jasadku pindah dan bergeser 5 centimeter kearah kematian, terakhir kutinggal dia masih tetap berada ditengah dan tertidur pulas, aku sengaja tidak menjaganya agar aku bisa bebas berkeliaran, dan melihat dunia dari suatu sudut pandang yang lain, karena kadang-kadang terasa membosankan melihat hidup hanya dari satu sudut pandang saja, meskipun aku tahu kalau dunia ini tidak berubah, jasadku terasa begitu meyenangkan untuk dilihat, aku melihat jasadku tertawa, tersenyum, menangis, berdarah, murung, dan lainnya, namun aku merasa damai didalamnya, karena jasad itu adalah aku, bagaimanapun aku bahagia berada didalamnya, karena dia menjagaku dari semuanya..memang kadang-kadang terasa susah mempunyai seonggok daging yang bisa terluka...
aku khawatir kalau aku tidak bisa menjaga jasadku dengan baik, karena aku adalah roh yang nakal..roh yang suka berkeliaran kemana-mana, aku bisa bebas mengelilingi dunia, surga, dan neraka, aku bisa melihat para setan memakan jiwa-jiwa yang sesat di neraka, aku bisa melihat malaikat-malaikat yang bercanda, dan memasukkan busur ke panah mereka, aku juga bisa melihat manusia membunuh manusia lain di dunia, ketiga tempat ini adalah tempat jalan-jalanku, karena memang hanya ini tempat yang bisa kutuju, dan aku akan merasa senang sekali bisa berada di tempat selain tiga tempat ini, meskipun aku belum menjelajah semua bagian dari tempat-tempat yang menakjubkan ini...
Uppss...jasadku sudah menyuruhku kembali kedalam tubuhku, aku harus segera kembali dan membangunkan diriku sendiri, karena apabila aku tidak membangunkan diriku, aku tidak akan pernah bisa bangun lagi dari semuanya....dan aku juga tidak mau kehilangan saat-saat dimana aku hanya bisa merasakan satu sisi tempat kesukaanku saja, karena dunia termasuk dalam salah satu tempat kunjungan yang aku suka, meskipun kadang-kadang mengecewakan....
Somewhere inside me something disappears, And I try to part with my rust-eaten anger...
Thursday, December 22, 2005
Wednesday, December 21, 2005
(120) Poetry Level 4 Abt. God
lakukan apa yang bisa kaulakukan
mencintaiku apa adanya sudah lebih dari cukup
percaya kepada diriku sudah membuatku senang
dekap aku erat agar aku juga bisa mendekapmu
walaupun aku masih bertumbuh dan belum sempurna
tetapi aku tahu dimana aku bisa menemukan pedang dan panah
apakah jiwa yang lahir dari air mata dirimu,
telah menghapuskan kabut penderitaanku?
[mungkin] tidak memerlukan waktu untuk mengotori semuanya...
walaupun tidak terlihat sebagaimana mestinya,
cahaya itu tetap indah dan membimbingku kesini
sebentar lagi, engkau akan bisa melepaskan dirimu dari apa yang mengekangmu
aku tidak bisa mengingkarinya,
engkau tetap tidak bisa menerima mereka yang tidak mempunyai bentuk pasti
jadi engkau tidak akan pernah bisa belajar dari rasa pahit yang berasal dari pasir
dan engkau tidak akan pernah melupakan gambar yang merupakan mimpi burukmu
[perlu] waktu untuk mengotori semuanya
dalam kejujuran, tidak ada satu hal pun yang telah kau hilangkan
karena aku yakin,
engkau akan bisa melepaskan semuanya di atas sana
lakukan apa yang bisa kau lakukan,
cobalah untuk mencintai diriku yang tidak sempurna ini
cobalah belajar untuk percaya kepada diriku,
pegang tanganku erat-erat, karena aku tahu sekarang, kalau ;
Tuhan berada disampingmu
Tuhan membuang semua penderitaanmu
Tuhan mengawasi semua kebutuhanmu
jadi pergilah, ucapkan semua permintaanmu
diantara cakar-cakar yang mengekang suaramu....
karena Tuhan akan mendengarkanmu dan mengabulkannya
mencintaiku apa adanya sudah lebih dari cukup
percaya kepada diriku sudah membuatku senang
dekap aku erat agar aku juga bisa mendekapmu
walaupun aku masih bertumbuh dan belum sempurna
tetapi aku tahu dimana aku bisa menemukan pedang dan panah
apakah jiwa yang lahir dari air mata dirimu,
telah menghapuskan kabut penderitaanku?
[mungkin] tidak memerlukan waktu untuk mengotori semuanya...
walaupun tidak terlihat sebagaimana mestinya,
cahaya itu tetap indah dan membimbingku kesini
sebentar lagi, engkau akan bisa melepaskan dirimu dari apa yang mengekangmu
aku tidak bisa mengingkarinya,
engkau tetap tidak bisa menerima mereka yang tidak mempunyai bentuk pasti
jadi engkau tidak akan pernah bisa belajar dari rasa pahit yang berasal dari pasir
dan engkau tidak akan pernah melupakan gambar yang merupakan mimpi burukmu
[perlu] waktu untuk mengotori semuanya
dalam kejujuran, tidak ada satu hal pun yang telah kau hilangkan
karena aku yakin,
engkau akan bisa melepaskan semuanya di atas sana
lakukan apa yang bisa kau lakukan,
cobalah untuk mencintai diriku yang tidak sempurna ini
cobalah belajar untuk percaya kepada diriku,
pegang tanganku erat-erat, karena aku tahu sekarang, kalau ;
Tuhan berada disampingmu
Tuhan membuang semua penderitaanmu
Tuhan mengawasi semua kebutuhanmu
jadi pergilah, ucapkan semua permintaanmu
diantara cakar-cakar yang mengekang suaramu....
karena Tuhan akan mendengarkanmu dan mengabulkannya
(119) Osea Degree
dengan berdoa, dengan melupakan semuanya, apakah aku bisa mendatangkan kesunyian datang menghampiri tempat ini?
dengan melepaskan dan dengan menimbun semua kenangan, apakah aku bisa mendapatkan kesunyian yang dijanjikan kepadaku?
aku melihat kekuatanku yang semakin lemah, dan setiap butir pasir itu terus berebut untuk turun menghabisi waktu yang ada diatasnya... setiap butir pasir yang turun membuat setiap gerakan yang kubuat tidak ada artinya. tali yang mengekang tubuhku membuatku tidak merasa nyaman, luka yang ada didalam guratan tali itu membakar dan membawaku jauh dari tempat ini...
sekarang aku berada di lautan, lautan yang penuh dengan teriakan dan duri dari orang-orang yang telah tenggelam disini, dan dari sini aku akan dengan mudah menjawab doamu yang tidak pernah sampai kepadaku, meskipun aku tahu semuanya berjalan terbalik dan salah, aku sudah berada disini, menjawab doamu...
Aku berada dijalan berkabut, dimana setiap gumpalan kabut yang melewati diriku, membuatku gila, lebih muda, dan tidak sabaran, aku tahu kalau aku terus berada didalam kabut ini, aku akan kehilangan kesadaranku, tetapi dimana jalan keluar dari sini? apakah aku sudah melewati jalan keluarnya? aku tidak bisa melihat apa-apa, kabut ini begitu tebal, jangan merah, atau ungu, yang bisa kulihat hanyalah abu-abu.. tolong jangan lihat diriku kebingungan seperti ini...
namun kini aku sudah berada disini, dilautan berduri dan tangisan, sekarang semuanya menjadi murni, tetapi tetap terasa menyedihkan, sama menyedihkannya dengan kemuraman yang menyebar dan semakin menyebar keseluruh air yang ada dilautan ini, tangisan orang-orang yang berada dilautan ini, menyanyikan pujaan dan menghibur diriku, mereka mengatakan kalau semua kepedihan itu akan berhenti suatu hari nanti, namun tetap saja, dalam lubuk hatiku, aku tidak percaya satupun perkataan mereka.
dihadapanku kini hanya laut, dengan angin yang damai, mencoba memberikan sentuhan damai kepada kulit wajahku, sebuah panorama yang luas terhampa didepanku, namun tetap, semua itu tidak membuatku beranjak baik, hanya tersenyum dan menikmati semuanya, yang bisa kulakukan. aku ingin mencari harta yang terpendam didunia ini, tetapi percuma, karena walaupun aku menggali dunia dengan kedua tanganku, aku tetap tidak bisa mengeluarkan perasaanku yang galau.
Cinta, kenakanlah pakaian yang akan kuberikan kepadamu, aku menggunakan semua bunga yang ada di dunia ini untuk pakaianmu, kemudian jatuhkanlah dirimu ke bumi, lagi dan lagi, hingga darah mencium dan menelurkan anaknya di bumi ini, karena dunia ini tidak membutuhkan cinta lagi, melainkan kemarahan...dan biarkan semua itu terjadi, agar terdengar, terdengar olehmu sendiri...isak tangis dirimu...
dengan melepaskan dan dengan menimbun semua kenangan, apakah aku bisa mendapatkan kesunyian yang dijanjikan kepadaku?
aku melihat kekuatanku yang semakin lemah, dan setiap butir pasir itu terus berebut untuk turun menghabisi waktu yang ada diatasnya... setiap butir pasir yang turun membuat setiap gerakan yang kubuat tidak ada artinya. tali yang mengekang tubuhku membuatku tidak merasa nyaman, luka yang ada didalam guratan tali itu membakar dan membawaku jauh dari tempat ini...
sekarang aku berada di lautan, lautan yang penuh dengan teriakan dan duri dari orang-orang yang telah tenggelam disini, dan dari sini aku akan dengan mudah menjawab doamu yang tidak pernah sampai kepadaku, meskipun aku tahu semuanya berjalan terbalik dan salah, aku sudah berada disini, menjawab doamu...
Aku berada dijalan berkabut, dimana setiap gumpalan kabut yang melewati diriku, membuatku gila, lebih muda, dan tidak sabaran, aku tahu kalau aku terus berada didalam kabut ini, aku akan kehilangan kesadaranku, tetapi dimana jalan keluar dari sini? apakah aku sudah melewati jalan keluarnya? aku tidak bisa melihat apa-apa, kabut ini begitu tebal, jangan merah, atau ungu, yang bisa kulihat hanyalah abu-abu.. tolong jangan lihat diriku kebingungan seperti ini...
namun kini aku sudah berada disini, dilautan berduri dan tangisan, sekarang semuanya menjadi murni, tetapi tetap terasa menyedihkan, sama menyedihkannya dengan kemuraman yang menyebar dan semakin menyebar keseluruh air yang ada dilautan ini, tangisan orang-orang yang berada dilautan ini, menyanyikan pujaan dan menghibur diriku, mereka mengatakan kalau semua kepedihan itu akan berhenti suatu hari nanti, namun tetap saja, dalam lubuk hatiku, aku tidak percaya satupun perkataan mereka.
dihadapanku kini hanya laut, dengan angin yang damai, mencoba memberikan sentuhan damai kepada kulit wajahku, sebuah panorama yang luas terhampa didepanku, namun tetap, semua itu tidak membuatku beranjak baik, hanya tersenyum dan menikmati semuanya, yang bisa kulakukan. aku ingin mencari harta yang terpendam didunia ini, tetapi percuma, karena walaupun aku menggali dunia dengan kedua tanganku, aku tetap tidak bisa mengeluarkan perasaanku yang galau.
Cinta, kenakanlah pakaian yang akan kuberikan kepadamu, aku menggunakan semua bunga yang ada di dunia ini untuk pakaianmu, kemudian jatuhkanlah dirimu ke bumi, lagi dan lagi, hingga darah mencium dan menelurkan anaknya di bumi ini, karena dunia ini tidak membutuhkan cinta lagi, melainkan kemarahan...dan biarkan semua itu terjadi, agar terdengar, terdengar olehmu sendiri...isak tangis dirimu...
(118) God's Child In Earth
Aku tersenyum dan melihat kebawah, ke dunia yang tandus, rusak dan juga jahat... kenapa Tuhan menciptakan dunia yang begitu kejam dan tidak jelas? walau bagaimanapun juga, aku tidak bisa mengingkari kalau setiap manusia yang ada di dunia adalah anak Tuhan....dan karena aku anak dan prajurit Tuhan, maka aku diturunkan diatas bumi yang rusak dan busuk ini, Tuhan, bagaimana aku bisa hidup di atas tanaj yang lapang dan busuk ini? ini bukan alasan dan tujuan aku dilahirkan disini...
langkahku lelah dan mengalah kepada kencangnya angin yang tiba-tiba datang menerpa diriku, aku yakin aku akan jatuh dan menabrak tanah setiap saat sekarang, karena tanah ini begitu tandus dan kering, membuat aku tidak bisa menahan berat badanku, Tuhan biarkan aku jatuh...tetapi Tuhan masih menahan berat badanku dengan rantai yang tidak mengijinkan aku jatuh...
Tuhan, aku telah menyerahkan hidup, takdir, dan juga nasibku kepada tanganMu, dan hatiku juga menyerah kepada kekuasaanMu, tetapi kini perasaanku kepadamu telah terpencar dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk mengumpulkan mereka lagi, dan aku tidak yakin aku bisa...
berbicara lagi tentang 'alasan'Mu kenapa aku harus turun dari surga dan berada didalam dunia yang buruk ini, Tuhan, buatlah aku tertidur dalam pelukanMu, karena aku tidak kuat lagi dengan gravitasi yang ada di dunia ini..berat badanku terasa lebih berat dibanding pada saat aku berada disurga...
Kini aku berada didalam kekangan obat yang tidak bisa membuatku sembuh...dan aku tidak bisa lagi mendengar suaraMu, Apakah yang harus kupercaya sekarang?
Aku adalah anak dan prajurit Tuhan, aku harus bisa mendengar suaraMu, tetapi semakin aku mencoba, semakin aku tidak bisa mendengar suaraMu, suara yang kudengar adalah suara-suara godaan yang menghanguskan dunia yang kau sayang ini, dan meninggalkan luka dibelakang punggungku...Aku tidak tahan lagi berada di dunia ini...ini hanya pikiranku saja sebenarnya, jujur saja, aku tidak mempunyai tempat untuk kutuju di dunia ini...
Tidak nyaman rasanya bersender dan tertidur disamping dinding yang pahit dan pahit ini, berikutnya hal apa yang akan datang kepadaku dan melemahkan aku? Tuhan, jangan ulurkan tanganMu, jangan ulurkan tanganmu kepadaku hingga akhir, aku ingin berjuang dengan kemampuanku, meskipun aku tidak yakin aku bisa, siapakah, diantara manusia ini yang akan menyelamatkan aku?
dari kesepian, dari kesunyian, aku yakin waktu akan mempercepat infeksi dan juga rasa sakitku, namun walau bagaimanapun aku tidak akan lupa, aku berasal dari surga, Aku adalah anak dan juga prajurit Tuhan...karena sekarang aku tahu, Surga adalah tujuanku disini.
langkahku lelah dan mengalah kepada kencangnya angin yang tiba-tiba datang menerpa diriku, aku yakin aku akan jatuh dan menabrak tanah setiap saat sekarang, karena tanah ini begitu tandus dan kering, membuat aku tidak bisa menahan berat badanku, Tuhan biarkan aku jatuh...tetapi Tuhan masih menahan berat badanku dengan rantai yang tidak mengijinkan aku jatuh...
Tuhan, aku telah menyerahkan hidup, takdir, dan juga nasibku kepada tanganMu, dan hatiku juga menyerah kepada kekuasaanMu, tetapi kini perasaanku kepadamu telah terpencar dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk mengumpulkan mereka lagi, dan aku tidak yakin aku bisa...
berbicara lagi tentang 'alasan'Mu kenapa aku harus turun dari surga dan berada didalam dunia yang buruk ini, Tuhan, buatlah aku tertidur dalam pelukanMu, karena aku tidak kuat lagi dengan gravitasi yang ada di dunia ini..berat badanku terasa lebih berat dibanding pada saat aku berada disurga...
Kini aku berada didalam kekangan obat yang tidak bisa membuatku sembuh...dan aku tidak bisa lagi mendengar suaraMu, Apakah yang harus kupercaya sekarang?
Aku adalah anak dan prajurit Tuhan, aku harus bisa mendengar suaraMu, tetapi semakin aku mencoba, semakin aku tidak bisa mendengar suaraMu, suara yang kudengar adalah suara-suara godaan yang menghanguskan dunia yang kau sayang ini, dan meninggalkan luka dibelakang punggungku...Aku tidak tahan lagi berada di dunia ini...ini hanya pikiranku saja sebenarnya, jujur saja, aku tidak mempunyai tempat untuk kutuju di dunia ini...
Tidak nyaman rasanya bersender dan tertidur disamping dinding yang pahit dan pahit ini, berikutnya hal apa yang akan datang kepadaku dan melemahkan aku? Tuhan, jangan ulurkan tanganMu, jangan ulurkan tanganmu kepadaku hingga akhir, aku ingin berjuang dengan kemampuanku, meskipun aku tidak yakin aku bisa, siapakah, diantara manusia ini yang akan menyelamatkan aku?
dari kesepian, dari kesunyian, aku yakin waktu akan mempercepat infeksi dan juga rasa sakitku, namun walau bagaimanapun aku tidak akan lupa, aku berasal dari surga, Aku adalah anak dan juga prajurit Tuhan...karena sekarang aku tahu, Surga adalah tujuanku disini.
(117) Spreading wounds.....
'Apapun pertanyaan yang kau ajukan saat ini, aku harus bisa menjawabnya'
jujur saja, menjawab pertanyaanmu membuat lidahku semakin berat dan suaraku semakin serak dan parau, sama paraunya dengan gaun hitamku saat ini, gaun yang kupakai untuk berkabung saat ini. aku merasakan sebuah bayangan dan juga perasaan telah melewati lebih dari satu orang, melucuti perasaan kita semua, dan mencoba untuk melepaskan topeng ketidakpastian dan juga tipuan yang kita pakai sekarang....
Kini, aku duduk disini, duduk didepanmu yang tertidur lelap,di bangku, berada dikegelapan malam, sendiri, tidak bergerak, hanya melihatmu tertidur, seperti aku telah mati...
sebuah ledakan telah mengacaukan semuanya, dan juga telah merobek semuanya, memecahkan semua kumpulan fragmen hatiku yang telah lama kukumpulkan, dan walaupun sekarang aku bisa melihat semuanya, semua cahaya yang gemilap yang berada disekelilingku, dan aku merasa hangat, tetap saja aku berkata kepada diriku sendiri :"sejak kapan, aku bertanya, aku menjadi lemah seperti ini?"... sedih sekali mendapatkan kenyataan seperti ini.
Masih, aku duduk disini, masih duduk didepanmu yang masih tertidur lelap, masih dikelilingi oleh kegelapan malam, masih sendiri, tidak bergerak, berharap engkau segera bangun dan tersenyum kepadaku dan mulai menyadari penyakitku sendiri....
setiap hari aku menemukan diriku berada dalam rasa takut dan semakin takut, penyakitku tidak hilang dan diperparah dengan demam yang ikut menyertai penyakitku, aku sadar kalau aku hanya mempunyai kesempatan yang sangat kecil untuk selamat, mungkin sama kecilnya dengan kemungkinan dirimu akan sadar kedunia ini lagi...tetapi tetap, aku harus terjaga dan aku harus bangun untuk dirimu, karena yang kualami sekarang bukan mimpi, tetapi kenyataan...dan aku masih ingin berada didalam kenyataan ini, karena keras dan pahitnya kenyataan yang aku jalani, semakin memperbesar peluangku untuk sembuh dari penyakitku.
Lagi, aku duduk disini, didepanmu yang sudah tidak bernafas lagi, kegelapan malam sudah menjadi temanku, semakin sendiri disini karena engkau telah meninggalkan aku, tidak bisa bergerak meskipun aku ingin, menunggu ajalku menjemputku dan masih bertanya sejak kapan, aku menjadi lemah seperti ini?
jujur saja, menjawab pertanyaanmu membuat lidahku semakin berat dan suaraku semakin serak dan parau, sama paraunya dengan gaun hitamku saat ini, gaun yang kupakai untuk berkabung saat ini. aku merasakan sebuah bayangan dan juga perasaan telah melewati lebih dari satu orang, melucuti perasaan kita semua, dan mencoba untuk melepaskan topeng ketidakpastian dan juga tipuan yang kita pakai sekarang....
Kini, aku duduk disini, duduk didepanmu yang tertidur lelap,di bangku, berada dikegelapan malam, sendiri, tidak bergerak, hanya melihatmu tertidur, seperti aku telah mati...
sebuah ledakan telah mengacaukan semuanya, dan juga telah merobek semuanya, memecahkan semua kumpulan fragmen hatiku yang telah lama kukumpulkan, dan walaupun sekarang aku bisa melihat semuanya, semua cahaya yang gemilap yang berada disekelilingku, dan aku merasa hangat, tetap saja aku berkata kepada diriku sendiri :"sejak kapan, aku bertanya, aku menjadi lemah seperti ini?"... sedih sekali mendapatkan kenyataan seperti ini.
Masih, aku duduk disini, masih duduk didepanmu yang masih tertidur lelap, masih dikelilingi oleh kegelapan malam, masih sendiri, tidak bergerak, berharap engkau segera bangun dan tersenyum kepadaku dan mulai menyadari penyakitku sendiri....
setiap hari aku menemukan diriku berada dalam rasa takut dan semakin takut, penyakitku tidak hilang dan diperparah dengan demam yang ikut menyertai penyakitku, aku sadar kalau aku hanya mempunyai kesempatan yang sangat kecil untuk selamat, mungkin sama kecilnya dengan kemungkinan dirimu akan sadar kedunia ini lagi...tetapi tetap, aku harus terjaga dan aku harus bangun untuk dirimu, karena yang kualami sekarang bukan mimpi, tetapi kenyataan...dan aku masih ingin berada didalam kenyataan ini, karena keras dan pahitnya kenyataan yang aku jalani, semakin memperbesar peluangku untuk sembuh dari penyakitku.
