Aku terjebak dalam bentuk daging ini, kulit ini, mata ini, telinga ini, jantung ini masih berdetak. Aku ingin keluar dan menjelajahi surga, namun tubuh daging ini menahanku dan aku tidak bisa keluar. Nafsuku masih berada didalam tubuh ini, kudengar di surga tidak lagi ada hawa nafsu, ingin rasanya aku kesana, karena yang membunuhku disini adalah hawa nafsuku akan kebutuhan dagingku, kekuasaan, kerakusan dan keegoisanku. Aku marah setiap kali keinginanku tidak dipenuhi. Dan dari apa yang kudengar, neraka sudah penuh dengan jiwa-jiwa yang terkutuk, sehingga aku tidak lagi bisa masuk, setan hanya mencatata namaku dan memberikan nomor kapan aku akan bisa masuk ke neraka. Kulihat angka yang kulihat diberikan… aku menghela nafas karena antrianku masihlah sangat lama. Mengherankan dan betapa menggelikannya mengetahui kalau neraka sudah penuh karena mengetahui sudah begitu banyakkah jiwa-jiwa yang terkutuk di dunia ini?
Aku melekatkan kedua tanganku mencoba untuk merasakan detak jantungku, mungkin menikam jantung ini akan menghentikan jalannya dan aku akan bisa menjelajahi surga, namun aku tidak bisa karena aku tidak mempunyai keberanian untuk melakukannya. Lucunya adalah aku benci sekali setiap kali aku mendengar detak jantungku berdetak, seakan ia bernyanyi la la la … aku masih terjebak di dunia ini dan dengan rakusnya dunia ini menghitamkan jiwaku dengan rakusnya hawa nafsuku. Dimana letak perlindunganku? Tapi setelah berpikir cukup lama, bagaimana bisa aku mendapatkan perlindunganku ketika aku sendiri tidak tahu apa yang harus aku lindungi karena aku masih membutuhkan daging ini untuk bisa memuaskan hawa nafsuku sendiri.
No comments:
Post a Comment