ini? dan kenapa engkau terus memeluk dirimu? tidak adakah yang ingin memeluk dirimu, selain dirimu sendiri? .. aku pernah mengatakan, jangan pernah menangis ketika engkau berada sendirian di dunia, tetapi lihat dirimu sekarang, engkau hanya menangis setiap hari, engkau mengeluh setiap hari .. tegarkan dirimu, kuatkan hatimu, dan dongakkan kepalamu dan jalani dunia ini. kalahkan dunia ini. jangan pernah menyerah. kalau engkau mengingat semua yang pernah kukatakan kepadamu, maka jangan menyerah. menangislah sepuasmu ... tetapi kembalilah berjalan, jangan hanya berdiri diam disana. kepalkan tanganmu, bencilah dunia ini dan gunakan kebencian itu untuk mengalahkan dirimu sendiri.
Aku melihatmu dari atas sini, melihatmu merusak dirimu sendiri ... engkau selalu saja membuat dirimu rusak, engkau masih saja memberikan luka-luka baru di tubuh dan hatimu, tidak pernah bosankah engkau merusak dirimu? tidak bisakah engkau sedikit meningkatkan kewaspadaan dan cintamu kepada dirimu sendiri? bukankah aku pernah mengatakan kepadamu, siapa yang akan mencintai dirimu sendiri kalau bukan dirimu sendiri? lalu dimanakah engkau yang pernah kukenal? engkau yang selalu tertawa riang tanpa perlu kusuruh? engkau yang selalu bergerak kesana kemari dengan penuh semangat? siapakah engkau saat ini? aku tidak mengenalmu ... jangan terus memeluk dirimu sendiri ... lepaskan pelukan itu, bukalah hatimu dan bukalah harimu, jadikan harimu adalah hatimu sendiri.
Takdir? apa itu? takdir bukanlah sesuatu yang akan aku kuak kepada dirimu, setidaknya ... tidak sekarang. tidak, aku tidak akan membuka jawaban-jawabanku kepadamu. karena engkau belum siap untuk itu, dan engkau tidak perlu tahu karena engkau akan mengetahui jawaban pertanyaanmu, hanya saja satu keinginanku setiap kali aku melihatmu dari atas sini yaitu, jangan pernah menyerah. hidupmu aku yang mengawasi dari atas sini. kemanakah engkau mau pergi? karena setiap kali engkau pergi dan kemanapun engkau pergi, aku bisa melihatmu ... hanya saja engkau tidak melihatku. penderitaanmu aku lihat, keluhanmu aku dengar, kebahagiaanmu aku rasakan. namun seperti yang aku bilang kepadamu, aku pernah mengatakan kalau dunia ini dapat melukaimu dan engkau tetap turun ke dunia ini. maaf, sayap yang aku berikan padamu saat kau turun ke dunia ini tidak akan dapat kuberikan lagi kepadamu, sayap-sayap itu akan datang menjemputmu ketika engkau sudah selesai di dunia ini.
lihat, engkau masih saja memberikan luka-luka baru. sudahlah, jangan terpaku kepada masa lalu, karena masa lalu adalah pembelajaran, masa sekarang adalah praktek, dan masa depan adalah harapan. ketiganya adalah satu bagian dan tidak terpisahkan. kenapa aku menciptakan semua itu? karena aku ingin proses ini berjalan seperti apa adanya. engkau merasakan sakit? maaf, aku tidak mengerti apa itu sakit. aku tidak mengerti apa itu cinta, aku tidak mengerti apa itu benci. namun aku mengerti engkau. aku ingin engkau melalui banyak hal agar engkau bisa menjadi lebih kuat dan mengenal dunia ini. engkau lelah? beristirahatlah, tenangkan dirimu, perkuat langkahmu, peganglah sesuatu yang lebih erat. engkau membutuhkanku? aku selalu disini setiap kali engkau membutuhkanku. dan maaf, aku tidak bisa turun ke bawah sana, karena engkau yang harus belajar untuk naik keatas sini. engkau masih saja menangis, engkau menolak uluran tanganku ... pengampunan? aku memberikan itu kepadamu setiap hari. Harapan? aku menghadiahi itu kepadamu setiap hari. Penderitaan? engkau yang membuat penderitaan itu ada dan datang kepadamu. kematian? aku akan memberikan kepadamu kematian ketika aku tahu engkau sudah pantas mendapatkan itu. masih banyak yang ingin kuberikan padamu, namun satu hal yang ingin engkau lakukan untukku. hapus air matamu dan kuatkan dirimu, karena engkau adalah harapanku, engkau harus berada disini pada akhirnya, karena setiap bagian dari dirimu adalah diriku. aku menunggumu disini ...
No comments:
Post a Comment