Lagi, aku duduk disini, didepanmu yang sudah tidak bernafas lagi, kegelapan malam sudah menjadi temanku, semakin sendiri disini karena engkau telah meninggalkan aku, tidak bisa bergerak meskipun aku ingin, menunggu ajalku menjemputku dan masih bertanya sejak kapan, aku menjadi lemah seperti ini?
Tuesday, December 20, 2005
(116) Voice . . .
Kalau saat ini kamu masih hidup dan berada dilaut, aku akan memotong kedua kakiku dan menjadi seekor ikan untukmu.
aku akan berenang kedalam laut dan mencari dirimu.
kalau saat ini kamu datang, memelukku dan dekat denganku hingga jatuh kedalam jurang yang dalam dan gelap itu, maka aku akan menuruni jurang itu dan menjadi bayangan untuk mencari dirimu.
tanpa dirimu, Aku memasuki daerah dengan udara yang sangat berat, membuatku tidak bisa melihat karena cahaya yang terang itu mengaburkan pandanganku. aku hanya ingat hari-hari yang telah lewat itu, hari yang seharusnya tidak dipinjamkan kepada kita...karena menyakitkan sekaligus menyenangkan mengingat semua itu.. namun...kamu tidak disini saat ini...hanya itu yang aku tahu dan aku yakini saat ini...dan aku takut....
aku mohon kepadamu matahariku... terbit, terbitlah dari tempat aku bisa memandangmu dan sucikan tempat ini...
aku mohon kepadamu angin...anginku...curi dan bawalah pergi jauh-jauh segel hatiku yang berwarna biru ini , dan bakarlah segel ini dengan kehangatanmu...
Sayang, apabila kata-kata ini sampai kepadamu, aku akan menguliti diriku sendiri, mengambil jasadku dan membuangnya jauh-jauh agar kita bisa bersama lagi, karena aku tidak bisa melihat jasadmu lagi, biarkan aku mengikutimu hari ini, hari yang telah menghapus suaraku yang hidup...aku bisa merasakan kehangatan dirimu yang telah mencuri semua hal berharga yang ada didalam hidupku...aku akan menunggu, aku akan mencari, aku akan mendengarkan, meskipun hanya ilusi, aku akan berada disini...
Aku mohon kepadamu, hilangkan...hilangkan kehangatanmu...dan ikuti aku ke tempat aku akan mengajakmu sekarang,
aku mohon kepadamu, ulurkan tanganmu yang bisa menghapus semuanya, termasuk hukumanmu kepadaku...
aku mohon kepadamu, biarkan aku tertidur lelap dengan memegang tanganmu....
kini aku yakin, sekilas dan sekelabat ingatanku sudah membusuk.
lubang yang ada dikupingku tidak muat untuk menerima suaramu...
aku mulai melupakanmu, dan semuanya menjadi buram dan menakutkan
aku tidak bisa mendengar suaramu...suaramu hilang ditengah keramaian...
kini aku lebih yakin...ingatanku benar-benar membusuk dan mulai lepas dari diriku
tanpa jejak dan petunjuk, aku mulai melupakan suaramu yang menghilang ditengah keramaian
dan kini, aku hanya memeluk diriku sendiri dan berharap suara itu akan kembali...
aku mohon kepadamu, jangan tinggalkan aku...
aku mohon kepadamu, angin cintaku, bawa kembali suara itu ke telingaku...
aku mohon kepadamu, kembalilah kepadaku....
suaraku....
aku akan berenang kedalam laut dan mencari dirimu.
kalau saat ini kamu datang, memelukku dan dekat denganku hingga jatuh kedalam jurang yang dalam dan gelap itu, maka aku akan menuruni jurang itu dan menjadi bayangan untuk mencari dirimu.
tanpa dirimu, Aku memasuki daerah dengan udara yang sangat berat, membuatku tidak bisa melihat karena cahaya yang terang itu mengaburkan pandanganku. aku hanya ingat hari-hari yang telah lewat itu, hari yang seharusnya tidak dipinjamkan kepada kita...karena menyakitkan sekaligus menyenangkan mengingat semua itu.. namun...kamu tidak disini saat ini...hanya itu yang aku tahu dan aku yakini saat ini...dan aku takut....
aku mohon kepadamu matahariku... terbit, terbitlah dari tempat aku bisa memandangmu dan sucikan tempat ini...
aku mohon kepadamu angin...anginku...curi dan bawalah pergi jauh-jauh segel hatiku yang berwarna biru ini , dan bakarlah segel ini dengan kehangatanmu...
Sayang, apabila kata-kata ini sampai kepadamu, aku akan menguliti diriku sendiri, mengambil jasadku dan membuangnya jauh-jauh agar kita bisa bersama lagi, karena aku tidak bisa melihat jasadmu lagi, biarkan aku mengikutimu hari ini, hari yang telah menghapus suaraku yang hidup...aku bisa merasakan kehangatan dirimu yang telah mencuri semua hal berharga yang ada didalam hidupku...aku akan menunggu, aku akan mencari, aku akan mendengarkan, meskipun hanya ilusi, aku akan berada disini...
Aku mohon kepadamu, hilangkan...hilangkan kehangatanmu...dan ikuti aku ke tempat aku akan mengajakmu sekarang,
aku mohon kepadamu, ulurkan tanganmu yang bisa menghapus semuanya, termasuk hukumanmu kepadaku...
aku mohon kepadamu, biarkan aku tertidur lelap dengan memegang tanganmu....
kini aku yakin, sekilas dan sekelabat ingatanku sudah membusuk.
lubang yang ada dikupingku tidak muat untuk menerima suaramu...
aku mulai melupakanmu, dan semuanya menjadi buram dan menakutkan
aku tidak bisa mendengar suaramu...suaramu hilang ditengah keramaian...
kini aku lebih yakin...ingatanku benar-benar membusuk dan mulai lepas dari diriku
tanpa jejak dan petunjuk, aku mulai melupakan suaramu yang menghilang ditengah keramaian
dan kini, aku hanya memeluk diriku sendiri dan berharap suara itu akan kembali...
aku mohon kepadamu, jangan tinggalkan aku...
aku mohon kepadamu, angin cintaku, bawa kembali suara itu ke telingaku...
aku mohon kepadamu, kembalilah kepadaku....
suaraku....
Monday, December 19, 2005
(115) Black Little Wings
kenapa engkau harus membawaku kesini, ke tempat yang aku sama sekali tidak tahu? kenapa semua haus akan kekayaan dan juga pengetahuan? kenapa engkau harus mengambil semuanya dariku? ini bukan tempat dimana aku berada..kembalikan aku... aku tidak butuh engkau untuk mengajari aku untuk mengembangkan sayapku... karena sayapku tidak akan mengepakkan sayapnya, karena sayap yang kupunya, tidak berada didalam dunia ini, dunia ini adalah mimpi dari dirimu, bukan mimpiku, jangan tinggal bersamaku sekarang, karena apabila engkau berada didalam diriku sekarang, engkau akan menghalangi sayapku untuk mengajakku terbang ke duniaku sendiri...
Didalam mimpimu, aku akan menemukan kelemahanku, dan kelemahanku adalah ketakutanku yang terpendam didalam waktu yang terus menerus menerorku....kembalikan aku ke dunia yang aku tahu, dimana kejahatan dan kegelapan adalah temanku, sayap hitamku akan kembali mengembang, keluar dari punggungku dan membawaku mengitari dunia yang gelap ini.... jangan bawa aku ke dalam cahaya, karena sayapku akan hilang dan tulang punggungku akan patah karena cahaya itu tidak hanya menyilaukan mataku, tetapi juga membuka hatiku, aku tidak mau hatiku terbuka, karena kelemahanku berada di dalam hatiku...jangan buka mataku, karena aku terbiasa dengan kegelapan yang ada didalam mataku, dan aku yakin sayapku akan berada tetap disana, kenapa engkau harus membawa aku ke dunia ini? dunia yang sama sekali bukan duniaku?
kata-kata yang keluar dari mulutku terbuang percuma karena engkau tidak menghiraukan diriku, siapa di dunia yang putih ini yang akan menjadi temanku? siapa yang mengajakku berbicara? karena pada saat aku berbicara, taring yang ada didalam hatiku akan menerkam setiap kata yang keluar dari mulut orang lain, dan menguyahnya dan kemudian mencernanya menjadi sampah, sayapku masih belum bisa berkepak... aku harus keluar dari cahaya ini, cahaya yang lembut dan silau ini, karena semakin terang cahaya itu, semakin penasaran mataku ingin melihatnya, tidak...tidak..aku tidak boleh membuka mataku, aku harus mengingat kegelapan yang sudah menjadi teman sejatiku, dan aku akan keluar dari mimpi yang terang ini, kembali ke dunia yang gelap itu...aku harus bisa...
kenapa engkau terus menerus berbicara? berikan aku keheningan agar aku bisa berpikir dan mendengarkan kesempatan untuk pergi dari sini....aku harus mencari cara untuk memecahkan keramaian ini.... aku tidak boleh memperlihatkan kelemahanku kepada dunia yang hanya mimpimu ini, karena aku yakin aku bisa keluar dari sini....meskipun dengan jantungku yang sudah tidak bisa berdetak dan berbunyi..aku yakin aku akan keluar....
Didalam mimpimu, aku akan menemukan kelemahanku, dan kelemahanku adalah ketakutanku yang terpendam didalam waktu yang terus menerus menerorku....kembalikan aku ke dunia yang aku tahu, dimana kejahatan dan kegelapan adalah temanku, sayap hitamku akan kembali mengembang, keluar dari punggungku dan membawaku mengitari dunia yang gelap ini.... jangan bawa aku ke dalam cahaya, karena sayapku akan hilang dan tulang punggungku akan patah karena cahaya itu tidak hanya menyilaukan mataku, tetapi juga membuka hatiku, aku tidak mau hatiku terbuka, karena kelemahanku berada di dalam hatiku...jangan buka mataku, karena aku terbiasa dengan kegelapan yang ada didalam mataku, dan aku yakin sayapku akan berada tetap disana, kenapa engkau harus membawa aku ke dunia ini? dunia yang sama sekali bukan duniaku?
kata-kata yang keluar dari mulutku terbuang percuma karena engkau tidak menghiraukan diriku, siapa di dunia yang putih ini yang akan menjadi temanku? siapa yang mengajakku berbicara? karena pada saat aku berbicara, taring yang ada didalam hatiku akan menerkam setiap kata yang keluar dari mulut orang lain, dan menguyahnya dan kemudian mencernanya menjadi sampah, sayapku masih belum bisa berkepak... aku harus keluar dari cahaya ini, cahaya yang lembut dan silau ini, karena semakin terang cahaya itu, semakin penasaran mataku ingin melihatnya, tidak...tidak..aku tidak boleh membuka mataku, aku harus mengingat kegelapan yang sudah menjadi teman sejatiku, dan aku akan keluar dari mimpi yang terang ini, kembali ke dunia yang gelap itu...aku harus bisa...
kenapa engkau terus menerus berbicara? berikan aku keheningan agar aku bisa berpikir dan mendengarkan kesempatan untuk pergi dari sini....aku harus mencari cara untuk memecahkan keramaian ini.... aku tidak boleh memperlihatkan kelemahanku kepada dunia yang hanya mimpimu ini, karena aku yakin aku bisa keluar dari sini....meskipun dengan jantungku yang sudah tidak bisa berdetak dan berbunyi..aku yakin aku akan keluar....
Friday, December 09, 2005
(114) DRAMA OF EPILOGUE : FINAL ANSWERS
Ssssttt...jangan bicara lagi, jangan hadapkan wajahmu kepadaku, pergi dari pikiranku jalang...aku tidak menginginkan dirimu sekarang, aku tidak membutuhkanmu sekarang..aku bosan akan dirimu, aku tidak minta kepadamu untuk percaya kepada diriku..jangan bangun kepercayaan diriku, karena aku tidak percaya kepadamu...bukan tubuh dan wajahmu yang kuinginkan, bukan payudara dan vaginamu yang saat ini kuinginkan, aku tahu payudara dan vaginamu bisa menjadikan diriku orang lain, tapi tidak saat ini, tubuh, wajah, payudara, dan vaginamu saat ini tidak ada artinya bagiku..
aku membutuhkan sesuatu yang lain, aku membutuhkan sesuatu yang dapat membangunkan aku dari rasa kantukku selama ini, aku membutuhkan sesuatu yang dapat membawaku ke babylon, aku butuh sesuatu yang dapat menamparku dan melemparku dari kehidupan ini... aku ingin bangun dari mimpi ini, semua sudah kudapatkan sekarang, namun rasa haus didalam tubuhku masih merasa belum mendapatkan inti dari semuanya ini, sepertinya masih ada hal yang belum bisa kudapatkan, apa itu? DIAAAMM JALANG! sudah kukatakan, jangan sodorkan payudara dan berhenti memainkan klitoris vaginamu dihadapanku, PERGI KAU!!! JALANG!..
hmphh...aku harus berpikir sekarang, Ayo..Ayo...biarkan aku berpikir...apa yang sudah kudapat sekarang? harta, wanita, kedudukan, kekuasaan, kekuatan, warisan...Ayo..Ayo...apa yang sudah aku rasakan? bahagia, senang, sedih, kecewa, marah, iri, kesal, benci, licik, tapi masih ada yang kurang....APA??...APA??....
AAAhhh..aku tahu..rasa takut..aku membutuhkan rasa takut...apa yang bisa membuatku takut? aku bisa saja mengiris tanganku dengan belati perak, namun aku tidak merasakan atakut, hanya sakit...
DIAM JALANG! SUDAH BERAPA KALI KUKATAKAN KEPADAMU UNTUK PERGI DARI HADAPANKU?....
ARRGGGHHH...Hoeekk...hoeekkk...
un...untuk apa engkau menusukku didada de..dengan belati itu?...itu adalah belati kesayanganku! kau menodainya...Urgh...sa.....sayangku, pandanganku mulai buram, nafasku pun tersengal-sengal...sayangku....aku bisa melihat darahku sendiri...HAhahaha...haha...kenapa aku tiba-tiba takut? tung..tunggu...hahaha....terima kasih sayangku, engkau telah menjawab pertanyaanku...kini aku tahu apa yang bisa membuatku takut...Hahahaha..ternyata kematian adalah hal yang aku takuti...Sayangku, kenapa aku takut akan kematian?....
"..karena hidupmu penuh dengan dosa, oleh karena itu ketakutan akan kematian akan selalu menghantuimu kekasihku"
hahaha....maka biarkan aku mengerti akan hidup ini sayangku, karena dengan kematian, maka hidupku sebagai manusia sudah sempurna, karena dengan kematianlah, maka aku sudah menjalani hidupku....
aku membutuhkan sesuatu yang lain, aku membutuhkan sesuatu yang dapat membangunkan aku dari rasa kantukku selama ini, aku membutuhkan sesuatu yang dapat membawaku ke babylon, aku butuh sesuatu yang dapat menamparku dan melemparku dari kehidupan ini... aku ingin bangun dari mimpi ini, semua sudah kudapatkan sekarang, namun rasa haus didalam tubuhku masih merasa belum mendapatkan inti dari semuanya ini, sepertinya masih ada hal yang belum bisa kudapatkan, apa itu? DIAAAMM JALANG! sudah kukatakan, jangan sodorkan payudara dan berhenti memainkan klitoris vaginamu dihadapanku, PERGI KAU!!! JALANG!..
hmphh...aku harus berpikir sekarang, Ayo..Ayo...biarkan aku berpikir...apa yang sudah kudapat sekarang? harta, wanita, kedudukan, kekuasaan, kekuatan, warisan...Ayo..Ayo...apa yang sudah aku rasakan? bahagia, senang, sedih, kecewa, marah, iri, kesal, benci, licik, tapi masih ada yang kurang....APA??...APA??....
AAAhhh..aku tahu..rasa takut..aku membutuhkan rasa takut...apa yang bisa membuatku takut? aku bisa saja mengiris tanganku dengan belati perak, namun aku tidak merasakan atakut, hanya sakit...
DIAM JALANG! SUDAH BERAPA KALI KUKATAKAN KEPADAMU UNTUK PERGI DARI HADAPANKU?....
ARRGGGHHH...Hoeekk...hoeekkk...
un...untuk apa engkau menusukku didada de..dengan belati itu?...itu adalah belati kesayanganku! kau menodainya...Urgh...sa.....sayangku, pandanganku mulai buram, nafasku pun tersengal-sengal...sayangku....aku bisa melihat darahku sendiri...HAhahaha...haha...kenapa aku tiba-tiba takut? tung..tunggu...hahaha....terima kasih sayangku, engkau telah menjawab pertanyaanku...kini aku tahu apa yang bisa membuatku takut...Hahahaha..ternyata kematian adalah hal yang aku takuti...Sayangku, kenapa aku takut akan kematian?....
"..karena hidupmu penuh dengan dosa, oleh karena itu ketakutan akan kematian akan selalu menghantuimu kekasihku"
hahaha....maka biarkan aku mengerti akan hidup ini sayangku, karena dengan kematian, maka hidupku sebagai manusia sudah sempurna, karena dengan kematianlah, maka aku sudah menjalani hidupku....
(113) BROKEN….DAM(n)AGE…MEMORY…
memori-memori yang ada dikepalaku sudah mulai rusak, sulit rasanya mengingat-ingat semua hal yang pernah aku katakan, aku lakukan, aku jalani, dan bahkan kdang-kadang aku tidak ingat kemana aku harus pulang...mmm..bagaimana cara mengganti semua memori yang mulai berkarat ini? apakah aku harus ke toko-toko terdekat dan membeli memori-memori ini, karena aku rasa stiker garansi yang ada didalam kotak memori dikepalaku sudah tidak berguna, meskipun aku yakin stiker garansi itu masih tertempel dikepalaku...hei...aku malahan ingat akan hal itu...haha..
lucu melihat dunia ini dengan memori yang rusak, kadang-kadang engkau bisa salah melihat, kadang-kadang engkau bisa melihat hal yang sebenarnya tidak ada didepan matamu, kadang-kadang engkau bisa salah mengenali orang, pria menjadi wanita dan wanita menjadi pria, hanya saja lucunya, engkau bisa tahu kalau engkau berjalan di jalan yang benar, aku rasa itu karena instingku yang mulai terasah sejak aku kecil.... aku sudah berjalan keseluruh pelosok kota ini untuk mencari pengganti memori yang ada dikepalaku, saat kemarin aku mengecek memori ini, ternyata tidak semua memori yang ada di kepalaku hilang, melainkan hanya tergores, jadi saraf-saraf yang ada di kepalaku agak sedikit susah untuk memainkan kembali memori yang ada disana....hanya saja tidak ada orang yang menjual memori ini, dan kalaupun mereka menjual, mereka tidak bisa memindahkan data-data yang ada dimemoriku kedalam memori yang baru, dan itu akan membuatku sedih sekali...hmphh..
tetapi tetap saja aku menginginkan memori itu untuk sembuh seperti sedia kala, dan juga mereka sangat dibutuhkan untuk menemani kesepian yang terus menerus ada didalam hidupku, saat aku duduk di kursi goyangku, memori itu sangat kubutuhkan untuk membuatku tersenyum, dan juga aku sangat menginginkan memori-memori yang ada didalam kepalaku bisa menerbangkanku mengulang masa-masa indah bersama semua orang yang ada disana... aku yakin mereka pasti tidak akan menolak ajakanku, karena aku tahu mereka semua sudah tidak bisa bertemu dengan diriku, karena mereka semua telah mendahuluiku dan mereka berada diatas sana, melihat dan juga menjaga diriku, dan kadang-kadang membisiki aku akan hal-hal yang tidak aku mengerti, terima kasih semua temanku, aku sungguh kangen akan kalian semua....sayang kalian semua sudah mendahului aku? hmphh..aku tidak bisa berdebat dengan hal itu, karena memang urusan kepergian kalian bukan aku yang mengatur, namun perlu kalian ketahui kalau kalian selalu ada di dalam memoriku... dan mungkin saja kalina bisa mengirim sinyal kalau kalian baik-baik saja diatas sana.... dan juga terima kasih untuk telah menjaga diriku...meskipun aku merasa sangat kesepian disini. sial, kenapa memori ini selalu rusak disaat aku membutuhkan mereka untuk keluar?
lucu melihat dunia ini dengan memori yang rusak, kadang-kadang engkau bisa salah melihat, kadang-kadang engkau bisa melihat hal yang sebenarnya tidak ada didepan matamu, kadang-kadang engkau bisa salah mengenali orang, pria menjadi wanita dan wanita menjadi pria, hanya saja lucunya, engkau bisa tahu kalau engkau berjalan di jalan yang benar, aku rasa itu karena instingku yang mulai terasah sejak aku kecil.... aku sudah berjalan keseluruh pelosok kota ini untuk mencari pengganti memori yang ada dikepalaku, saat kemarin aku mengecek memori ini, ternyata tidak semua memori yang ada di kepalaku hilang, melainkan hanya tergores, jadi saraf-saraf yang ada di kepalaku agak sedikit susah untuk memainkan kembali memori yang ada disana....hanya saja tidak ada orang yang menjual memori ini, dan kalaupun mereka menjual, mereka tidak bisa memindahkan data-data yang ada dimemoriku kedalam memori yang baru, dan itu akan membuatku sedih sekali...hmphh..
tetapi tetap saja aku menginginkan memori itu untuk sembuh seperti sedia kala, dan juga mereka sangat dibutuhkan untuk menemani kesepian yang terus menerus ada didalam hidupku, saat aku duduk di kursi goyangku, memori itu sangat kubutuhkan untuk membuatku tersenyum, dan juga aku sangat menginginkan memori-memori yang ada didalam kepalaku bisa menerbangkanku mengulang masa-masa indah bersama semua orang yang ada disana... aku yakin mereka pasti tidak akan menolak ajakanku, karena aku tahu mereka semua sudah tidak bisa bertemu dengan diriku, karena mereka semua telah mendahuluiku dan mereka berada diatas sana, melihat dan juga menjaga diriku, dan kadang-kadang membisiki aku akan hal-hal yang tidak aku mengerti, terima kasih semua temanku, aku sungguh kangen akan kalian semua....sayang kalian semua sudah mendahului aku? hmphh..aku tidak bisa berdebat dengan hal itu, karena memang urusan kepergian kalian bukan aku yang mengatur, namun perlu kalian ketahui kalau kalian selalu ada di dalam memoriku... dan mungkin saja kalina bisa mengirim sinyal kalau kalian baik-baik saja diatas sana.... dan juga terima kasih untuk telah menjaga diriku...meskipun aku merasa sangat kesepian disini. sial, kenapa memori ini selalu rusak disaat aku membutuhkan mereka untuk keluar?
