Keadaan apa lagi yang harus aku jalani? Ketika aku melihat kedalam gelapnya malam, aku menemukan hatiku berada sama gelapnya seperti malam, kegilaan macam apa yang aku dapati sehingga aku mendapati diriku tidak lagi kuat menahan luka di batinku? Pertanyaan kenapa-kenapa dan kenapa terus menerus menghantuiku? Dan satu lagi pertanyaan kenapa akan membuat diriku semakin lemah. Karena dari puluhan ribu pertanyaan “kenapa” itu, tidak ada satupun yang terjawab. Oleh karena itu aku berlari dan menghindari dari teriknya siang menuju kepada kegelapan malam. Disini aku menemukan kedamaian didalam ketakutan terhadap apa yang ada didepanku. Benar-benar tidak bisa melihat, terlalu gelap untuk bisa melihat. Sama gelapnya dengan hatiku, aku juga membunuh cahaya didalam batinku sendiri sejak sekian lama dan terus menerus menjaga agar kegelapan itu terus berada didalam batinku. Bayangan-bayangan gelap ini memanggilku dan menjaga batinku, mereka memakan satu per satu hari-hariku. Merubah hari-hari ceriaku menjadi lebih gelap dari sebelumnya. Mereka membutakan kedua mataku agar aku tidak lagi melihat dan terbiasa dengan kegelapan ini.
Aku percaya didalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian ini, aku tidak perlu mengandalkan siapapun. Aku percaya didalam dunia yang tidak bisa kukontrol ini, aku akan menemukan satu-satunya yang bisa kupercaya hanyalah pikiran-pikiran semu yang ada didalam pikiranku. Aku percaya aku tidak perlu menjadi majikan walaupun ada kekuatan diluar sana yang bisa membuatku menjadi majikan. Aku tetap ingin menjadi budak. Ya, seperti anjing aku akan mengikuti kegelapan ini, karena harga diriku sudah terluka dan sudah tersobek, yang ada hanyalah sisa-sisa kenangan yang tidak lagi ada artinya. Kegelapan ini memberikanku kekuatan untuk menghadapi dunia ini, walaupun ego dan emosiku tidak lagi berjalan, aku merasakan kegelapan ini semakin menguasai dunia ini dan aku akan menjadi bagian dari kekuatan itu. Bawalah diriku kepada hibernasi panjang dimana aku akan bertumbuh dan berevolusi menjadi saksi-saksi yang dapat dipercaya.
Kegelapan malam membawaku lebih jauh dari sebelumnya. Ketika aku sendiri, aku sadar aku semakin mengandalkan diriku sendiri dan itu membuatku semakin kuat, kegelapan inilah yang mengajarkanku, dunia tidak membutuhkan manusia yang kuat, melainkan manusia yang bisa belajar dan mau berubah. Terlalu banyak kemunduran dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab yang membuat jantungku berhenti berdetak. Aku tidak ingin mengingat kalau aku pernah mengajukan pertanyaan-pertanyaan “kenapa”. Karena aku sudah cukup menderita dengan bertanya kenapa dan yang kudapat adalah luka di batinku selama aku menunggu jawabannya, dan tetap saja jawaban itu tidak pernah datang. Hatiku sendiri sudah rusak, namun dengan kehangatan malam ini, mereka membalut hatiku yang rusak itu, sehingga aku sendiri tidak dapat melihat seberapa rusak hatiku. Kita semua dikutuk untuk mati pada saatnya nanti. Apa bedanya antara hidup di siang hari dan malam hari, ketika diriku lebih merasa “hidup” dalam kegelapan ini?
No comments:
Post a Comment