Tuesday, December 06, 2005
(112) T.O.K.Y.O Protocol
Aku marah sekarang, karena aku sudah lama hidup, tetapi tidak pernah dipedulikan, permata hijauku dibuang jauh-jauh oleh mereka yang dengan sengaja merusak tubuhku, birunya berlian lautku dirusak oleh mereka yang seharusnya menjaga berlian itu, topi awan putihku telah berubah menjadi abu-abu karena asap dan juga zat-zat beracun lainnya, darah-darah yang ada didalam tubuhku dibongkar paksa oleh mereka yang serakah akan harta dan membuat bangunan-bangunan yang tidak penting hanya untuk kepuasan dan juga kesombongan mereka, aku membenci mereka semua, kenapa dunia ini begitu kejam...anak-anakku dibuang begitu saja, manusia-manusia masih saja merokok, membuang sampah seenaknya, melupakan kodratnya dan menjadi makhluk aneh, mereka masih saja mengebom anak-anakku di laut, padahal mereka tidak bersalah, masih saja membuat awan topiku berwarna gelap dan bau dengan senjata-senjata nuklir mereka...padahal mereka tahu itu semua tidaklah berguna....dan hanya membunuh sesama manusia, alangkah tololnya. teman-teman binatang kecilku yang tidak bersalah, yang makan dari hasil bumiku juga berkata dan mengeluh kepadaku, namun aku tetap menghibur mereka dengan berkata hal-hal dan kebaikan manusia...
berbeda dengan teman-temanku yang hidup dengan tenteram, Venus, temanku berwarna merah masih terlelap dengan manisnya di sana, Jupiter, sahabatku, kulihat masih tersenyum sembari mengelus-elus cincin kesayangannya, matahari, Teman sekaligus kekasihku masih memancarkan cahaya yang terang dan panas, dan seringkali meminta maaf kepadaku karena membuatku gerah kepanasan, Mars, teman kecilku yang jarang berbicara kepadaku, bahkan merasa kasihan melihatku, namun tidak bisa berbuat apa-apa, meskipun kadang-kadang dia kesal, karena manusia dengan seenaknya pergi dan mendatangi dia....Pluto, temanku yang cukup jarang kutemui, masih saja mengitari tata surya dengan mainannya...kadang-kadang kamu hanya berkirim surat, lihat teman-temanku,mereka semua bisa berbuat hal yang baik, bahkan bisa meminta maaf, tetapi kenapa manusia-manusia yang tinggal didalamku tidak pernah bisa menghargai diriku...
ada sekumpulan manusia yang mencoba membantuku dan menghilangkan kemarahanku, aku menghargai mereka dan mencintai mereka, namun aku sangat membenci mereka yang telah merusak diriku, aku marah kepada mereka yang dengan sengaja membuang nafas dan kehidupanku...mereka adalah sampah yang harus dibuang, mungkin aku akan melampiaskan kekesalanku dengan melempar awan panas, air bah, rasa dingin yang menusuk tulang.... bayangkan, aku membiarkan mereka tinggal didalamku, tapi masih mereka mengecewakan aku, bukannya sombong, yang aku minta hanyalah tanggung jawab dan juga perhatian untuk diriku yang sudah tua ini.... aku masih menjaga manusia-manusia ini dengan sekuat tenaga, tapi sekuat apapun aku berusaha, aku juga mempunyai batasan, akhir-akhir ini aku merasa lelah, dan tidak enak, lapisan ozon tempatku bernafas sudah menjadi sangat tipis, dan aku pun mulai merasa berat dalam bernafas, manusia, kenapa engkau mengotori tempat tinggal yang dengan rela kuberikan kepadamu? apakah masih belom cukup engkau merusak semua bagian dariku? apakah aku harus benar-benar memusnahkan kalian semua, karena aku bisa dengan mudah melenyapkan kalian semua dengan penyakit, wabah, bencana alam, banjir, hawa dingin dan es, lahar panas, gunung berapi, atau membiarkan panah-panah meteorku menyerang dan menghancurkan kalian...
aku hanya ingin kalian tahu, kalau aku sudah tua, dan kita semua terikat satu sama lain, dan aku sangat meyayangi kalian, karena kalianlah duniaku menjadi cerah, namun semakin aku tua, semakin bijak pula diriku melihat kalian semua, ternyata tidak semua dari kalian, manusia yang benar-benar menyayangi dan menyadari kemarahanku, terimakasihku untuk teman-teman manusiaku yang sudah berusaha menyadari mereka yang tidak peduli, terimakasihku untuk teman-teman manusiaku yang sudah berusaha kembali menanam permata hijauku, memulihkan berlian biruku, dan menambal lubang awan topi ozonku, namun aku masih saja berasa hangat karena efek rumah kaca itu, apakah aku bukanlah rumah bagi kalian? aku adalah teman, sahabat, sekaligus rumah kalian, aku meyayangi kalian, dan kuharap kalian bisa berubah untuk lebih menyayangi aku.. dan jangan biarkan rasa marah dan benciku semakin menyelimutiku, karena akan ada waktunya bagiku untuk mengeluarkan emosi dan amarah yang ada didalam diriku kepada kalian manusia...
teman, sahabat dan rumah kalian
- BUMI -
S.A.V.E - T.H.E - E.A.R.T.H - N.O.W.
berbeda dengan teman-temanku yang hidup dengan tenteram, Venus, temanku berwarna merah masih terlelap dengan manisnya di sana, Jupiter, sahabatku, kulihat masih tersenyum sembari mengelus-elus cincin kesayangannya, matahari, Teman sekaligus kekasihku masih memancarkan cahaya yang terang dan panas, dan seringkali meminta maaf kepadaku karena membuatku gerah kepanasan, Mars, teman kecilku yang jarang berbicara kepadaku, bahkan merasa kasihan melihatku, namun tidak bisa berbuat apa-apa, meskipun kadang-kadang dia kesal, karena manusia dengan seenaknya pergi dan mendatangi dia....Pluto, temanku yang cukup jarang kutemui, masih saja mengitari tata surya dengan mainannya...kadang-kadang kamu hanya berkirim surat, lihat teman-temanku,mereka semua bisa berbuat hal yang baik, bahkan bisa meminta maaf, tetapi kenapa manusia-manusia yang tinggal didalamku tidak pernah bisa menghargai diriku...
ada sekumpulan manusia yang mencoba membantuku dan menghilangkan kemarahanku, aku menghargai mereka dan mencintai mereka, namun aku sangat membenci mereka yang telah merusak diriku, aku marah kepada mereka yang dengan sengaja membuang nafas dan kehidupanku...mereka adalah sampah yang harus dibuang, mungkin aku akan melampiaskan kekesalanku dengan melempar awan panas, air bah, rasa dingin yang menusuk tulang.... bayangkan, aku membiarkan mereka tinggal didalamku, tapi masih mereka mengecewakan aku, bukannya sombong, yang aku minta hanyalah tanggung jawab dan juga perhatian untuk diriku yang sudah tua ini.... aku masih menjaga manusia-manusia ini dengan sekuat tenaga, tapi sekuat apapun aku berusaha, aku juga mempunyai batasan, akhir-akhir ini aku merasa lelah, dan tidak enak, lapisan ozon tempatku bernafas sudah menjadi sangat tipis, dan aku pun mulai merasa berat dalam bernafas, manusia, kenapa engkau mengotori tempat tinggal yang dengan rela kuberikan kepadamu? apakah masih belom cukup engkau merusak semua bagian dariku? apakah aku harus benar-benar memusnahkan kalian semua, karena aku bisa dengan mudah melenyapkan kalian semua dengan penyakit, wabah, bencana alam, banjir, hawa dingin dan es, lahar panas, gunung berapi, atau membiarkan panah-panah meteorku menyerang dan menghancurkan kalian...
aku hanya ingin kalian tahu, kalau aku sudah tua, dan kita semua terikat satu sama lain, dan aku sangat meyayangi kalian, karena kalianlah duniaku menjadi cerah, namun semakin aku tua, semakin bijak pula diriku melihat kalian semua, ternyata tidak semua dari kalian, manusia yang benar-benar menyayangi dan menyadari kemarahanku, terimakasihku untuk teman-teman manusiaku yang sudah berusaha menyadari mereka yang tidak peduli, terimakasihku untuk teman-teman manusiaku yang sudah berusaha kembali menanam permata hijauku, memulihkan berlian biruku, dan menambal lubang awan topi ozonku, namun aku masih saja berasa hangat karena efek rumah kaca itu, apakah aku bukanlah rumah bagi kalian? aku adalah teman, sahabat, sekaligus rumah kalian, aku meyayangi kalian, dan kuharap kalian bisa berubah untuk lebih menyayangi aku.. dan jangan biarkan rasa marah dan benciku semakin menyelimutiku, karena akan ada waktunya bagiku untuk mengeluarkan emosi dan amarah yang ada didalam diriku kepada kalian manusia...
teman, sahabat dan rumah kalian
- BUMI -
S.A.V.E - T.H.E - E.A.R.T.H - N.O.W.
Thursday, December 01, 2005
(111) KEY TO MY FREEDOM
tidak mudah rasanya untuk tersenyum ketika dunia ini meludah kepada dirimu, tidak mudah untuk mendongakkan kepalamu ketika ribuan tangan memegang kepalamu dan menundukkannya...
meskipun aku tahu tidak ada yang berubah didunia ini, aku pun tidak berubah, namun aku yakin itu semua hanyalah masalah dari mana aku melihat semuanya... aku yakin aku berada di jalur yang tepat....
aku harus keluar...keluar dari pikiran yang selama ini mengurung diriku, aku harus menemukan waktu, waktu yang tepat untuk melepaskan semua kurungan yang ada dalam pikiranku...
ada sedikit keraguan pada diriku, apakah aku akan benar-benar bebas apabila aku berhasil keluar dari kurungan pikiranku, atau apakah aku akan terdiam saja, karena selama ini aku sudah terbuai dan merasa nyaman dengan kurungan pikiranku?
kurungan otakku bukanlah berupa besi-besi lurus yang mengurung, namun berupa roda-roda tajam yang terus berputar seperti roda jam, dan diantara gerigi-gerigi itu ada rasa sesal, takut, was-was, kecewa, marah, cemburu, iri, sebal, benci yang terukir manis disetiap gerigi itu, dan aku yakin apabila aku harus menyentuh benang gerigi itu, aku akan berdarah, baik fisik maupun jiwaku, aku terkutuk sekarang, karena aku mempunyai jutaan gerigi saat ini dalam pikiranku, dan dimana kunci itu? kunci penyelamatku? apakah aku bisa melihatnya? aku tahu kunci itu ada disini sekarang, kuseka keringatku, berapa juta gerigi yang ada disini pikirku?
tidak, aku tidak bisa berpikir sekarang, aku sekarang harus menemukan kunci untuk membuka kurungan yang ada didalam pikiranku, tidak apa-apa aku bersusah payah saat ini untuk mencari kuncinya, karena aku tahu semuanya itu akan berguna di saat aku keluar dari kurungan ini, dan aku yakin semua luka yang ada dalam diriku, pasti akan menghilang secara perlahan.... kuharap...
meskipun aku tahu tidak ada yang berubah didunia ini, aku pun tidak berubah, namun aku yakin itu semua hanyalah masalah dari mana aku melihat semuanya... aku yakin aku berada di jalur yang tepat....
aku harus keluar...keluar dari pikiran yang selama ini mengurung diriku, aku harus menemukan waktu, waktu yang tepat untuk melepaskan semua kurungan yang ada dalam pikiranku...
ada sedikit keraguan pada diriku, apakah aku akan benar-benar bebas apabila aku berhasil keluar dari kurungan pikiranku, atau apakah aku akan terdiam saja, karena selama ini aku sudah terbuai dan merasa nyaman dengan kurungan pikiranku?
kurungan otakku bukanlah berupa besi-besi lurus yang mengurung, namun berupa roda-roda tajam yang terus berputar seperti roda jam, dan diantara gerigi-gerigi itu ada rasa sesal, takut, was-was, kecewa, marah, cemburu, iri, sebal, benci yang terukir manis disetiap gerigi itu, dan aku yakin apabila aku harus menyentuh benang gerigi itu, aku akan berdarah, baik fisik maupun jiwaku, aku terkutuk sekarang, karena aku mempunyai jutaan gerigi saat ini dalam pikiranku, dan dimana kunci itu? kunci penyelamatku? apakah aku bisa melihatnya? aku tahu kunci itu ada disini sekarang, kuseka keringatku, berapa juta gerigi yang ada disini pikirku?
tidak, aku tidak bisa berpikir sekarang, aku sekarang harus menemukan kunci untuk membuka kurungan yang ada didalam pikiranku, tidak apa-apa aku bersusah payah saat ini untuk mencari kuncinya, karena aku tahu semuanya itu akan berguna di saat aku keluar dari kurungan ini, dan aku yakin semua luka yang ada dalam diriku, pasti akan menghilang secara perlahan.... kuharap...
(110) STRANGE TRAIT
aneh...setidaknya itulah yang ada dalam pikiranku sekarang, kenapa aku berada disini? setahuku, aku sedang berada disana, menyantap makanan jiwaku, dan suara-suara yang sering kudengar mulai memasuki lubang telingaku dengan lembut, dan mungkin juga karena aku tidak menutup kupingku, suara-suara itu tidak asing bagiku, meskipun mereka hanya berupa bisikan-bisikan dan tawa yang melecehkan, namun aneh...aku tidak merasa takut, melainkan tenang dan aku bisa tersenyum... mungkin aku akan menjatuhkan diriku kedalam hangatnya selimut dunia ini, dan mengucapkan selamat tidur kepada mereka semua yang masih terjaga, namun aneh...aku tidak bisa memejamkan mataku, aku tahu aku letih, dan aku tahu aku ingin sekali istirahat, tetapi suara-suara itu tidak memperbolehkan aku tidur...
aku bisa melihat kalau semuanya diam dan sunyi, akan terjadi sesuatu...aku menahan laju pikiranku, berusaha menghentikan mereka untuk bepikir, dan mencoba untuk mencerahkan pikiranku sebentar...tetapi sesuatu itu semakin medekat, berusaha memasuki pikiran dan tubuhku, apakah yang akan aku lakukan? apakah aku harus menolak, atau harus dengan senang hati menerimanya...aku tidak bisa berbohong, sesuatu itu tampak begitu indah, dan menggiurkan...
kini aku tahu dengan pasti keanehan yang terjadi, bisik-bisik itu tidak terdengar lagi, dan aku tidak akan menyangkal kalau aku menerima sesuatu yang ada didepan mataku dengan hati yang terbuka, ketika aku menerimanya, aku akan menutup mataku dan mencoba untuk tenang, karena ketenangan dan kekelaman jiwaku adalah senjataku, aku akan menutup mataku, dan tidak akan membuka kedua kelopak mataku, hingga sesuatu itu memakan habis jiwa dan ragaku.
aku bisa melihat kalau semuanya diam dan sunyi, akan terjadi sesuatu...aku menahan laju pikiranku, berusaha menghentikan mereka untuk bepikir, dan mencoba untuk mencerahkan pikiranku sebentar...tetapi sesuatu itu semakin medekat, berusaha memasuki pikiran dan tubuhku, apakah yang akan aku lakukan? apakah aku harus menolak, atau harus dengan senang hati menerimanya...aku tidak bisa berbohong, sesuatu itu tampak begitu indah, dan menggiurkan...
kini aku tahu dengan pasti keanehan yang terjadi, bisik-bisik itu tidak terdengar lagi, dan aku tidak akan menyangkal kalau aku menerima sesuatu yang ada didepan mataku dengan hati yang terbuka, ketika aku menerimanya, aku akan menutup mataku dan mencoba untuk tenang, karena ketenangan dan kekelaman jiwaku adalah senjataku, aku akan menutup mataku, dan tidak akan membuka kedua kelopak mataku, hingga sesuatu itu memakan habis jiwa dan ragaku.
(109) M.U.T.E
aku akan diam mulai sekarang, tidak berbicara, menutup kupingku, aku akan mematikan diriku menjadi mute, seperti sebuah radio rusak, aku akan mengecilkan suaranya hingga orang tidak bisa mendengar suaraku, aku akan menutup diriku dari dunia diluarku, dan aku akan membuka pikiranku sendiri, aku akan menjadi raja untuk diriku sendiri, karena aku tahu malaikatku ada disamping sekarang, memperhatikan diriku sekarang, dan aku yakin dia sedang membicarakan diriku, aku akan menutup diriku, dan memperhatikan dunia setiap detiknya dari sudut pandangku, dan aku akan berbicara hanya ketika malaikatku mengijinkan aku berbicara, karena aku yakin tidak ada artinya berbicara kalau malaikatku tidak memberikan tanda persetujuannya...
dan aku akan diam saat ini, karena dunia terlalu bising untuk diriku saat ini, semua orang membicarakan sesuatu yang sudah berulang kali kuberitahu kepada mereka, dan setiap aku memberitahu mereka, mereka selalu membuang muka dan mentertawakan diriku, dan anehnya disaat diriku diam, semua orang mulai membicarakan memperhatikan masalah itu, ada apa dengan dunia ini? entah aku yang merasa aneh, atau dunia ini yang sudah terbelakang dengan kemajuan diriku? kurasa diam adalah jawaban yang baik dan bijak saat ini...aku hanya bisa mendengar bisikan jiwaku sendiri, jiwaku sendiri merintih sedih kepada malaikatku, malaikatku mengerti akan rintihan jiwaku dan tersenyum kepadaku, sedikit terhibur melihat malaikatku seperti itu, setidaknya aku tahu aku tidak sendiri disini, mungkin aku tidak perlu pergi ke surga karena malaikatku sudah memberitahuku seperti apa neraka, jadi kurasa aku akan menyimpan sayap-sayapku untuk terbang saat ini, dan berusaha memahami dunia ini sembari menghilangkan rintihan jiwaku...
duniaku sudah terbalik, siklus hidupku pun mulai terbalik, lucunya aku merasa senang dengan semua perubahan ini, semuanya mebuat diriku hidup dan juga senang, aneh rasanya menjadi seseorang yang bukanlah dirimu, mungkin karena diriku terlalu takut akan perubahan, terlalu terbiasa dengan situasi yang semula dan tidak pernah bepikir untuk menjadi berbeda.... kurasa saat ini ketakutanku terjadi, karena aku tahu semuanya hanya terjadi di dunia ini, dan dunia ini sudah berbuat banyak untuk diriku, dan aku yakin aku harus melakukan sesuatu untuk dunia ini, kurasa aku akan memulainya dengan mematikan suara dari diriku.
dan aku akan diam saat ini, karena dunia terlalu bising untuk diriku saat ini, semua orang membicarakan sesuatu yang sudah berulang kali kuberitahu kepada mereka, dan setiap aku memberitahu mereka, mereka selalu membuang muka dan mentertawakan diriku, dan anehnya disaat diriku diam, semua orang mulai membicarakan memperhatikan masalah itu, ada apa dengan dunia ini? entah aku yang merasa aneh, atau dunia ini yang sudah terbelakang dengan kemajuan diriku? kurasa diam adalah jawaban yang baik dan bijak saat ini...aku hanya bisa mendengar bisikan jiwaku sendiri, jiwaku sendiri merintih sedih kepada malaikatku, malaikatku mengerti akan rintihan jiwaku dan tersenyum kepadaku, sedikit terhibur melihat malaikatku seperti itu, setidaknya aku tahu aku tidak sendiri disini, mungkin aku tidak perlu pergi ke surga karena malaikatku sudah memberitahuku seperti apa neraka, jadi kurasa aku akan menyimpan sayap-sayapku untuk terbang saat ini, dan berusaha memahami dunia ini sembari menghilangkan rintihan jiwaku...
duniaku sudah terbalik, siklus hidupku pun mulai terbalik, lucunya aku merasa senang dengan semua perubahan ini, semuanya mebuat diriku hidup dan juga senang, aneh rasanya menjadi seseorang yang bukanlah dirimu, mungkin karena diriku terlalu takut akan perubahan, terlalu terbiasa dengan situasi yang semula dan tidak pernah bepikir untuk menjadi berbeda.... kurasa saat ini ketakutanku terjadi, karena aku tahu semuanya hanya terjadi di dunia ini, dan dunia ini sudah berbuat banyak untuk diriku, dan aku yakin aku harus melakukan sesuatu untuk dunia ini, kurasa aku akan memulainya dengan mematikan suara dari diriku.
(108) SEEING IS ALL THAT I NEED
aku melihat dirimu, masuk kedalam jiwamu, dan aku menangis melihatnya...kenapa engkau menutup matamu kepada dunia ini? kenapa dunia ini begitu bersalah dalam matamu? dan kenapa jiwamu begitu terdesak oleh sempitnya dunia ini? alihkan sebentar pandanganmu kepadaku, tatap aku, dan jangan bilang kalau engkau juga terdesak oleh kehadiranku...anggukan kepalamu membuat diriku menangis....jangan tutup matamu, jangan menutup pandanganmu terhadap dunia ini, jangan tinggalkan aku, jangan biarkan dirimu memilih kegelapan yang ada didalam matamu, jangan biarkan sayap-sayap indah matamu meninggalkanku, jangan biarkan aku tidak bisa melihat sinar yang ada didalam matamu...ya Tuhan, jangan biarkan matanya tertutup, karena dia ada untukku, jangan biarkan dia berada didalam kegelapan selamanya...
Ayo sayang, jangan biarkan matamu menutup pintu hatimu untuk dunia ini, dunia ini tidaklah seburuk yang kau kira, bagaimana engkau bisa menilai dunia ini kalau engkau merasa lelah untuk melihat dengan matamu? apakah jiwamu sudah tersobek oleh ulah dunia ini yang terkadang menyebalkan? jangan menyerah, akan kulakukan apapun agar sayap-sayap indah matamu terbuka kembali, jangan biarkan aku disini sendiri, buka matamu....
darah-darah yang ada didalam kelopak matamu juga meraung, menangis, memberontak, memaksamu untuk melihat, merasakan, dan juga ingin melihat sinar di dunia ini, tetapi kenapa engkau bersikeras untuk tidak melihat...jangan berpura-pura untuk tidak melihat, semuanya akan kembali baik, asalkan engkau membiarkan semuanya berjalan, maka engkau akan melihat semua yang telah didesain untuk dirimu, jadi hadapi semua rasa takutmu pada dunia ini dan biarkan hatimu yang menuntunmu dalam perjalanan, bukan matamu!!
Buang ego-mu dan buka matamu! kumohon, buka matamu! dan biarkan perasaanmu merasakan kalau ada sesuatu yang belom kaulakukan didunia ini, aku tahu semua ada cara dan jalannya masing-masing, dan jangan biarkan matamu menjadi penghalang teriakan batinmu, aku percaya kalau engkau bisa berada dalam jalanmu, kalau saja engkau mau membuka matamu dan biarkan kelopak-kelopak matamu menampilkan kembali sinar matamu yang cerah... dan aku harap matamu tidak akan tertutup lagi...karena dunia ini tidak hanya sebatas penglihatan, tetapi juga kenangan dan juga pengharapan...jadi kumohon sayang, buka matamu dan rasakan dunia ini...
Ayo sayang, jangan biarkan matamu menutup pintu hatimu untuk dunia ini, dunia ini tidaklah seburuk yang kau kira, bagaimana engkau bisa menilai dunia ini kalau engkau merasa lelah untuk melihat dengan matamu? apakah jiwamu sudah tersobek oleh ulah dunia ini yang terkadang menyebalkan? jangan menyerah, akan kulakukan apapun agar sayap-sayap indah matamu terbuka kembali, jangan biarkan aku disini sendiri, buka matamu....
darah-darah yang ada didalam kelopak matamu juga meraung, menangis, memberontak, memaksamu untuk melihat, merasakan, dan juga ingin melihat sinar di dunia ini, tetapi kenapa engkau bersikeras untuk tidak melihat...jangan berpura-pura untuk tidak melihat, semuanya akan kembali baik, asalkan engkau membiarkan semuanya berjalan, maka engkau akan melihat semua yang telah didesain untuk dirimu, jadi hadapi semua rasa takutmu pada dunia ini dan biarkan hatimu yang menuntunmu dalam perjalanan, bukan matamu!!
Buang ego-mu dan buka matamu! kumohon, buka matamu! dan biarkan perasaanmu merasakan kalau ada sesuatu yang belom kaulakukan didunia ini, aku tahu semua ada cara dan jalannya masing-masing, dan jangan biarkan matamu menjadi penghalang teriakan batinmu, aku percaya kalau engkau bisa berada dalam jalanmu, kalau saja engkau mau membuka matamu dan biarkan kelopak-kelopak matamu menampilkan kembali sinar matamu yang cerah... dan aku harap matamu tidak akan tertutup lagi...karena dunia ini tidak hanya sebatas penglihatan, tetapi juga kenangan dan juga pengharapan...jadi kumohon sayang, buka matamu dan rasakan dunia ini...
(107) ONE STEP FORWARD TO PAST
sekarang aku melangkah, jauh melebihi tembok yang ad dibelakangku saat ini, nafasku pun mulai merasa sakit!!! aku takut...takut kalau aku terlalu lama berada disini,sehingga aku melewatkan kesempatan-kesempatan yang datang kepadaku hilang begitu saja, sekarang langitpun memudarkan dirinya...memudarkan warnanya hingga aku tidak bisa melihatnya, apakah aku sudah berada disini terlalu lama, jikalau aku menengok ke belakang, tembok besar itu masih disana. apakah aku sudah berjalan lebih jauh saat ini?
kurasa aku akan diam disini..menunggu...
menunggu kakiku agar mau berjalan...
menunggu agar semuanya berada pada posisinya masing-masing
menunggu agar tembok besar itu runtuh
dan menunggu hingga hatiku sudah merasa siap untuk melangkah kedepan...
apakah aku perlu menutup mataku dan berteriak? apakah aku harus menutup mataku dan memimpikan laut? laut adalah sesuatu yang ambigu, disaat pagi dan siang hari, laut begitu indah, namun disaat malam menjelang, laut serasa menjadi monster yang siap menelan apa saja yang berada didaerahnya...kurasa semua akan menjadi begitu jelas.. apa yang harus kukatakan sekarang adalah kalau aku harus mempersiapkan diriku untuk melangkah, berusaha melangkah, atau paling tidak berani memerintahkan kakiku untuk melangkah...aneh...semuanya terasa menjadi berat ketika aku menengok ke belakang, setidaknya aku berusaha menengok ke belakang, melihat semua tindakan dan dosaku yang tidak akan pernah hilang dan tertanam didalam tembok itu, tembok kekelaman jiwaku yang muncul tepat dihadapanku, salahkah aku kalau aku menghancurkan tembok itu? salahkah aku kalau aku berhenti disini dan melangkah kedepan? salahkah aku kalau aku menghapus seluruh ingatanku akan diriku sendiri?
kurasa menunggu bukanlah jawaban yang tepat, karena menunggu adalah tindakan yang bisa membuat jiwamu terbelakang, menunggu bisa membuat jiwamu berteriak kepada waktu untuk segera bergerak, menunggu bisa membuatmu gila dan merasa kalau engkau tidak berjalan kedepan, menunggu bisa membuat kakimu terkunci ditempatmu sekarang, namun aku rasa aku akan mencoba untuk menunggu saat ini, karena jawabannya sama, baik aku menunggu atau berjalan, semuanya akan berada tepat dibelakang, dan aku yakin semua hal yang ada didepanku akan berada dibelakangku, menghantuiku setelah aku berjalan kedepan...karena semua hal yang ada dibelakangku akan disebut masa lalu oleh pikiranku? dan aku berharap masa laluku akan menghantui diriku selamanya, karena dengan cara itulah, aku akan bisa meraih semua yang ada didepan langkahku....
kurasa aku akan diam disini..menunggu...
menunggu kakiku agar mau berjalan...
menunggu agar semuanya berada pada posisinya masing-masing
menunggu agar tembok besar itu runtuh
dan menunggu hingga hatiku sudah merasa siap untuk melangkah kedepan...
apakah aku perlu menutup mataku dan berteriak? apakah aku harus menutup mataku dan memimpikan laut? laut adalah sesuatu yang ambigu, disaat pagi dan siang hari, laut begitu indah, namun disaat malam menjelang, laut serasa menjadi monster yang siap menelan apa saja yang berada didaerahnya...kurasa semua akan menjadi begitu jelas.. apa yang harus kukatakan sekarang adalah kalau aku harus mempersiapkan diriku untuk melangkah, berusaha melangkah, atau paling tidak berani memerintahkan kakiku untuk melangkah...aneh...semuanya terasa menjadi berat ketika aku menengok ke belakang, setidaknya aku berusaha menengok ke belakang, melihat semua tindakan dan dosaku yang tidak akan pernah hilang dan tertanam didalam tembok itu, tembok kekelaman jiwaku yang muncul tepat dihadapanku, salahkah aku kalau aku menghancurkan tembok itu? salahkah aku kalau aku berhenti disini dan melangkah kedepan? salahkah aku kalau aku menghapus seluruh ingatanku akan diriku sendiri?
kurasa menunggu bukanlah jawaban yang tepat, karena menunggu adalah tindakan yang bisa membuat jiwamu terbelakang, menunggu bisa membuat jiwamu berteriak kepada waktu untuk segera bergerak, menunggu bisa membuatmu gila dan merasa kalau engkau tidak berjalan kedepan, menunggu bisa membuat kakimu terkunci ditempatmu sekarang, namun aku rasa aku akan mencoba untuk menunggu saat ini, karena jawabannya sama, baik aku menunggu atau berjalan, semuanya akan berada tepat dibelakang, dan aku yakin semua hal yang ada didepanku akan berada dibelakangku, menghantuiku setelah aku berjalan kedepan...karena semua hal yang ada dibelakangku akan disebut masa lalu oleh pikiranku? dan aku berharap masa laluku akan menghantui diriku selamanya, karena dengan cara itulah, aku akan bisa meraih semua yang ada didepan langkahku....
Tuesday, November 15, 2005
(106) GO!
silahkan lihat keatas, karena diatasmu terjulang angkasa dengan warna mereka yang bisa menyegarkan mata dan ingatanmu akan dunia ini, apabila engkau sudah melihat keatas, tahan kepalamu, dan tutup matamu, rasakan semuanya berjalan, rasakan hembusan angin yang mencoba memasuki kulitmu, rasakan hangatnya sinar matahari yang ingin membakar kulitmu, rasakan dunia ini untukku, karena sebentar lagi aku akan melepasmu...melepasmu untuk terbang sendiri, terbang dengan sayap kecilmu yang putih...dan aku akan rela meninggalkan dirimu karena kau sudah tidak lagi membutuhkan aku, engkau akan lebih membutuhkan jiwamu sendiri, buang semua ketakutan dan juga rasa cemas dari dalam dirimu, karena aku akan melepaskan dirimu seperti melepas seekor burung yang akan bebas dari apapun, aku ingin semuanya berjalan seperti apa adanya,...dan angkasa yang kaulihat barusan adalah kebebasan yang akan kutawarkan kepadamu, luka-luka lama yang ada didalam ingatan kepalamu tidak akan pernah kembali kepadamu, dan mereka tidak akan kembali...sekarang pergilah, pergi dan jangan melihat kebelakang.....
Thursday, October 06, 2005
(105) WE…
Sekian puluh tahun lamanya kita berada diluar kesadaran kita untuk berpikir, menjadi gila, dan pada akhirnya bertanya kembali kepada diri kita sendiri, apa saja yang telah terjadi, kenapa kita dilahirkan, dan saat kita mulai menyadari penyesalan itu, waktu yang kita miliki sangatlah sedikit, karena esoknya kita telah meninggalkan dunia ini, betapa sedikitnya waktu yang kita punya untuk hidup…kadang-kadang aku bertanya, siapakah yang hidup didalam dunia ini tetapi jauh dari pertanyaan-pertanyaan tentang hidup….kita selalu mencari jawaban yang tidak masuk akal, namun tidak pernah mau memberikan cukup waktu untuk mencari jawabannya, karena rasa egois dan tidak sabar yang sudah tertanam dikepala kita, harus…harus begitu caranya…keluar dari pikiran kita, kenangan-kenangan dan juga pertanyaan-pertanyaan lainnya yang tidak kalah susahnya untuk dijawab, mungkin akan lebih baik kalau kita hidup dizaman dimana tidak ada siapapun, hanya ada diriku dan pertanyaan bodoh itu.
Wednesday, August 31, 2005
(104) BODY…BLOOD…CONTROL…DIE…
benang-benang berwarna merah yang keluar dari lengan tanganku mulai mengikat diriku, mengitari seluruh badanku, masuk kedalam kuping dan hidungku sekarang, dan mengikat diriku begitu kencang, sehingga aku tidak bisa lagi bernafas dan juga berjalan, seperti sebuah kepompong berwarna merah yang siap diterkam oleh mangsanya.....untuk melihat pun menjadi lebih susah, karena benang-benang itu perlahan menyilet mataku, dan mengeluarkan darah segar dari bola mataku....tidak bisa berteriak sekarang, karena benang-benang itu telah menembus bibir dan memotong lidahku, dalam hati aku menjerit, merasa takut, berusaha mencari pertolongan, namun bagaimana caranya? perlahan tapi pasti aku yakin seluruh benang yang keluar dari tubuhku itu akan membuatku mati, bukankah bodoh ketika engkau tidak mempunyai kemampuan mengendalikan dirimu, dan semua bagian tubuhmu bergerak tidak beraturan, pada saat aku merasa lelah, tidak bisa benafas, benang -benang itu muali mengendurkan seluruh kekuatannya, dan melepaskan diriku, dan mereka masuk kembali kedalam lubang-lubang yang ada dilengan tanganku....yang tersisa sekarang hanyalah rasa kaget, senang, dan sekaligus sakit, karena benang-benang itu telah melukai seluruh badanku, menyisakan guratan-guratan tipis namun tajam diseluruh badanku, aku tidak bisa berbicara, melihat maupun mendengar sekarang, benang-benang sialan itu telah merampas semuanya, aku hanya berlutut sekarang, mencoba untuk lebih tenang sedikit, namun susah, karena rasa sakit itu terasa begitu benar, dan tidak mudah untuk berpikir dengan jernih tentang apa yang terjadi sekarang...pikiranku mulai menghantui perasaanku dengan pikiran-pikiran yang menakutkan...apakah aku sekarang? kucoba meraba kulitku....yang terasa hanyalah cairan kental, dan setahuku itu adalah darah, karena dari baunya, aku bisa tahu itu darah....hanya saja aku tidak bisa melihat sekarang...mungkin sebentar lagi nafasku juga akan berhenti......karena tiba-tiba aku merasa sesak....tunggu...tunggu..huff..huff..kini aku tahu kenapa benang-benang itu berhenti dan melepaskan diriku...mereka sekarang ada didalam tubuhku, dan merusak semuanya, dari ginjal, paru-paru, pembuluh darah, jantung, mereka..mereka ada dimana-mana....hentikan..hentikan...jangan rusak semuanya...TIdaakk....Hoek...HUff..huff...aku harus melakukan sesuatu...apa? apa?...Hoek...(aku tahu hidung dan kupingku sekarang mengeluarkan darah segar)...Sial.....apa yang bisa kulakukan sekarang...nafasku sudah bau darah sekarang....aku tidak akan mati sekarang, tidak saat ini, tidak oleh tubuhku sendiri, karena aku harus mempunyai kendali atas semuanya.....tidaaaakk......Seseorang tolong.....tolong...bunuh aku sekarang....
Wednesday, August 24, 2005
(103) FAITH?
Kusiapkan diriku untuk bertemu dengan dirimu sekarang, kepalaku dipenuhi oleh berbagai macam perasaan dan pikiran yang terus berputar dikepalaku, namun semuanya adalah pikiran dan perasaan yang menyenangkan dan membuat aku aman dan damai, mengetahui kalau aku akan bertemu dengan dirimu….dengan langkah girang aku melangkahkan kakiku, maju…maju untuk segera bertemu dengan dirimu, membayangkan aku akan segera bisa melihat dirimu, dirimu dengan senyummu, dirimu dengan canda tawamu, aku akan bisa memeluk dan juga memegang tanganmu, dan akan kuselipkan jari-jari tanganku diantara jari-jari tanganmu, dan kita akan berjalan bergandengan, apakah ini yang dinamakan dengan cinta? Aku tidak tahu, karena aku tidak mempermasalahkan apa namanya….pada saat aku menemuimu, yang kulihat dari dirimu adalah warna merah pada bajumu, cocok sekali dengan dirimu, dan diluar warna merah itu, aku tidak memperdulikan apapun, karena aku tahu kalau aku bersama dirimu, waktuku akan berjalan dengan cepat sekali, senyuman dan canda tawa kita berdua menghiasi waktu-waktu kita berdua, aku senang sekali pada saat engkau membuatku tersenyum, karena aku merasa kalau engkau adalah milikku, dan aku juga adalah milikmu, dan aku senang berada disamping dirimu, karena aku merasa aman, damai , dan juga senang, karena aku tahu disampingku sekarang ada seseorang yang memperhatikan diriku dan juga aku sangat memperhatikan dirinya, mulutku seakan-akan terkunci pada saat aku ingin mengatakan betapa bahagianya diriku, terkunci karena aku tidak bisa menemukan kata-kata yang pas untuk keluar dari dalam bibirku, yang bisa kuucapkan hanyalah kata terimakasih pada dirimu dan juga kata aku sayang padamu, 3 kata yang sangat suka kudengar keluar dari mulutmu, dan setiap kali engkau mengatakan 3 kata itu kepadaku, semakin yakin cinta dalam diriku kepadamu, engkau duduk didepanku saat ini, engkau tidak pernah berubah, tersenyum, tertawa, itulah yang aku suka dari dirimu, engkau tidak pernah mempersoalkan tentang yang lain, dan hanya membuat diriku aman, ingin rasanya waktu yang kumiliki sekarang, berhenti dan selamanya bersama dirimu, jangan ambil waktu yang berharga ini dari diriku sekarang, karena setiap sentuhan yang kaulayangkan kepadaku adalah ungkapan sayangmu kepada diriku, dan aku percaya kalau engkau sangat menyayangiku…..setidaknya itulah yang kupercaya saat ini. Apakah engkau juga mempercayai keyakinanku saat ini?
Monday, August 15, 2005
(102) PARODI
bangun jam 6 pagi, dengan berat melangkah ke depan westafel, kubuka kran air, membiarkan air keluar dari moncong kran, kucuci muka dan rambutku...huff...selamat datang lagi kedunia, kataku kepada diriku sendiri...dengan agak berat, kuambil sikat gigi berwarna merahku, hehehe, sikat gigi kesukaanku, dengan ornamen singa diujung sikatnya, kuambil tube pasta gigi yang ada disamping sikat gigiku, oleskan, oleskan, oleskan secukupnya, lalu kuratakan..lalu kubuka mulutku dan memasukkan sikat itu kedalam mulutku...gosok...gosok...gosok...gosok hingga bersih, kanan, kiri, atas, bawah, semuanya harus dibersihkan, hehehe...selesai mensikat, kumur-kumur dahulu, agar segar, selesai menggosok gigiku, aku berkaca pada cermin yang ada didepan mataku, lalu pergi kedepan rumahku, pukul berapa sekarang? WAAkks...sudah jam setengah 7 pagi...hehe, aku harus mengangkat semua sampah yang ada didepan rumahku, membawanya keluar, dan kemudian membakar sampah itu ditempat pembakaran sampah... bakar..bakar...asap pun mengepul keatas, maafkan aku angkasa karena harus membuatmu sakit dan batuk-batuk..maafkan aku....Ring..Ring...Ring...alarmku berbunyi, gawat, aku harus bertemu dengan dirimu sekarang, maka aku berbenah dan memakai make-up yang ringan dan natural, aku ingin agar engkau suka melihat diriku....
aku melihat diriku didepan cermin kamarku, melihat seorang wanita yang menatap balik kearahku, betapa aku mencintai dirimu, tapi cinta yang sentimentil ini harus bisa dewasa, aku ingin agar aku menjadi wanita yang cocok untuk dirimu...AAAHH..aku lupa mengantarkan pesanan ikan untuk nenek dirumahnya, gawat..gawat, ayo..ayo cepat..kuambil sepeda mini dan ikan untuk nenek dikulkas, ring..ring...kukayuh pedal sepedaku, dan terus menerus membunyikan bel sepedaku, agar tidak ada yang menghalangi jalanku, akhirnya sampai dan aku berhasil mengantarkan ikan pesanan nenek..huff..capai...AAAKKHH...make-upku luntur, dan badanku berkeringat, dan bau amis...dan AKKHHH, aku harus bertemu dengan dirimu...aku menghela nafasku, dan menggerutu :"engkau pasti tidak akan mau bertemu dengan diriku!"..aku merasa air mataku sudah berada diujung kelopak mataku, dengan lunglai, aku mengkayuh sepedaku balik ke rumah, dan tidak diduga-duga, engkau sudah berada didepan rumahku, menungguku, menungguku dengan senyummu yang khas, aku suka sekali dengan senyummu...tapi badanku sudah berkeringat, dan make-upku sudah luntur, apakah engkau.....cup...:"capai yah?" engkau mencium diriku sambil bertanya, seketika dia menggantikan aku mendorong sepedaku masuk kedalam rumah...."istirahatlah, engkau terlalu banyak bekerja."..aku hanya bisa menatapmu dengan gembira, gembira karena engkau tidak marah karena aku telat bertemu denganmu, gembira karena engkau masih mau bertemu denganku dengan badanku yang sudah tidak harum lagi, dan make upku yang sudah luntur...gembira karena aku tahu ada orang yang sangat menyayangiku begitu banyak...."sampai bertemu nanti sore, istirahatlah"....katanya kepada diriku, aku gembiraaaaa sekali, dan aku hanya bisa mengangguk...dia pergi meninggalkan diriku untuk sementara...
kini aku ada didalam kamarku, dan engkau pasti ada didalam perjalanan, kubuka jendela kamarku, sinar matahari menerobos masuk, terus terang, sinarnya agak membuat mataku sedikit sakit, terus terang saja, aku adalah orang yang menyukai malam, karena malam adalah waktu yang sangat sunyi, dan aku suka akan hal itu, dan lagipula tekanan darahku hanya 80, jadi kalau aku berjalan atau bekerja disiang hari, aku akan jatuh pingsan, dan akan merepotkan dirimu yang telah beratus-ratus kali menggendong diriku pulang.....dan apabila pagi hari sudah tiba, aku mempunyai tendensi untuk mejadi lemah..hehehe..maafkan aku atas keterbatasan fisikku sayang, namun aku gembira, engkau selalu ada disampingku setiap aku membutuhkan dirimu.
tapi walau bagaimanapun juga cinta yang sentimentil ini harus bisa dewasa dan sepertinya aku harus membeli sepasang bikini, karena engkau selalu mengatakan kalau engkau suka menlihat wanita memakai bikini, dan aku harus menjadi wanita yang cocok untuk dirimu, mungkin aku mengirimkan lamaran yang salah kepada dirimu, dan aku juga mungkin membutuhkan beberapa lowongan pekerjaan lain yang mungkin akan berguna untuk diriku, apa saja kuterima, selama masih halal, dan bisa membantuku, tapi walau bagaimanapun, engkau selalu menerimaku apa adanya hingga saat ini, dan aku berterimakasih kepada dirimu, engkau membuat diriku bahagia, walaupun aku hanya pemilik toko kelontong kecil, engkau memperlakukan aku sedemikian rupa, terima kasih sayangku......aku mencintaimu lebih daripada tahun lalu, dan semoga tahun depan, aku akan mencintaimu lebih lagi...
aku melihat diriku didepan cermin kamarku, melihat seorang wanita yang menatap balik kearahku, betapa aku mencintai dirimu, tapi cinta yang sentimentil ini harus bisa dewasa, aku ingin agar aku menjadi wanita yang cocok untuk dirimu...AAAHH..aku lupa mengantarkan pesanan ikan untuk nenek dirumahnya, gawat..gawat, ayo..ayo cepat..kuambil sepeda mini dan ikan untuk nenek dikulkas, ring..ring...kukayuh pedal sepedaku, dan terus menerus membunyikan bel sepedaku, agar tidak ada yang menghalangi jalanku, akhirnya sampai dan aku berhasil mengantarkan ikan pesanan nenek..huff..capai...AAAKKHH...make-upku luntur, dan badanku berkeringat, dan bau amis...dan AKKHHH, aku harus bertemu dengan dirimu...aku menghela nafasku, dan menggerutu :"engkau pasti tidak akan mau bertemu dengan diriku!"..aku merasa air mataku sudah berada diujung kelopak mataku, dengan lunglai, aku mengkayuh sepedaku balik ke rumah, dan tidak diduga-duga, engkau sudah berada didepan rumahku, menungguku, menungguku dengan senyummu yang khas, aku suka sekali dengan senyummu...tapi badanku sudah berkeringat, dan make-upku sudah luntur, apakah engkau.....cup...:"capai yah?" engkau mencium diriku sambil bertanya, seketika dia menggantikan aku mendorong sepedaku masuk kedalam rumah...."istirahatlah, engkau terlalu banyak bekerja."..aku hanya bisa menatapmu dengan gembira, gembira karena engkau tidak marah karena aku telat bertemu denganmu, gembira karena engkau masih mau bertemu denganku dengan badanku yang sudah tidak harum lagi, dan make upku yang sudah luntur...gembira karena aku tahu ada orang yang sangat menyayangiku begitu banyak...."sampai bertemu nanti sore, istirahatlah"....katanya kepada diriku, aku gembiraaaaa sekali, dan aku hanya bisa mengangguk...dia pergi meninggalkan diriku untuk sementara...
kini aku ada didalam kamarku, dan engkau pasti ada didalam perjalanan, kubuka jendela kamarku, sinar matahari menerobos masuk, terus terang, sinarnya agak membuat mataku sedikit sakit, terus terang saja, aku adalah orang yang menyukai malam, karena malam adalah waktu yang sangat sunyi, dan aku suka akan hal itu, dan lagipula tekanan darahku hanya 80, jadi kalau aku berjalan atau bekerja disiang hari, aku akan jatuh pingsan, dan akan merepotkan dirimu yang telah beratus-ratus kali menggendong diriku pulang.....dan apabila pagi hari sudah tiba, aku mempunyai tendensi untuk mejadi lemah..hehehe..maafkan aku atas keterbatasan fisikku sayang, namun aku gembira, engkau selalu ada disampingku setiap aku membutuhkan dirimu.
tapi walau bagaimanapun juga cinta yang sentimentil ini harus bisa dewasa dan sepertinya aku harus membeli sepasang bikini, karena engkau selalu mengatakan kalau engkau suka menlihat wanita memakai bikini, dan aku harus menjadi wanita yang cocok untuk dirimu, mungkin aku mengirimkan lamaran yang salah kepada dirimu, dan aku juga mungkin membutuhkan beberapa lowongan pekerjaan lain yang mungkin akan berguna untuk diriku, apa saja kuterima, selama masih halal, dan bisa membantuku, tapi walau bagaimanapun, engkau selalu menerimaku apa adanya hingga saat ini, dan aku berterimakasih kepada dirimu, engkau membuat diriku bahagia, walaupun aku hanya pemilik toko kelontong kecil, engkau memperlakukan aku sedemikian rupa, terima kasih sayangku......aku mencintaimu lebih daripada tahun lalu, dan semoga tahun depan, aku akan mencintaimu lebih lagi...
Sunday, August 14, 2005
(101) T.T.C (THREE TIMES CONNECTED)
seperempat waktu hidupku kuhabiskan untuk berpikir, entah yang kupikirkan akan berguna atau tidak, aku malahan tidak pernah berpikir sampai kesitu, terlalu banyak hal yang masuk kedalam otakku, baik masa lalu, sekarang maupun masa depanku, semua terlintas dan berputar-putar didalamn otakku secara cepat, seakan-akan berebut posisi untuk didahulukan, namun aku masih punya kekuatan untuk mengontrol semuanya itu, karena walaupun mereka banyak dan saling berebut, mereka juga tahu kalau mereka saling berhubungan satu sama lain dan saling membutuhkan, yang kubutuhkan saat ini adalah waktu untuk berpikir, menjawab pertanyaan mereka satu demi satu dan mempercayai semua yang mereka katakan, masa laluku mengatakan kalau aku sangatlah nakal pada saat aku kecil, aku tersenyum, dan menjawab :"iya, aku juga merasa seperti itu", masa sekarangku mengatakan :" saat ini aku mulai tumbuh dan mencari-cari diriku sendiri.", yah, aku juga merasa seperti itu, dan masa depanku adalah "seseorang" yang paling cerewet dan suka sekali membual," kau akan hidup dalam keadaan kaya, bermasa depan baik, namun hal buruknya adalah kau akan tetap sendiri, tanpa teman", terus terang saja, aku agak kurang memperhatikan ucapan masa depanku, karena aku hanya bisa menjalani masa sekarang ku, namun aku yakin semua yang dikatakan oleh masa depanku, akan berakhir baik untukku, meskipun"dia" agak sulit untuk dimengerti.
Walaupun begitu, kami semua berteman dengan sangat baik, ada masa-masa yang menjengkelkan, ada masa-masa yang indah, dan ada juga saat-saat dimana kami semua berkelahi, sedih, tertawa bersama, dan yang pasti kami akan sehidup semati, karena seperti yang sudah kubilang, semuanya berhubungan satu sama lain, namun jangan dilupakan, bahwa semuanya sangat berkesan dan juga perlu kuingatkan kalau semuanya kadang berjalan sangat cepat, dan kadang semuanya berjalan sangat lambat, namun terus-terang aku sangat ingin semua berjalan normal-normal saja....
kalau aku menghabiskan seperempat waktuku untuk berpikir, maka dua per tiga waktuku kuhabiskan untuk menjalankan semua yang kupikirkan, harus kubilang, lebih susah menjalankan dua per tiga waktuku, karena dibutuhkan beban fisik untuk menjalaninya, dan aku punya keterbatasan dalam kekuatan fisikku, namun aku percaya aku akan bisa melewatinya, kini aku harus mulai optimis, tidak boleh pesimis lagi, pesimis hanya akan mengubah lajur hidupku menjadi sampah..... kalau masa depanku mengatakan :"kamu harus tinggal di sebuah apartment", maka yang sangatlah capai adalah masa sekarangku, dan juga fisikku, karena aku akan bekerja hingga lelah untuk mendapatkan masa depanku, dan apabila itu semua tercapai, maka semua beban fisikku akan menjadi satu bagian dengan masa laluku, dan aku akan mengenang masa-masa itu dengan senyum, mungkin terlalu naif untuk berkata aku bangga akan diriku sendiri, namun itulah yang dibutuhkan, rasa bangga akan diri sendiri kalau semuanya akan berakhir dengan manis dan juga baik kalau semuanya berhubungan baik, saling menjaga, dan juga optimis kalau semuanya juga akan berakhir dengan baik.
Walaupun begitu, kami semua berteman dengan sangat baik, ada masa-masa yang menjengkelkan, ada masa-masa yang indah, dan ada juga saat-saat dimana kami semua berkelahi, sedih, tertawa bersama, dan yang pasti kami akan sehidup semati, karena seperti yang sudah kubilang, semuanya berhubungan satu sama lain, namun jangan dilupakan, bahwa semuanya sangat berkesan dan juga perlu kuingatkan kalau semuanya kadang berjalan sangat cepat, dan kadang semuanya berjalan sangat lambat, namun terus-terang aku sangat ingin semua berjalan normal-normal saja....
kalau aku menghabiskan seperempat waktuku untuk berpikir, maka dua per tiga waktuku kuhabiskan untuk menjalankan semua yang kupikirkan, harus kubilang, lebih susah menjalankan dua per tiga waktuku, karena dibutuhkan beban fisik untuk menjalaninya, dan aku punya keterbatasan dalam kekuatan fisikku, namun aku percaya aku akan bisa melewatinya, kini aku harus mulai optimis, tidak boleh pesimis lagi, pesimis hanya akan mengubah lajur hidupku menjadi sampah..... kalau masa depanku mengatakan :"kamu harus tinggal di sebuah apartment", maka yang sangatlah capai adalah masa sekarangku, dan juga fisikku, karena aku akan bekerja hingga lelah untuk mendapatkan masa depanku, dan apabila itu semua tercapai, maka semua beban fisikku akan menjadi satu bagian dengan masa laluku, dan aku akan mengenang masa-masa itu dengan senyum, mungkin terlalu naif untuk berkata aku bangga akan diriku sendiri, namun itulah yang dibutuhkan, rasa bangga akan diri sendiri kalau semuanya akan berakhir dengan manis dan juga baik kalau semuanya berhubungan baik, saling menjaga, dan juga optimis kalau semuanya juga akan berakhir dengan baik.
Wednesday, August 10, 2005
(100) A PLACE CALLED HOME
tidak lucu rasanya berdiri disini sendirian, berbicara hanya kepada diriku sendiri, entah sudah berapa batang rokok sudah habis menjadi sisa suap yang terbang mengitari tubuhku, membuat wangi tubuhku menjadi sama dengan wangi tembakau, ingin rasanya berjalan jauh dari sini, namun tetap saja aku kembali kesini...ketempat yang mereka panggil "rumah"...ingin rasanya membuang jauh-jauh "rumah" ini dari ingatanku, sekarang langit pun sudah tidak berwarna biru lagi, melainkan menjadi lebih gelap dan menakutkan...terus terang beberapa hari belakangan ini aku sangat merindukan dirinya, aku tidak peduli disaat siang hari, tetapi pada malam harilah aku menjadi gila, disaat pikiran dan tubuhku ingin beristirahat, aku merindukan dirinya, merindukan tubuhnya, merindukan wangi tubuhnya, merindukan senyumnya, merindukan suaranya, dan malam terasa menjadi sangat panjang, dan aku tidak tahu bagaimana melewatinya...
butuh beberapa batang rokok lagi untuk menghabiskan waktu disini, diranjang, tempat biasanya engkau dan aku berpelukan, bercanda, dan membagi senyum dan waktu kita bersama, tempat dimana engkau bisa mengelus rambutku saat aku tidur, tempat dimana engkau sering mengatakan betapa sayangnya dirimu kepadaku, tempat dimana aku merasa aman dan nyaman. sekarang yang ada hanyalah detik-detik waktu yang berjalan terus menerus, seakan mengejekku dengan bunyi detik-detik itu, dan hanya ada nyala monitor televisi yang lupa kumatikan.
kau berpikir saat ini apakah engkau ada disana, menungguku disuatu tempat yang bernama "rumah" juga? karena aku merasa yakin semua tempat adalah "rumah" ketika engkau ada disana bersamaku....
butuh beberapa batang rokok lagi untuk menghabiskan waktu disini, diranjang, tempat biasanya engkau dan aku berpelukan, bercanda, dan membagi senyum dan waktu kita bersama, tempat dimana engkau bisa mengelus rambutku saat aku tidur, tempat dimana engkau sering mengatakan betapa sayangnya dirimu kepadaku, tempat dimana aku merasa aman dan nyaman. sekarang yang ada hanyalah detik-detik waktu yang berjalan terus menerus, seakan mengejekku dengan bunyi detik-detik itu, dan hanya ada nyala monitor televisi yang lupa kumatikan.
kau berpikir saat ini apakah engkau ada disana, menungguku disuatu tempat yang bernama "rumah" juga? karena aku merasa yakin semua tempat adalah "rumah" ketika engkau ada disana bersamaku....
Tuesday, August 09, 2005
(99) TIME:LINK
mungkin setiap percakapan yang pernah kita ucapkan awalnya tidak berarti, dan mungkin setiap pelukan yang kita lakukan tidak berarti pada awalnya, namun kini setelah aku tidak bisa melakukan semua itu, semuanya menjadi sangat berarti...harumnya tubuhmu masih membayang didalam ingatanku, setiap senyummu yang kaulemparkan kepadaku, membuat diriku tersenyum juga...lembutnya kulit mukamu telah membuat setiap jemari tanganku merindukannya, namun kini aku sudah tidak bisa menggapainya lagi....kini aku harus membayangkan semuanya dalam ingatan dan pikiranku, memang cukup susah, namun harus dicoba untuk kebaikan semuanya, mungkin dirimu akan lebih menderita karena engkaulah yang paling terluka dengan semua peristiwa ini, namun aku masih ada disini, berusaha berada ada disamping dirimu, aku akan berusaha.....haha..kata-kata yang lucu, bagaimana aku bisa berusaha berada untuk ada disampingmu, ketika kita tidak boleh berdekatan...mungkin roman-roman yang ada ditelevisi telah membutakan mataku, karena semua omong kosong yang ada didalam naskah itu mendekati keadaanku sekarang...saat ini aku sangat merindukan dirimu...benar, aku benar-benar merindukan dirimu, berapa lama waktu telah berjalan? 1 hari? 2 hari? 1 minggu? 2 minggu?...hmphh...benar-benar waktu yang sangat sebentar namun sangat berarti, hari-hari yang mengubah hidupku....mungkin benar kata sahabatku, biarkan semuanya berjalan sempurna, tidak ada halangan, karena apabila jalannya tidak sempurna dan tidak benar, yang ada hanyalah kekacauan dan keributan.....yang pada akhirnya akan menimbulkan sebuah trauma,
namun apakah aku salah kalau aku menyayangimu?...kurasa tidak, karena aku tahu rasa sayangku kepadamu tidaklah bertumpu sebelah tangan, melainkan semuanya menyatu kedalam satu perasaan yang sama, dan akan kulepas sayapku dan terbang bersama dirimu kalau engkau mengijinkan diriku memelukmu....dan aku akan membuatmu tersenyum lagi, senyuman yang kurindukan saat ini, dan aku akan menyayangimu lebih dari saat ini....disaat waktunya tiba...
namun apakah aku salah kalau aku menyayangimu?...kurasa tidak, karena aku tahu rasa sayangku kepadamu tidaklah bertumpu sebelah tangan, melainkan semuanya menyatu kedalam satu perasaan yang sama, dan akan kulepas sayapku dan terbang bersama dirimu kalau engkau mengijinkan diriku memelukmu....dan aku akan membuatmu tersenyum lagi, senyuman yang kurindukan saat ini, dan aku akan menyayangimu lebih dari saat ini....disaat waktunya tiba...
Monday, July 25, 2005
(98) SO TIRED
aku lelah mengajari jari-jari tanganku untuk menulis, aku lelah mengajari lidahku untuk berkata-kata, dan aku juga lelah mengajari mataku untuk mencoba menutup mataku, karena aku ingin semuanya bisa diajarkan dengan sempurna dan juga cepat, aku juga lelah berulang kali mencoba menghabisi hidupku sendiri, mungkin akan lebih bijaksana kalau aku menunggu dengan sabar kematianku sendiri, dan mencoba untuk tidak beralih dari pandangan hidup orang lain saat ini...sungguh, aku sungguh-sungguh lelah dengan semua ini, melihat semuanya, mendengar semuanya, kenapa semua orang tidak bisa diam untuk sejenak ditempatnya masing-masing tanpa suara, tanpa melihat, tanpa nafas....karena aku berada diantara orang-orang yang merasa dirinya superior dengan adanya pangkat dan lencana besar di dadanya, dan semakin banyak lencana yang dipasang, maka akan semakin membusung dada mereka, mungkin akan lebih baik kalau aku melarikan diri dari semua ini dan memikirkan rencana untuk kabur melewati bagian hidup ini, namun sungguh susah sekali mengajari kaki ini untuk bergerak, karena menggerakkan sedikit kakiku, maka aku akan menggerakkan bagian-bagian hidupku sedikit demi sedikit! lucu rasanya hanya bisa berada disini, melihat semuanya, merekam semuanya kedalam memori otakku, melihat semuanya detik demi detik tanpa bisa memahami apa yang kulihat, mendengar semua ocehan yang masuk kedalam kupingku dan meresap kedalam sel-sel otakku, tanpa mengerti apa yang baru saja masuk kedalam kuping dan otakku, mungkin akan lebih baik kalau kupakai headphone yang berisi musik ditelingaku, mereka akan bisa menghibur kupingku dengan indahnya irama-irama yang selalu kukenal dan selalu bisa masuk kedalam jiwaku, namun sayangnya sungguh susah sekali mengajari tangan ini untuk memakai headphone diatas kepalaku.....hmmm..kurasa aku akan berhenti disini sebentar, menunggu semuanya untuk berhenti....dan pada saat itulah aku akan mulai belajar berjalan....
Wednesday, July 20, 2005
(97) ANTS-SWEAR
kalau engkau tidak pernah merasa puas dengan jawaban yang kuberikan, maka satu saran untuk dirimu, buat saja jawaban yang bisa memuaskan dirimu, dan beritahu diriku bagaimana perasaanmu ketika engkau menjawab pertanyaan dirimu sendiri? betapa bodohnya dirimu, karena disaat aku ingin membantumu, engkau melempari diriku dengan dendam yang ada didalam dirimu, disaat dirimu seharusnya menjadi tempat untuk diriku berada, engkau berjalan menjauh dari diriku, tidak bisakah engkau tetap disana? dan tetap saja berada disana? tidak bisakah engkau membantu diriku dengan tersenyum dan membuka kedua tenganmu untuk memeluk diriku? jangan hanya menunduk dan menatap sedih dunia ini, karena semua jawaban yang kauinginkan ada didalam diriku, dan semua pertanyaan yang kubutuhkan ada didalam dirimu, namun tetap saja engkau menatap suram hidupmu dan menangis dalam sedih, kepakkan sayapmu sekali lagi dan tersenyum lah, karena dengan jawaban yang baru engkau berikan kepada diriku, maka engkau dan aku akan mendapatkan jawaban akhir dari semua yang kita tanyakan, dan kita akan menyimpan semuanya dalam sebuah sangkar emas yang terbuat dari murninya dunia, tetapi kenapa engkau tetap menjauh disaat aku seharusnya berada didalam dirimu, dan kenapa dirimu tetap saja menunduk dan menatap sedih dunia ini?
Friday, July 15, 2005
(96) GLASS
ketika melihat dirinya, semua yang ada disini mulai menghilang, dan ketika aku mencoba menyentuhnya, semuanya mulai retak seperti serpihan kaca yang semula satu menjadi banyak cabang, mungkin semuanya terlalu dekat dengan dirinya, sehingga apapun yang kau anggap tabu, mulai menghilang seperti awan kelabu yang menyelimuti kalbuku, dan ketika awan itu berubah menjadi terang, matamu tetap menatap dirinya, melawan silaunya sinar yang menembus matamu, merusak retina matamu, dan ketika dia melihat kepada dirimu, dirimu terbelah menjadi bagian-bagian kecil, dan kembali menyatu seperti semut yang mengerubungi manisnya gula, namun ketika dia menjauh, perasaan sakit di hatimu mulai mengakar dan mendarah daging seperti penyakit kanker yang semakin menggila, dan semakin jauh dia berjalan, semakin parah kanker yang kau derita, kenapa engkau tetap berada ditempatmu, membiarkan dia pergi menjauh? apakah karena didepanmu ada kaca tebal yang mengurung dirimu, megurung emosi dan hasratmu? sehingga engkau hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apa-apa?..jangan menyerah, karena dari semua desas-desus yang kudengar, kaca itu hanya ada dalam ilusi matamu..jadi biarkan hati dan otakmu yang berjalan, sehingga jari-jari lemasmu dapat menyentuh dirinya....
Thursday, July 14, 2005
(95) RE-PHRASE, RE-PLACE, E-RASED
disaat urat nadi tubuhmu menegang, simpan semua kekuatanmu untuk menahan rasa sakit yang akan dialami oleh tubuhmu, karena saat itulah Tuhan berbicara kepada dirimu, disaat engkau akan meninggal, Tuhan akan berbicara kepadamu, berbicara tentang semuanya dengan waktu yang sangat cepat, seakan-akan semuanya hanyalah flashback yang diputar secara cepat dan bergantian didalam otakmu, dan pada saat itulah engkau baru menyadari kalau hidup ini begitu berharga, disaat engkau akan mati, engkau memilih untuk hidup lebih lama, dan disaat engkau hidup terlalu lama, engkau memilih untuk mati dengan cepat...begitulah semuanya berjalan, sering engkau mendengar suara jiwamu merintih, mereka berbicara dalam otak kecilmu dan hatimu, berbicara dengan lembut, memberitahukan dirimu kalau semua yang kau lakukan adalah salah, dan memberikan dirimu petunjuk akan apa yang harus kau lakukan, namun tetap saja engkau tidak mendengarkan suara rintihan jiwamu! tetap saja engkau berjalan dengan sempoyongan mendekati arah kematian, mungkin hidupmu tidaklah sekuat jiwamu..namun semua yang kaupikirkan akan segera berubah, ketika Tuhan berbicara kepada dirimu, ketika engkau berada didepan wajah-Nya, dan dia bertanya, kenapa Dia harus mengajakmu kesurga, apa yang akan engkau jawab, dan ketika engkau mempunyai jawabannya, apakah engkau mempunyai kepercayaan diri yang sangat kuat untuk menjawab pertanyaan dari diriNya?...kini engkau terbaring di tempat tidurmu, mendengarkan suara rintihan jiwamu yang terus menerus mengganggumu untuk mengajakmu berjalan kearah terang, namun tetap saja engkau mengacuhkan semuanya dan tidak peduli, kini dirimu sedang bergetar menahan rasa sakit, dan urat nadimu menegang, merasakan dirimu terbagi dalam kepingan-kepingan kecil karena otakmu berputar terlalu cepat sehingga tubuhmu tidak kuat dan tidak tahan mengikuti cepatnya putaran otakmu, dan disaat tubuhmu meledak, pada saat itulah engkau akan mulai belajar untuk menghargai hidup..
Monday, June 27, 2005
(94) BONES
ketika aku menemukan dirimu mati, hanya kulit yang terkelupas dan tulang belulang, aku akan membuatkan dirimu sebuah jaket untuk menghangatkan dirimu, karena dalam dirimu banyak tersimpan luka karena sakit hatimu yang terus menerus memeras tenagamu, luka-luka itu seperti petunjuk dalam buku harianku yang sering kupandangi dan sering kulihat, omong-omong, sejak kapan kita mundur ke waktu itu dengan begitu cepat? semua sudah menjadi sebuah jarak yang tidak bisa kita rubah lagi... atau apakah karena jarak itu kita menyerah? karena pada hari itu, kau mengajarkan aku untuk menjadi diriku apa adanya....karena pada hari itu kau membuang semua kesalahan dan dosa yang telah kulakukan selama ini....
ketika aku menemukan dirimu mati dan berubah menjadi debu yang berwarna abu-abu, aku akan menampung semua debu itu dan meminumnya agar dirimu selalu bersama dengan diriku....kenapa engkau harus mati? apakah kita berdua dihukum oleh semua yang ada disekitar kita? apakah salah kalau kau hanya melindungi tempat untukku diatas sana? karena pada hari itu, engkau adalah orang yang mengajarkan aku untuk percaya, dan pada hari itu engkau menemani aku dalam semua lelucon, tawa dan percakapan yang membosankan... hanya satu momen saja aku pernah mengutukmu, yaitu pada saat engkau tidur disampingku dan mendengkur terlalu keras...namun itu semua percuma dibicarakan sekarang, karena yang ada didepan mataku hanyalah tulang belulang dirimu yang tidak akan lagi bisa mendengkur dan berbicara...
ketika aku menemukan dirimu mati dan berubah menjadi debu yang berwarna abu-abu, aku akan menampung semua debu itu dan meminumnya agar dirimu selalu bersama dengan diriku....kenapa engkau harus mati? apakah kita berdua dihukum oleh semua yang ada disekitar kita? apakah salah kalau kau hanya melindungi tempat untukku diatas sana? karena pada hari itu, engkau adalah orang yang mengajarkan aku untuk percaya, dan pada hari itu engkau menemani aku dalam semua lelucon, tawa dan percakapan yang membosankan... hanya satu momen saja aku pernah mengutukmu, yaitu pada saat engkau tidur disampingku dan mendengkur terlalu keras...namun itu semua percuma dibicarakan sekarang, karena yang ada didepan mataku hanyalah tulang belulang dirimu yang tidak akan lagi bisa mendengkur dan berbicara...
Tuesday, June 21, 2005
(93) PROZAC
sisa satu jahitan untuk menutup semua luka yang ada didadaku, butuh lebih banyak benang, butuh lebih banyak waktu, aku butuh semua tenagaku untuk menutup semua luka yang ada ditubuhku....butuh lebih banyak tangan, butu lebih banyak obat, dan butuh lebih banyak lidah untuk menjilat semua lukaku... dimana toples itu?...dimana dia....aah..ini dia, toples kesukaanku, ada obat ajaib didalam toples ini, obat ajaib untuk menghilangkan sejenak lukaku.... berisi butiran-butiran besar berwarna hijau dan putih, dengan istilahnya obat psikologi, atau biasa disebut prozac...aku suka ini, dan aku tidak boleh menghilangkan obat ini, karena kalau otakku sudah menggila, aku harus meminum obat ini, aku suka khasiatnya, bisa membuat otakku berhenti sebentar...balik ke jahitan itu, sudah sampai dimana? oh yah, aku sedang menjahit bagian dadaku, luka ini cukup besar...apakah aku harus memasukkan obat prozac itu kedalam dadaku? hmh...ide yang bagus...mungkin saja berhasil...dan semoga luka didadaku akan menutup dengan sendirinya...mungkin aku harus menggigit lidahku untuk membunuh diriku...dan membiarkan segala yang ada didalam perutku keluar..hm....ide yang bagus....butuh lebih banyak jarum, butuh lebih banyak gunting untuk memotong benang ini, perutku menangis, menangis karena lapar yang dihasilkan oleh manipulasi otakku ke perutku, aku benci itu,aku akan memukul kepala dan perutku dengan toples yang kupegang sekarang...aku butuh menjahit luka ini agar aku bisa cepat sembuh...butuh lebih banyak pengorbanan, aku sendiri disini, namun aku tahu sebentar lagi aku akan berada dikerumunan orang banyak....dan hidup akan menjadi lebih cerah, dan aku akan bernyanyi bersama mereka....dan aku akan bahagia selamanya.....HEy....bangun...belum selesai...luka itu masih ada, pegang saja kulitmu, maka engkau akan menemukan benjolan yang berasal dari besarnya dosa yang ada didalam tubuhmu....dan rasakan semua bagian kulitmu menangis......
(92) CRASH!!
berdiri disini, diatas kerikil dibawah sepatuku...saat ini semua berwarna merah, melihat, memandang, semua berwarna kusam, berdiri disini, menangis, seperti anak kecil, meratapi semua yang telah berjalan selama ini....kemudian tersenyum, dan aku membalikkan badanku, mencoba kembali seperti semula, menoba berpaling dari semua yang kurasakan berat, karena tidak semua bisa diperbaiki, butuh waktu...waktu, adalah sesuatu yang tidak aku punya, dan tidak semua mau memberikan aku waktu....berpikir, pasti ada sesuatu selain itu, pikir, pikir...kenapa setiap kali aku menyuruh otakku berpikir, pasti berakhir dengan adanya semut-semut kecil didalam otakku yang memakan setiap rasa manis dari serat otakku? dan setiap aku mlihat, tidak ada hal yang baru, semuanya sama, hingga aku berdiri disini, diatas segalanya, memandang kebawah, hanya terlihat warna-warna kusam dan orang-orang pun terlihat begitu kecil....kurentangkan tanganku ke samping, merasakan indahnya menjadi seekor burung yang bisa terbang...hidup kadang tidak adil..aku tahu itu, aku memandang lagi kebawah, mungkin tidak terlalu jauh kebawah, mungkin mereka juga merasakan apa yang aku rasakan, kini aku tersesat dan mungkin tidak akan pernah kembali...berdiri disini, masih menangis, melihat semuanya, ke awan, yang mulai gelap, karena memang hujan telah turun, dan aku melihat lagi kebawah, semua yang ada dibawah tidak akan berhenti walaupun aku tiada, aku hanya butuh beberapa detik untuk mendapatkan perhatian, oleh karena itu aku melompat....hupp...melompat dengan berani dan siap menerima kematian....karena aku tahu begitu aku sampai dibawah, mereka yang ada dibawah akan berhenti sejenak untuk melihat diriku.....dalam bentuk yang sudah tidak beraturan.....
Sunday, June 12, 2005
(91) SHUH…
disaat semua pandanganku kabur, dan aku tergeletak lemah diranjang kusam ini, dengan nafasku yang terengah-engah, akankah engkau ada disini menemaniku, karena tulangku terasa begitu letih, dan hidup terasa lambat, akankah engkau akan berada disini memegang tanganku dan menghiburku? disaat aku tidak bisa bicara dan semua kata-kataku mulai terdengar tidak jelas, akankah engkau mendekatkan kupingmu untuk berusahan mendengarkan suaraku? atau apakah engkau akan pergi meninggalkan diriku terbaring diranjang yang kusam ini, berharap agar aku akan segera meninggal, memikirkan hal-hal seperti itu membuat diriku merasa 30 tahun lebih tua, tetapi mengingat semua kejadian pada saat kita bersama membuatku lebih muda 50 tahun, meskipun aku tidak ingat lagi berapa umurku sekarang, karena aku juga sudah tidak peduli dengan hal itu, dan dengan pandanganku yang kabur ini, aku tidak bisa melihat lagi tanggal-tanggal yang ada disetiap kolom kalender itu...aku berusaha bangun, namun syaraf-syaraf perutku menahanku, karena operasi yang mereka lakukan padaku telah memotong seperempat bagian perutku, dan mungkin mereka akan membuang sisanya esok hari, entah apa yang mereka lakukan, dan entah apakah aku berhak atau tidak mendapatkan operasi itu, mungkin sudah tertulis dalam catatan mereka, aku tidak peduli, hanya saja disini terlalu sepi, dan aku berharap dirimu masih disini untuk menemaniku yang tidak bisa bergerak, karena akan senang rasanya melihat manusia lain yang berada didalam ruangan ini selain diriku sendiri yang selalu diselimuti oleh perasaan-perasaan takut dan dengan fisik yang tidka berdaya seperti lalat yang menempel pada sarang laba-laba, dan dengan was-was berharap agar laba-laba itu tidak datang dengan tiba-tiba......
(90) BUKAN RASA MAU, TAPI RASA BUTUH….
kuharap saat ini ada orang yang akan memberikan aku sesuatu yang berguna untuk diriku, mungkin aku tidak akan mengatakan apa-apa kepada orang itu dan mungkin aku hanya akan tersenyum dan mengatakan terima kasih banyak, namun yng paling kuharapkan adalah orang itu memberikan sesuatu yang aku butuh, bukan sesuatu yang aku mau...karena rasa butuh dan rasa mau adalah hal yang sangat bertentangan, dan aku membenci segala sesuatu yang bertentangan, mungkin aneh rasanya kalau semuanya berlainan, karena apabila aku mengikuti rasa mauku, akan banyak sekali sesuatu yang akan diberikan padaku, namun apabila aku mengikuti rasa butuhku, aku akan mendapatkan sesuatu yang benar-benar berguna, tidak perlu ada sesuatu yang lebih untuk digunakan disini, karena disini saja, hidupku sudah terlalu banyak, mungkin tidak semuanya bisa ditampung dalam hidupku, namun tidak ada salahnya untuk dicoba, ayo, seseorang datanglah kepadaku, dan berikan aku sesuatu itu, karena aku membutuhkannya, dan aku menginginkannya, dan jangan terlalu lama datangnya, karena menunggu adalah sesuatu yang sangat membosankan, dan aku tidak tahan untuk menunggu dan juga jangan harap aku akan menunggu dirimu untuk datang, karena apabila aku menunggumu, maka aku akan membunuh orang lain untuk mengisi waktuku yang kosong, dan juga karena banyak orang disekitarku, aku akan dengan rajin membunuh semua orang disini, termasuk dirimu yang bersalah karena datang terlalu lama, dan juga jangan terlalu berharap aku akan mau membunuhmu disini, karena apabila aku membunuhmu disini, aku akan mengotori tempat suci ini....
Wednesday, June 08, 2005
(89) NECKLESS
Debi melemparkan seuntai kalung mutiara ke sebuah tikungan jalan karena kesal dengan pacarnya, dan pada saat kalung mutiara itu sampai ketanah, lampu jalan merefleksikan cahaya silau ke genangan air didekat kalung itu, menyapu kalung itu dan kalung mutiara itu pergi berlayar diderasnya genangan air itu, kalung itu menabrak air, berputar kesana kemari, dan memutari jalan yang basah karena hujan yang baru turun..
ketika Debi merasa menyesal telah melempar kalung itu, dia berbalik dan mencoba mencari kalung mutiara itu, dan pada saat dia baru mau menunduk, sebuah mobil dengan kecepatan tinggi membelok dan menabrak Debi hingga menghancurkan tubuhnya berkeping-keping, yang bisa dilihat oleh mata Debi untuk terakhir kalinya adalah pandangan panik pengemudi mobil itu yang seakan berlomba-lomba dalam mengemudikan mobilnya kerumah sakit karena dibangku belakang, istrinya berteriak kesakitan, kesakitan karena ketuban airnya sudah pecah dan ia akan segera melahirkan, dan Debi mengerti akan hal itu, dan dia rela mati untuk kehidupan yang baru.
dan dirumah sakit, wanita itu mendengus lega karena anak mereka sudah lahir, dan ketika suster masuk membawa anak wanita itu, dia mendapatkan anaknya cacat, anak itu mempunyai satu badan tetapi dengan dua kepala, karena kaget dan shock, wanita itu tidak bisa bernafas, dan karena suster itu adalah suster yang baru, dia tidak tahu berbuat apa, maka dia mencoba alat-alat aneh yang ada disebelah wanita itu,dan tanpa sengaja dia memutuskan alat selang bantu pernafasan wanita itu, dan tak lama kemudian wanita itu tergeletak lemas diranjang dengan kepala tertunduk kebawah dengan raut muka yang kaget, dan suster itu senakin panik, sehingga dia memutuskan untuk keluar dari ruangan dan dari rumah sakit itu, dan pergi meninggalkan kota itu untuk selama-lamanya, dua minggu kemudian dia ditemukan mati diperkosa dan dibunuh oleh suami wanita yang mati itu, dan sang suami dengan tabah dan sayang membesarkan anak cacat itu, dan memberikan anak cacat itu dengan nama Siam, dan cita-cita Siam adalah menjadi seorang presiden, karena dia berpikir belum pernah ada presiden yang mempunyai dua kepala dan dua otak dalam satu tubuh, sehingga akan lebih memikirkan urusan negara dengan dua otak yang saling menyambung...
Siam meletakkan tangannya dikedua kepala yang dia punya, dan dia berkata kepada dirinya sendiri,"aku harus bisa menyatukan kembali dua kepala yang terpisah ini", kalau aku bisa menyatukannya, maka aku akan menjadi presiden terbaik didunia ini, dan bukan menjadi presiden untuk diriku sendiri..(dalam bayanganmu saja Siam!)...maka Siam menandatangani surat untuk dirinya sendiri, yang isinya menumpahkan segala kesalahan kepada semua orang yang dia kenal tanpa ampun dan tanpa malu, karena menurut agama yang Siam buat sendiri, hal itu wajar dan harus dilakukan, maka sejak hari itu dia pergi dari ruangan itu, dan kini berjalan seorang pria yang bukan lagi anak-anak, dengan sebuah pistol, sebuah pisau dan dengan darah yang tercecer dari urat nadinya, dan dia membunuh semua orang yang ditemuinya, bahkan hingga anak kecil berusia 4 tahun yang bersembunyi di bawah ranjangnya karena ketakutan melihat seorang pria dengan dua kepala dan memegang sebuah pistol, dan dia berjalan pulang kerumahnya, dan memberi pelukan kepada anaknya, tetapi tidak seperti biasa, dia tidak menemukan istrinya menyambutnya, Siam hanya menemukan sebuah surat yang ada diatas meja berisikan tulisan :" kamu akan hidup lebih baik tanpa diriku....selamat tinggal", setelah membaca surat itu, air matanya menetes, dan dia berkata kepada anaknya :"maafkan ayah, nak", selesai itu dia menembak kepala anaknya dan dua kepalanya sendiri...dan tergeletak ditanah dengan air mata yang masih menetes..
sekarang istrinya pergi naik kereta untuk datang ke upacara pemakaman mantan pacarnya yang mati dikamar mandi, yang tidak sengaja jatuh karena lantai licin dan kepalanya menghantam urinal hingga isi kepalanya pecah, ketika mereka bersama, pengetahuan adalah sampah, dan istri mantan pacarnya mengetahui kalau dia datang, sehingga pertengkaran tidak bisa dihindari dalam upacara pemakaman itu, dan mereka berdua saling mencakar seperti kucing, menjambak seperti orang tolol, dan akhirnya mereka berdua jatuh kedalam sebuah lubang yang dalam dimana para mayat sedang beristirahat sebelum dikubur, dan sang pendeta dengan cepat pergi ditengah-tengah misa karena dia merasa kematian adalah hal yang biasa, dan akhirnya menutup pintu itu untuk selamanya, menutup kehidupan kedua wanita yang terjebak didalamnya, dia sebenarnya tidak mau menutup pintu itu, tetapi wanita terlalu membuatnya gugup, dan ajaran agamanya melarang dia bersentuhan dengan wanita, maka dia tidak menghiraukan tangisan dan teriakan minta tolong kedua wanita itu, dan 6 jam kemudian, kedua wanita itu ditemukan tidak bernyawa oleh tukang sapu pemakaman yang tidak sengaja lewat, dan menemukan mereka berdua mati dalam posisi berpelukan...
pendeta itu terlalu gugup, maka dia berjalan dengan sangat cepat, dan mengemudikan mobilnya yang baru saja dibeli dari hasil menipu ribuan pengikutnya, dan dia membelokkan mobilnya ketikungan yang tajam, lalu tiba-tiba sesuatu barang menarik perhatiannya karena sinar silau yang dihasilkan oleh barang itu dipinggir jalan, dia menepi, memungut barang itu, dan ternyata barang itu adalah kalung mutiara yang agak kotor namun masih baru, dia tidak tahu harus berbuat apa, karena pikirannya terlalu banyak, maka dia membawa pulang kalung mutiara itu dan mencucinya dengan hati-hati di westafel, dan esoknya dia memberikan kalung itu ke suster teresa yang tentu saja tidak bisa menerimanya, karena suster teresa sudah meninggal, maka dia memberikan kalung itu kepada lisa, seorang pelacur berusia 18 tahun yang kehilangan kalungnya, dan dengan memberikan kalung itu, lisa memberikan "pelayanan" terbaiknya kepada pendeta itu, berkali-kali mereka bercinta dengan hebat, hingga pendeta itu tidak kuat, dan mati dalam "pelayanan" tubuhnya kepada lisa karena penyakit jantung yang dideritanya menderu tubuhnya dengan hebat, dan tubuh pendeta itu tergeletak kaku dengan senyum yang puas, karena puas sudah bisa mengeluarkan rasa gundah jasmaninya selama bertahun-tahun, hal itu bisa dilihat dari banyaknya tumpahan sperma yang ada ditubuh lisa, lisa ketakutan karena dia tidak ingin ditangkap oleh polisi, undang-undang pelacuran dan pembunuhan mengahantui kepalanya, maka dia berkemas, dan membawa kalung mutiara itu dan keluar dari tempat itu...
esok harinya,dia pergi ke bank, berencana untuk meminjam uang karena pendeta yang tidur dengannya kemarin tidak membayarnya sepeser pun, maka dia menggadaikan kalung yang diberikan oleh pendeta itu, dan dalam pikirannya, dia mengkhayal kalau kalung itu pasti sangatlah mahal dan dia akan menjadi seorang jutawan, karyawan bank itu menerima kalung yang diberikan oleh lisa, menelitinya, dan kemudian membawanya kebelakang untuk diperiksa....lisa menunggu lama, dengan gelisah ia menunggu, berharap kalau karyawan bank itu akan segera datang membawakan dia setumpuk uang yang menggunung, lama sekali dia menunggu, dan akhirnya karyawan bank itu datang, tetapi tidak membawa uang sama sekali, dan hanya tersenyum, lisa heran, lalu bertanya mana uang yang akan ia terima, pada saat ia selesai bertanya, dibelakangnya ada dua polisi dan diluar gedung bank itu ada banyak batalion polisi yang mengepung gedung tersebut...dua polisi itu memborgol kedua tangan lisa, dan berkata:"anda ditangkap, kalung yang anda bawa adalah milik pemerintah, anda akan dijatuhi hukuman mati, atau hukuman penjara seumur hidup".... karena kaget, lisa tidak bisa berbuat apa-apa, dan diam saat dibawa keluar dari bank untuk dimasukkan kedalam mobil tahanan, didalam perjalanan, pikiran lisa kalut dan tidak bisa berpikir apa-apa, dan kemudian dia melihat pistol yang terselip di pinggang salah satu petugas polisi yang menggiringnya, tanpa pikir panjang dia mengambil pistol itu dari pinggang polisi itu dan menembak leher polisi itu, dan ketika ia berbalik, puluhan peluru menembus dirinya, karena ia tidak sadar kalau dibelakangnya puluhan polisi menjaga lisa agar tidak kabur...darah bermuncratan ke udara dan hinggap ke tanah, puluhan peluru itu mengoyakkan seluruh badan lisa, hingga baju lisa yang tadinya berwarna abu-abu berubah menjadi warna merah, dan kemudian badannya ambruk ke tanah, dan yang bisa dia lihat dalam penglihatan terakhirnya adalah bayangan pacarnya yang pergi meninggalkan dirinya karena sudah berselingkuh dengan wanita lain, dan yang terpantul di dalam kalung mutiara yang sekarang berserakan karena tertembus peluru, dan pada setiap mutiara yang terlepas itu terukir nama seseorang.....Debi..., dan dia sekarang tahu siapakah nama selingkuhan pacarnya itu...dan dia mati dengan pikiran yang sama sekali rumit dan memohon kepada tuhan agar dia bisa mendapat kesempatan hidup sekali lagi agar bisa membunuh pacarnya...
ketika Debi merasa menyesal telah melempar kalung itu, dia berbalik dan mencoba mencari kalung mutiara itu, dan pada saat dia baru mau menunduk, sebuah mobil dengan kecepatan tinggi membelok dan menabrak Debi hingga menghancurkan tubuhnya berkeping-keping, yang bisa dilihat oleh mata Debi untuk terakhir kalinya adalah pandangan panik pengemudi mobil itu yang seakan berlomba-lomba dalam mengemudikan mobilnya kerumah sakit karena dibangku belakang, istrinya berteriak kesakitan, kesakitan karena ketuban airnya sudah pecah dan ia akan segera melahirkan, dan Debi mengerti akan hal itu, dan dia rela mati untuk kehidupan yang baru.
dan dirumah sakit, wanita itu mendengus lega karena anak mereka sudah lahir, dan ketika suster masuk membawa anak wanita itu, dia mendapatkan anaknya cacat, anak itu mempunyai satu badan tetapi dengan dua kepala, karena kaget dan shock, wanita itu tidak bisa bernafas, dan karena suster itu adalah suster yang baru, dia tidak tahu berbuat apa, maka dia mencoba alat-alat aneh yang ada disebelah wanita itu,dan tanpa sengaja dia memutuskan alat selang bantu pernafasan wanita itu, dan tak lama kemudian wanita itu tergeletak lemas diranjang dengan kepala tertunduk kebawah dengan raut muka yang kaget, dan suster itu senakin panik, sehingga dia memutuskan untuk keluar dari ruangan dan dari rumah sakit itu, dan pergi meninggalkan kota itu untuk selama-lamanya, dua minggu kemudian dia ditemukan mati diperkosa dan dibunuh oleh suami wanita yang mati itu, dan sang suami dengan tabah dan sayang membesarkan anak cacat itu, dan memberikan anak cacat itu dengan nama Siam, dan cita-cita Siam adalah menjadi seorang presiden, karena dia berpikir belum pernah ada presiden yang mempunyai dua kepala dan dua otak dalam satu tubuh, sehingga akan lebih memikirkan urusan negara dengan dua otak yang saling menyambung...
Siam meletakkan tangannya dikedua kepala yang dia punya, dan dia berkata kepada dirinya sendiri,"aku harus bisa menyatukan kembali dua kepala yang terpisah ini", kalau aku bisa menyatukannya, maka aku akan menjadi presiden terbaik didunia ini, dan bukan menjadi presiden untuk diriku sendiri..(dalam bayanganmu saja Siam!)...maka Siam menandatangani surat untuk dirinya sendiri, yang isinya menumpahkan segala kesalahan kepada semua orang yang dia kenal tanpa ampun dan tanpa malu, karena menurut agama yang Siam buat sendiri, hal itu wajar dan harus dilakukan, maka sejak hari itu dia pergi dari ruangan itu, dan kini berjalan seorang pria yang bukan lagi anak-anak, dengan sebuah pistol, sebuah pisau dan dengan darah yang tercecer dari urat nadinya, dan dia membunuh semua orang yang ditemuinya, bahkan hingga anak kecil berusia 4 tahun yang bersembunyi di bawah ranjangnya karena ketakutan melihat seorang pria dengan dua kepala dan memegang sebuah pistol, dan dia berjalan pulang kerumahnya, dan memberi pelukan kepada anaknya, tetapi tidak seperti biasa, dia tidak menemukan istrinya menyambutnya, Siam hanya menemukan sebuah surat yang ada diatas meja berisikan tulisan :" kamu akan hidup lebih baik tanpa diriku....selamat tinggal", setelah membaca surat itu, air matanya menetes, dan dia berkata kepada anaknya :"maafkan ayah, nak", selesai itu dia menembak kepala anaknya dan dua kepalanya sendiri...dan tergeletak ditanah dengan air mata yang masih menetes..
sekarang istrinya pergi naik kereta untuk datang ke upacara pemakaman mantan pacarnya yang mati dikamar mandi, yang tidak sengaja jatuh karena lantai licin dan kepalanya menghantam urinal hingga isi kepalanya pecah, ketika mereka bersama, pengetahuan adalah sampah, dan istri mantan pacarnya mengetahui kalau dia datang, sehingga pertengkaran tidak bisa dihindari dalam upacara pemakaman itu, dan mereka berdua saling mencakar seperti kucing, menjambak seperti orang tolol, dan akhirnya mereka berdua jatuh kedalam sebuah lubang yang dalam dimana para mayat sedang beristirahat sebelum dikubur, dan sang pendeta dengan cepat pergi ditengah-tengah misa karena dia merasa kematian adalah hal yang biasa, dan akhirnya menutup pintu itu untuk selamanya, menutup kehidupan kedua wanita yang terjebak didalamnya, dia sebenarnya tidak mau menutup pintu itu, tetapi wanita terlalu membuatnya gugup, dan ajaran agamanya melarang dia bersentuhan dengan wanita, maka dia tidak menghiraukan tangisan dan teriakan minta tolong kedua wanita itu, dan 6 jam kemudian, kedua wanita itu ditemukan tidak bernyawa oleh tukang sapu pemakaman yang tidak sengaja lewat, dan menemukan mereka berdua mati dalam posisi berpelukan...
pendeta itu terlalu gugup, maka dia berjalan dengan sangat cepat, dan mengemudikan mobilnya yang baru saja dibeli dari hasil menipu ribuan pengikutnya, dan dia membelokkan mobilnya ketikungan yang tajam, lalu tiba-tiba sesuatu barang menarik perhatiannya karena sinar silau yang dihasilkan oleh barang itu dipinggir jalan, dia menepi, memungut barang itu, dan ternyata barang itu adalah kalung mutiara yang agak kotor namun masih baru, dia tidak tahu harus berbuat apa, karena pikirannya terlalu banyak, maka dia membawa pulang kalung mutiara itu dan mencucinya dengan hati-hati di westafel, dan esoknya dia memberikan kalung itu ke suster teresa yang tentu saja tidak bisa menerimanya, karena suster teresa sudah meninggal, maka dia memberikan kalung itu kepada lisa, seorang pelacur berusia 18 tahun yang kehilangan kalungnya, dan dengan memberikan kalung itu, lisa memberikan "pelayanan" terbaiknya kepada pendeta itu, berkali-kali mereka bercinta dengan hebat, hingga pendeta itu tidak kuat, dan mati dalam "pelayanan" tubuhnya kepada lisa karena penyakit jantung yang dideritanya menderu tubuhnya dengan hebat, dan tubuh pendeta itu tergeletak kaku dengan senyum yang puas, karena puas sudah bisa mengeluarkan rasa gundah jasmaninya selama bertahun-tahun, hal itu bisa dilihat dari banyaknya tumpahan sperma yang ada ditubuh lisa, lisa ketakutan karena dia tidak ingin ditangkap oleh polisi, undang-undang pelacuran dan pembunuhan mengahantui kepalanya, maka dia berkemas, dan membawa kalung mutiara itu dan keluar dari tempat itu...
esok harinya,dia pergi ke bank, berencana untuk meminjam uang karena pendeta yang tidur dengannya kemarin tidak membayarnya sepeser pun, maka dia menggadaikan kalung yang diberikan oleh pendeta itu, dan dalam pikirannya, dia mengkhayal kalau kalung itu pasti sangatlah mahal dan dia akan menjadi seorang jutawan, karyawan bank itu menerima kalung yang diberikan oleh lisa, menelitinya, dan kemudian membawanya kebelakang untuk diperiksa....lisa menunggu lama, dengan gelisah ia menunggu, berharap kalau karyawan bank itu akan segera datang membawakan dia setumpuk uang yang menggunung, lama sekali dia menunggu, dan akhirnya karyawan bank itu datang, tetapi tidak membawa uang sama sekali, dan hanya tersenyum, lisa heran, lalu bertanya mana uang yang akan ia terima, pada saat ia selesai bertanya, dibelakangnya ada dua polisi dan diluar gedung bank itu ada banyak batalion polisi yang mengepung gedung tersebut...dua polisi itu memborgol kedua tangan lisa, dan berkata:"anda ditangkap, kalung yang anda bawa adalah milik pemerintah, anda akan dijatuhi hukuman mati, atau hukuman penjara seumur hidup".... karena kaget, lisa tidak bisa berbuat apa-apa, dan diam saat dibawa keluar dari bank untuk dimasukkan kedalam mobil tahanan, didalam perjalanan, pikiran lisa kalut dan tidak bisa berpikir apa-apa, dan kemudian dia melihat pistol yang terselip di pinggang salah satu petugas polisi yang menggiringnya, tanpa pikir panjang dia mengambil pistol itu dari pinggang polisi itu dan menembak leher polisi itu, dan ketika ia berbalik, puluhan peluru menembus dirinya, karena ia tidak sadar kalau dibelakangnya puluhan polisi menjaga lisa agar tidak kabur...darah bermuncratan ke udara dan hinggap ke tanah, puluhan peluru itu mengoyakkan seluruh badan lisa, hingga baju lisa yang tadinya berwarna abu-abu berubah menjadi warna merah, dan kemudian badannya ambruk ke tanah, dan yang bisa dia lihat dalam penglihatan terakhirnya adalah bayangan pacarnya yang pergi meninggalkan dirinya karena sudah berselingkuh dengan wanita lain, dan yang terpantul di dalam kalung mutiara yang sekarang berserakan karena tertembus peluru, dan pada setiap mutiara yang terlepas itu terukir nama seseorang.....Debi..., dan dia sekarang tahu siapakah nama selingkuhan pacarnya itu...dan dia mati dengan pikiran yang sama sekali rumit dan memohon kepada tuhan agar dia bisa mendapat kesempatan hidup sekali lagi agar bisa membunuh pacarnya...
(88) DARI SUDUT PANDANG ANAK-ANAK
wanita tua itu mempunyai 13 belas orang anak, masing-masing anak mempunyai 13 masalah ada dirinya, 3 anak berusia remaja dan sepuluh anak berusia 8 tahun sudah terbiasa dengan hal ini, dan wanita tua itu tidak tahu anak manakah yang merupakan hasil hubungannya dengan suaminya, tetapi dia mencintai semua anak itu dan setiap anak mendapatkan ciuman selamat tidur dari wanita tua itu.....air di toilet macet dan alat memasak semuanya rusak, alat vakum tidak lagi mau menyedot karena rusak, malahan karet penyangganya harus diganti, tetapi wanita tua itu memandang semua masalah itu dari sudut pandang anak-anak, dan mengingat-ingat betapa indahnya dunia ini untuk dilihat dan betapa menyenangkan dunia ini untuk dijalani.
Pria tua yang lusuh itu mengambil koran dari pagi yang sangat dingin, hingga dia merasakan tulangnya tertusuk-tusuk oleh dinginnya cuaca, dia baru saja mau tidur, tetapi dia harus bangun untuk pergi bekerja, di pagi hari dia bekerja dia bekerja sebagai satpam diperusahaan yang terancam bangkrut, di malam hari dia harus bekerja sebagai pelayan restoran yang jarang sekali dikunjungi oleh pengunjung, dan pada subuh hari, dia bekerja sebagai juru ketik di perpustakaan yang tidak ada seorangpun datang mengunjungi....dan dia tidak bisa membayar dokter untuk menyembuhkan penyakitnya karena dia tidak punya uang untuk menebus resep obatnya di apotik, mobil tua yang ia punya sudah tidak bisa jalan, dan dukungan anak-anaknya tidak lagi ia dapatkan, tetapi dia melihat semua masalah itu dari sudut pandang anak-anak, masalah yang besar terlihat lebih kecil, dan barang kuno terlihat seperti baru.
Lina waktu itu berumur enam tahun ketika pertama kali dia bisa memamerkan sulapnya kepada orang-orang yang datang kepesta ulang tahunnya, sekarang dia berumur 15 tahun, dan itu membuatnya tidak peduli terhadap siapapun, dan dia banyak sekali menghisap kokain, dan dia mempunyai pistol untuk dirinya sendiri, dia mempunyai ikan mas kesayangannya yang diberi nama pink, dan seorang pacar pengangguran bernama riko, dan kadang-kadang hidup adalah seperti pelanggan, dan kadang-kadang hidup seperti pasien, dimana semua kadang berjalan cepat dan kadang berjalan lambat, Lina pasti akan kembali belajar disekolah kalau saja dia punya rasa sabar...tetapi dia melihat semuanya dari sudut pandang anak-anak, dan dia merasa tidak pernah merasakan mimpi buruk, dan tidak ada yang perlu dirubah.
mereka semua melihat dunia dari sudut pandang anak-anak, dan yup! benar sekali, kalau mereka sadar dunia hanyalah sebuah kebohongan belaka...
Pria tua yang lusuh itu mengambil koran dari pagi yang sangat dingin, hingga dia merasakan tulangnya tertusuk-tusuk oleh dinginnya cuaca, dia baru saja mau tidur, tetapi dia harus bangun untuk pergi bekerja, di pagi hari dia bekerja dia bekerja sebagai satpam diperusahaan yang terancam bangkrut, di malam hari dia harus bekerja sebagai pelayan restoran yang jarang sekali dikunjungi oleh pengunjung, dan pada subuh hari, dia bekerja sebagai juru ketik di perpustakaan yang tidak ada seorangpun datang mengunjungi....dan dia tidak bisa membayar dokter untuk menyembuhkan penyakitnya karena dia tidak punya uang untuk menebus resep obatnya di apotik, mobil tua yang ia punya sudah tidak bisa jalan, dan dukungan anak-anaknya tidak lagi ia dapatkan, tetapi dia melihat semua masalah itu dari sudut pandang anak-anak, masalah yang besar terlihat lebih kecil, dan barang kuno terlihat seperti baru.
Lina waktu itu berumur enam tahun ketika pertama kali dia bisa memamerkan sulapnya kepada orang-orang yang datang kepesta ulang tahunnya, sekarang dia berumur 15 tahun, dan itu membuatnya tidak peduli terhadap siapapun, dan dia banyak sekali menghisap kokain, dan dia mempunyai pistol untuk dirinya sendiri, dia mempunyai ikan mas kesayangannya yang diberi nama pink, dan seorang pacar pengangguran bernama riko, dan kadang-kadang hidup adalah seperti pelanggan, dan kadang-kadang hidup seperti pasien, dimana semua kadang berjalan cepat dan kadang berjalan lambat, Lina pasti akan kembali belajar disekolah kalau saja dia punya rasa sabar...tetapi dia melihat semuanya dari sudut pandang anak-anak, dan dia merasa tidak pernah merasakan mimpi buruk, dan tidak ada yang perlu dirubah.
mereka semua melihat dunia dari sudut pandang anak-anak, dan yup! benar sekali, kalau mereka sadar dunia hanyalah sebuah kebohongan belaka...
Thursday, May 19, 2005
(87) SONATA
diam disini, berusaha untuk tenang, aliran udara yang ada mula menyesaki paru-paru dan juga jantungku, kutarik nafasku sekali, masih cukup banyak udara yang ada disini, namun semakin aku bernafas semakin gugup aku berada disini, karena apa yang ada didepan mataku adalah sesuatu yang membuat diriku sangat tidak nyaman, entah berapa lama aku mengurung diriku untuk berlatih, dan mungkin penilaianku akan menjadi bagian dari hidupku yang penting, tidak peduli betapa cepat peristiwa ini terjadi, aku tidak bisa mengendalikan paru-paru dan jantungku untuk pelan-pelan mengambil nafasku,...diamlah...diamlah sebentar, aku berusaha untuk berkonsentrasi disini...bekerjasamalah denganku ..sekali ini saja...jangan kecewakan aku...karena ini adalah hal yang penting bagiku, dan aku terus saja mengejar ketertinggalan nafasku, dan pada saat aku mengambil nafasku yang entah keberapa kalinya, sebuah alat mendengung keras dan memanggil namaku, orang-orang disekelilingku melihat kearahku, berbicara tidak jelas, mungkin bergumam, tersenyum dan menyemangatiku, walaupun aku tahu mereka ingin agar aku tidak maju kedepan, kugerakkan kaki-kaki kecilku, mencoba melangkah ringan, agar aku bisa lepas dari sini...mungkin aku harus mencoba untuk berjalan tidak terlalu cepat, tetapi alat itu terus saja memanggil namaku, dan semakin aku dipanggil, semakin aku berkeringat, dan dengan beberapa langkah kedepan, aku membuka tirai merah yang menghalangiku dibelakang tadi, dan pada saat aku membuka seluruh tirai dan menampakkan diriku didepan sana,dan aku berusaha untuk tersenyum, dan aku bisa melihat ratusan, mungkin ribuan orang melihat kepadaku, mereka duduk, teratur, dan menepukkan tangannya, aku samar-samar bisa melihat mereka, karena ada puluhan lampu yang seakan menantang mataku untuk bisa melihat apa yang ada didepanku, dan seorang dari mereka berkata :"silahkan", aku sempat terkejut dan mencoba untuk tersenyum kepadanya, dan menganggukkan kepalaku, perlahan kuangkat biola yang ada ditangan sebelah kiriku dan eboey yang ada ditangan sebelah kananku, kutarik sedikit nafas dari udara yang ada di ruangan yang besar itu, dan mulai memainkan biola itu, kugesekkan eboey itu kebadan biola yang terdiri dari 4 senar yang sudah tersusun rapi, dan mulai memainkan lagu Oratorios and Cantatas dari mozart, yang sengaja kumainkan malam ini, karena lagu itu bercerita tentang keputusasaan seseorang yang tidak pernah berhenti, dan biola yang kumainkan ini adalah ekspresi dari jiwa yang terbelenggu yang mewakilkan diriku beberapa lama kemarin, dan pada saat refren yang penting,semua terasa hening, damai mendengar bunyi biola yang mendesah manis seperti ini, ditambah dengan suasana hening seperti ini, dan pada saat aku memainkan lagu itu, aku menutup mataku terus menerus, seakan aku bisa melihat semuanya yang ada didepanku sambil tersenyum, dan jari-jariku terasa semakin luwes memainkan lagu yang telah lama kulatih, kutahu hari ini penting, dan kini lagu itu sudah mencapai fret terakhir, fret yang sangat susah dimainkan, baik oleh mozart itu sendiri, dan pada saat ini, aku yakin aku bisa memainkannya, disinilah taruhan itu dimulai, kupercayakan hal ini pada jari-jari tanganku yang berharga, ............... dan pada saat tiba pada 12 not yang terakhir, aku merasa udara semakin sesak, dan itu membuatku sedikit gugup, aku harus tenang dan bernafas, dan tiba-tiba kelingking jariku melesak kedalam senar ketiga dan menyebabkan senar tipis itu putus...Teng...bunyi senar putus itu juga ikut memutuskan harapanku disini...aku hanya bisa menatap ke biolaku, tidak berkata apa-apa, aku yakin aku bisa melakukan 40 not terakhir dan aku tidak pernah salah, kenapa hari ini aku bisa salah? para penonton yang ada didepan mataku juga ikut merasakan rasa sedih yang kurasakan, aku tidak pernah merasa sebodoh ini, dan aku tidak tahu apa yang salah, jariku? senarku? eboeyku? biolaku? udara yang kuhirup? atau diriku? kurasa semuanya menjadi satu, dan aku tidak peduli, dengan bangga kuangkat kepalaku kearah ribuan orang yang melihat diriku saat ini, menundukkan kepalaku untuk menghormati mereka, dan berjalan letih dan lunglai kebalik tirai merah itu lagi, dan aku tidak tahu apa yang terjadi, aku membanting biola itu dan merasakan rasa jahat yang ada didalam diriku keluar menembus jantungku, dan aku mulai merasakan kepedihan yang teramat sangat dalam, dan yang kutahu kakiku mengajakku berlari keluar dari gedung itu, dan menenggelamkan diriku dalam dinginnya malam yang terasa mulai membekukan darah yang ada dalam tubuhku, dan aku duduk ditanah, dan melihat tangan kiriku yang penuh dengan gesekan-gesekan halus senar yang tadi kutekan, dan aku menangis, menyadari betapa bodohnya aku ini...
Tuesday, May 17, 2005
(86) HERE AND THEN…
aku berjalan menuju altar, dimana didepanku hanya ada lambang dua garis yang ditarik simetris, tidak ada cela dalam menarik garis itu, mungkin terlalu sempurna untuk dipikirkan, dan semakin kupikirkan, semakin kumengerti, betapa tidak sempurnanya hidupku ini, dengan badan yang letih aku, aku berlutut, mengepalkan kedua tanganku, berharap dengan begitu, aku bisa mendapatkan sedikit kekuatan dalam batinku yang meraung ini, mungkin tidak perlu waktu yang lama, namun aku hanya membutuhkan sedkit keheningan yang jarang sekali kudapat sejak aku disini, didunia yang terlalu ramai ini, dan mungkin aku juga terlalu capai untuk dapat mengikuti semuanya sekaligus, namun aku tahu, walapaun aku mencoba untuk berhenti, mereka semua tidak akan pernah berhenti, melainkan terus berjalan dan semakin meninggalkanku...tetapi apapun alasannya, aku sekaarang disini, didepan penciptaku didunia, berusaha untuk menjelaskan semuanya, keluhanku, kritikku, perasaanku, isi hatiku, kekesalanku, kebahagiaanku, pikiranku, dan semakin aku bercerita, semakin sesak hatiku, dan aku menoba untuk menahan air suci yang keluar dari mataku, dan aku tahu mungkin tidak akan ada jawaban yang akan kuperoleh darinya, karena untuk mendapatkan jawaban langsung dari penciptaku, adalah hal yang tidak mungkin, mungkin satu-satunya cara ialah dengan menembak kepalaku sendiri, dan bertemu dengannya dialam sana...namun saat ini aku tidak perlau jawaban langsung darinya, karena aku hanya ingin mencoba melepaskan beban diriku dulu saat ini, bukan melepaskan beban tubuhku, lagipula, mungkin Dia sedang sibuk menjawab doa orang lain yang lebih penting ....tetap saja air mataku meluncur deras dari mataku yang mulai pedih ini, yang mulai letih untuk terus mencoba tersenyum....mungkin diriku sudah terlalu banyak menderita akibat kebohongan dunia ini, sehingga kapasitas batinku sudah mulai menumpuk dan sudah tidak kuat, sehingga aku harus mencari sebuah cara untuk mengurangi beban itu atau menambah kapasitas batinku sesegera mungkin, aku mendongakkan kepalaku sedikit, melihat lewat mataku yang buram karena air mata, melihat kekanan dan kekiriku, mencoba untuk menemukan orang lain yang bisa kuajak bicara, namun semuanya hening, yang bisa kulihat hanyalah altar dengan warna merah yang mencolok, dan deretan bangku yang seakan-akan mengejek diriku yang sedang berlutut, entah meminta apa dari dirinya diatas sana...namun semakin aku ingin keluar, semakin aku ingin berada disini, mungkin aku ingin disini, karena aku bisa merasakan diriku sendiri yang bergerak, bukan diriku yang selalu berada dibawah kekuatan lain, mungkin tidak semuanya berjalan lancar, disini aku bisa melampiaskan semua rasa kekesalanku, disini aku merasa tenang dan damai, namun disini terlalu sepi, apakah alam surga diatas sana, juga akan sesepi ini? kalau memang sesepi ini, mungkin akan bahagia mendengarkan, karena aku tahu akan selalu sendiri, selalu begitu, betapapun aku mencoba, pada akhirnya aku sendiri, jadi tidak masalah bagiku kalau surga sesepi ini.....
(85) F**K YOU (TOO)
kau bilang aku bajingan? kau juga! kau bilang aku keparat? kau juga! kau bilang aku sampah? lebih sampah kau! kau mengatakan aku kotoran? kau juga! kau bilang aku pembohong? well, kau juga tidak lebih dari itu!...sudahlah, tidak usah berdebat dan menghabiskan waktu lebih banyak lagi, untuk mengatakan semuanya tidak perlu waktu etrlalu banyak, karena engkau dan aku sebenarnya sama, hanya saja bedanya aku pria, dan kau wanita bodoh yang tidak pernah mengerti akan semuanya yang telah terjadi....simpan saja semua umpatan kata-katamu dalam hati dan bibirmu itu, karena apa yang kauucapkan akan kembali lagi kepadamu....masih saja engkau mengumpat didepanmu, ingin kutampar mulutmu yang tidak bisa berhenti berbicara itu, diam kataku, jangan bicara lagi, semuanya udah tidak tahan bersamamu, aku juga akan pergi meninggalkanmu, sebentar lagi, ketika aku sudah puas mengatai dirimu, janga bilang diriku egois, sekarang kutanya, siapakah yang meninggalkan aku pada saat aku tidak mempunyai siapa-siapa? aku? atau dirimu? jangan mencoba untuk pergi dan berpaling dariku pada saat aku berbicara denganmu...hei pelacur...jangan mulai menangis, karena aku sudah berkali-kali memaafkanmu, tetapi tidak kali ini...kali ini aku akan menampar mulutmu lebih banyak dari kemarin, agar kau bisa diam, tidka usah berbicara lagi, dan kalau bisa...tidak hidup lagi....
(84) DAI YU OL
jangan bersuara terlalu banyak, karena setiap desis suara yang kauhasilkan akan tercatat dalam sejarah kehidupanmu oleh para malaikat penjagamu, jangan berbicara terlalu kencang, karena setiap perkataan yang kauhasilkan juga akan tertulis oleh malaikat kematian yang menjagamu, jangan bergerak terlalu banyak, bukan karena ada malaikat atau setan yang menjagamu, melainkan dunia ini sudah terlalu sempit untuk ditinggali, berapa juta jiwa manusia yang sekarang menghuni dunia? dua puluh juta? seratus juta? aku sendiri tidak tahu tepatnya, namun yang aku tahu pasti, dunia ini sudah terlalu sesak, sehingga sangat menyenangkan untuk menghilangkan setidaknya setengah dari penduduk dunia ini, entah bagaimana caranya, yang pasti mereka harus dihilangkan, tidak peduli pria, manusia, anak-anak, tua renta, bagaimana caranya? mungkin dengan meledakkan nuklir, melempar granat secara sembarangan, atau yang lebih ekstrim, yaitu menembak mereka satu persatu dengan senjata mesin otomatis yang kuharap pelurunya tidak akan habis, atau mungkin lewat sebuah propaganda yang menyuruh mereka untuk membunuh diri mereka sendiri...hahaha...kurasa itu akan lebih berkelas, karena aku tidak perlu membuang tenaga yang terlalu besar, dan kurasa dunia ini akan seidikit bernafas lega apabila tahu kalau setengah dari mereka yang mendiami dunia ini, yang telah merusak dunia sudah mati dan tidak ada lagi, dan aku juga akan merasa lega apabila mengetahui apabila mereka, (para fanatis dan munafik, sok tahu tetapi bodoh), itu sudah meninggal, bersama dengan semuanya, karena apabila mereka sudah tidak ada, maka dunia ini akan sedikit lebih lega, dan dunia ini akan memberikan sedikit ruang kepadaku untuk bergerak, karena aku sudah merasa sangat gerah dengan panas yang dihasilkan oleh aura negatif yang dihasilkan oleh mereka, para orang tolol yang tidak pernah mengerti kalau mereka kalau mereka ditakdirkan hanya untuk mati dengan dosa mereka, hahaha, betapa nikmatnya merasakan nikmatnya membunuh mereka semua, aku akan lebih memberikan kesempatan untuk hidup kepada binatang, daripada memberikan rasa kasihan kepada manusia yang akan kubunuh, tetapi sekali lagi kuperingatkan, hanya satu cara untuk bisa mewujudkannya, jangan bergerak terlalu banyak, jangan bicara terlalu banyak, dan jangan bersuara terlalu banyak, karena kita tidak boleh menjadi pusat perhatian orang lain, dan percayalah, pada saatnya, mereka semua akan tidak tersisa satupun, dan kita tidak akan perlu untuk mengenang mereka....
Monday, May 09, 2005
(83) PROJECT
project ini akan dimulai setelah aku selesai berlari menuju belokan kearah kiri, waktunya kurang lebih sekitar 2-3 detik, lagi..mulai....project dimulai dengan begitu cepat, sadis, dan juga tidak tertandingi, siapakah lawannya, lawannya adalah lawan yang tidak akan bisa kaukalahkan? apa yang harus dilakukan? yang harus dilakukan adalah menghentikan lawanmu, kau boleh melakukan apapun untuk mengalahkan lawanmu, bunuh mereka, sobek mereka, bakar mereka, dan apabila kau bisa mengalahkannya, engkau akan hidup selamanya dan tidak akan pernah mati, sudah siapkah engkau mengalahkan lawanmu? kuberitahu sesuatu pada kupingmu yang mulai berdarah itu, project ini akan selesai, apabila salah satu pihak mati dengan mengenaskan, ok, project dimulai, persiapkan dirimu, baik fisik dan mentalmu, engkau akan menghadapi lawanmu sebentar lagi, misimu adalah menghentikan lawanmu, dengan cara apapun, ingat, dengan cara apapun, dan biar kuberitahu siapakah lawanmu, apakah kau penasaran, karena setahuku lawan yang akan kau lawan ini belum pernah dikalahkan, atau bahkan dihentikan, penasaran? nama musuhmu adalah waktu.....
Thursday, May 05, 2005
(82) CLOUDS
tidak terlalu cerah hari ini, mungkin akan turun hujan sebentar lagi, tidak apa-apa lah, karena dari kemarin aku sudah disengat oleh milyaran sinar ultraviolet yang membuat badanku panas, tidak ada salahnya mendapatkan beberapa cuaca yang berlainan....hanya saja kepalaku agak terasa sedikit berat, karena ada kabut dalam pikiranku, yang terus menerus membuatku tidak bisa berpikir jernih, bukan suatu masalah, lebih tepat disebut beban mungkin, tidak peduli apa caranya, aku harus bisa menerobos kabut ini secepatnya, karena aku bisa gila kalau terus menerus berada didalam kabut kepalaku, mungkin tidak terlalu lama, hanya saja aku yang malas untuk bergerak, karena lebih terasa ringan untuk membiarkan kabut itu terus mengelilingi kepalaku, dan terasa begitu menyenangkan melihat mereka menggerogoti pikiranku, hmh..butir air hujan sudah mengenai dinding ruanganku, semakin abu-abu semuanya, mungkin akan lebih baik begitu, toh aku juga tidak pergi kemana-mana, mungkin melihat hujan ini akan semakin membuat kabut abu-abu dikepalaku semakin menghilang, apa saja yang kulakukan hari kemarin, sehingga semuanya berada disini hari ini? kemana waktu yang pergi begitu cepat meninggalkan diriku? kurasa aku harus berhenti mengeluh sekarang, karena sebanyak apapun aku mengeluh, aku akan tetap berada disini dan tetap disini....
Monday, May 02, 2005
(81) OTHER ELSE
pernahkah kau merasa bahwa dirimu kosong, tetapi pikiranmu terus menerus berputar memikirkan sesuatu yang kau sendiri tidak yakin bisa mendapatkannya? sepi rasanya disini sendirian, sisi jiwa sebelah kananku menginginkan agar aku sendiri disini, tetapi sisi jiwa sebelah kiriku menginginkan ada seseorang yang menemaniku disini...apa yang terjadi apabila aku sudah berada didalam posisi seperti ini? mungkin hanya bingung dan tidak bertindaka apa-apa adalah jawaban yang tepat untuk menjawabnya, namun tidak semua masalah yang timbul bisa dengan mudah dihilangkan, karena semuanya terjadi begitu saja, kini aku menginginkan sesuatu yang lain itu, karena sesuatu yang lain itu bisa dengan mudah membuat pikiranku tenang, membuat badanku terasa ringan, dan aku tidak butuh semuanya lagi saat aku mendapatkannya, berdiri dengan kedua kakiku pada saat ini membuat jantungku berdegup kencang, sehingga aku harus berjalan dengan tanganku agar jantungku tidak berada dalam posisi berdiri, namun tidur.....hmf...mungkin tidur adalah salah satu obat yang kubutuhkan saat ini, karena pada saat aku tidur, aku tidak akan menganggap semua ini nyata, karena pada saat aku tidur, aku bisa bermimpi tentang apapun, dimana tidak akan ada batas yang jelas diantara mimpi yang satu dengan yang lainnya..kurasa aku aku akan mencoba tidur sekarang...
Wednesday, April 27, 2005
(80) PATIENT
aku duduk diatas sebuah kursi yang mempunyai dua buah roda disamping kanan dan disamping kirinya, dan kakiku tidak terasa sama sekali, aku tidak bisa merasakan sedikitpun kakiku, bahkan aku sudah mencoba menyuruh kakiku untuk bergerak, dan sebanyak apapun listrik yang kualirkan kepada otakku untuk menyuruhnya menggerakkan kakiku, tetap saja kakiku tidka bergerak, aku hanya bisa bersedih dan mengeluarkan air mata dan meratapi nasibku ini...hanya saja aku selalu berpura-pura tegar, dan berharap semuanya akan baik-baik saja....setidaknya aku mempunyai tangan yang bisa kugerakkan, kadang-kadang aku masih mengingat kejadian itu, kami berdua bercanda didalam mobilnya, berpegangan tangan, berpelukan, dan tersenyum dan tertawa sepanjang perjalanan, hingga akhirnya dia terlalu mabuk dan tidak sengaja menyalakan rokok didalam mobil, dan kami berdua sibuk mematikan rokok itu, hingga tidak melihat apa yang ada didepan mobil, dan entah apa yang terjadi, tiba-tiba dunia memutar 360 derajat berkali-kali, dan pada saat aku sadar, dia tergeletak, dengan darah dimana-mana, dan aku hanya bisa berteriak memanggil namanya, berkali-kali aku berteriak, hingga aku bisa merasakan ludahku naik keatas tenggorokkanku, dan dia tetap tidak bergeming, dan terus saja memejamkan matanya...dan mataku terasa berat, dan pada saat aku bangun, disinilah aku, diatas kursi beroda yang tidak akan pergi kemana-mana kalau aku tidak menggerakkannya, mereka bilang aku harus merelakan kehilangan kedua kakiku apabila aku ingin terus hidup, namun apa gunanya lagi hidup, ketika semua yang kau harapkan, ketika orang yang kau percaya, orang yang bisa membagi suka dan dukanya kepadamu tidak lagi ada disana,dokter, potong saja kedua kakiku, aku percaya itu yang terbaik, dan kalau bisa bedah saja kepalaku, dan ambil sisi-sisi memori dari otakku, buang semua memori yang bisa membuat hatiku bertambah sakit,.....tidak bisa? apanya yang tidak bisa? kau adalah seorang dokter, apa yang tidak bisa seorang dokter lakukan? bukankah itu pekerjaanmu? membuat seorang pasien menerima kebahagiaan? keparat, semuanya berjalan jauh dari rencana....mungkin aku akan keluar sebentar, mencari sedikit sinar matahari dan sedikit udara segar, karena aku tidak tahan berada didalam ruangan yang hanya diwarnai oleh warna putih, dan wangi bunga yang diberikan oleh teman-temanku, terimakasih atas dukungan dan kunjungan kalian, namun ketahuilah, aku tidak membutuhkannya,...kudorong kedua roda penyangga yang ada disamping kursiku, berat sekali rasanya meutar roda itu, kau berpikir apakah seberat itukah hidup? atau mungkin lebih berat...tenggorokkanku masih terasa sakit, dan kini aku sudah berada diluar, disebuah taman, yang penuh dengan bunga, dan warna hijau yang bergradasi dari muda ke tua, entahlah, aku tidak mengerti tentang warna, karena aku buta warna, dan aku tidak peduli, tidak ada siapa-siapa disini, hanya aku sendiri, dan aku hanya bisa menangis, memikirkan semuanya kembali, masa laluku, saat ini, dan nasib masa depanku.....aku terus menangis, dan tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahuku, aku tidak bisa melihat dirinya, karena aku harus memutar kursi rodaku terlebih dahulu, dia adalah seorang wanita, berpakaian merah,dengan topi yang menutupi alisnya, dan dia bertanya padaku:'apakah kamu mempunyai korek api?"...apa-apaan ini? tidakkah dia bisa melihat aku adalah seorang pasien cacat yang duduk dikursi roda? apakah dia mengejekku?, merokok saja aku tidak pernah..lalu dia bertanya lagi:"aku bilang, apakah kamu mempunyai korek api?"....aku mencoba menghapus air mataku, dengan sambil terisak-isak, dan mencoba tersenyum kepadanya, dan dengan terbata-bata aku berkata"maaf nona, aku tidak punya"....lalu dengan kasar dia berkata:"bohong!, sudah jelas-jelas engkau mempunyai korek api, berikan padaku!", aku semakin bingung dan kepalaku semakin berputar dengan cepat..."sungguh nona, aku tidak punya, bahkan aku saja tidak merokok!"...lalu dengan tersenyum dia berkata:' apakah aku mengatakan aku akan merokok? aku hanya bertanya apakah engkau mempunyai korek api!"..lalu dia berdeham,dan berkata lagi "kau tahu, kau mempunyai korek api, api yang sangat besar, dan tidak semua orang mempunyai api sebesar itu, percayalah padaku! kau ingin tahu dimana letak korek api yang kaupunya? disini!" dia menjulurkan tangannya dan menepuk dadaku, tepat dihatiku...."kau harus tegar, karena semuanya akan baik-baik saja, kehilangan sesuatu tidak berarti harus menghilangkan semuanya begitu saja"...lalu dia tersenyum, dan kemudian pergi menjauh..."tunggu..tunggu,,,nona, kemarilah, aku masih ingin bicara!"....tolong, tolong kembalilah, karena sepi sekali rasanya disini, dan aku masih membutuhkan orang untuk bicara, kembalilah...tapi sekuat apapun aku bicara, dia tidak kembali, apa maksudnya dia berbicara seperti itu?..aku tidak mengerti? apakah dia menyuruhku untuk lebih tegar? kurasa tidak bisa nona, semuanya terlalu berat untuk diriku....dan dengan lebih lunglai aku kembali kekamar putihku....beristirahat sejenak, karena kepalaku masih sakit memikirkan semuanya....dan pada saat aku tertidur, dokter itu kembali datang kepadaku, dan berkata:"nona yang berbaju merah tadi berbicara kepadamu?...kalau begitu, kau harus kuat, karena dia mengatakan kepadaku, kau mempunyai api yang besar, dan percayalah, dia tahu apa yang dia katakan, yang harus kaulakukan sekarang adalah berupaya semuanya menjadi lebih baik, meskipun temanmu yang ada dimobil itu tidak selamat dan kau haru kehilangan kedua kakimu, aku rasa semuanya tidaklah terlalu berat...karena nona berbaju merah tadi kehilangan lebih banyak dari semua yang kau hilangkan hari ini, percayalah, aku tahu ceritanya, namun kalian berdua bernasib sama, dan juga memang kadang-kadang semua terasa begitu berat, namun hanya kamu yang bisa mengatasi semuanya...oh yah, jangan pernah berpikir untuk mematikan dirimu sendiri, karena apabila iya, temanmu akan lebih sedih lagi diatas sana, oh yah, ada surat dari nona tadi..."....dengan perasaan bingung aku membuka surat itu dan membacanya....
"temanku, yang baru saja kutemui hari ini, temanmu yang tidak selamat itu, dia bahagia mengetahui bahwa engkau tidak apa-apa, namun dia sangat sedih, karena engkau terus menerus mencoba memadamkan api yang ada dihatimu, ketahuilah, bahwa api yang ada dihatimu, juga ada dihati dirinya, dan apabila api dihatimu padam, maka dia akan kehilangan dirimu juga, jadi jaga agar api itu terus menyala, jangan khawatir, aku akan menjaga temanmu diatas sini, dan kau akan bertemu lagi dengan dirinya, apabila waktunya telah tiba, dan apabila engkau sudah siap untuk bertemu dengan dirinya, sekarang, beristirahatlah..-teman merahmu-
entah kenapa, semuanya terasa begitu tenang, begitu sunyi, namun menjadi begitu suci, begitu lembut, dan pada saat yang tenang itu, aku mengambil pisau yang ada didekat karangan buah yang ada didekatku,dan menusukkan pisau itu tepat ketengah mataku, dan aku tersenyum,....maafkan aku nona merah,semuanya terasa begitu berat, dan aku tidak siap untuk bertemu dengan dirinya dengan hilangnya dua kakiku, kurasa semuanya ini akan lebih baik, kalau aku tidak bermain dengan caramu, tetapi dengan caraku..... terimakasih atas dukunganmu, dan salamku untuk dirinya diatas sana...... salam sayangku untuknya....
"temanku, yang baru saja kutemui hari ini, temanmu yang tidak selamat itu, dia bahagia mengetahui bahwa engkau tidak apa-apa, namun dia sangat sedih, karena engkau terus menerus mencoba memadamkan api yang ada dihatimu, ketahuilah, bahwa api yang ada dihatimu, juga ada dihati dirinya, dan apabila api dihatimu padam, maka dia akan kehilangan dirimu juga, jadi jaga agar api itu terus menyala, jangan khawatir, aku akan menjaga temanmu diatas sini, dan kau akan bertemu lagi dengan dirinya, apabila waktunya telah tiba, dan apabila engkau sudah siap untuk bertemu dengan dirinya, sekarang, beristirahatlah..-teman merahmu-
entah kenapa, semuanya terasa begitu tenang, begitu sunyi, namun menjadi begitu suci, begitu lembut, dan pada saat yang tenang itu, aku mengambil pisau yang ada didekat karangan buah yang ada didekatku,dan menusukkan pisau itu tepat ketengah mataku, dan aku tersenyum,....maafkan aku nona merah,semuanya terasa begitu berat, dan aku tidak siap untuk bertemu dengan dirinya dengan hilangnya dua kakiku, kurasa semuanya ini akan lebih baik, kalau aku tidak bermain dengan caramu, tetapi dengan caraku..... terimakasih atas dukunganmu, dan salamku untuk dirinya diatas sana...... salam sayangku untuknya....
Subscribe to:
Posts (Atom)