Somewhere inside me something disappears, And I try to part with my rust-eaten anger...
Monday, April 18, 2005
(68) ALONE, TIMELESS
dimana orang lain ketika aku membutuhkan bantuan dan senyuman mereka disaat aku sendiri! semuanya terlalu berat untuk dijalani sendiri! semua omongkosong ini hanya menghabiskan waktuku selama berhari-hari, sedangkan hari-hari yang kujalani sangatlah membosankan dan sangat menyakitkan, disaat semua orang sibuk mencari tempat yang kering dan kotor diantara tumpukan sampah, para dewa-dewi disurga sibuk mengurusi kuil untuk persembahan manusia terhadap mereka. kini aku benar-benar sendiri, hanya tangan dan kakiku sendiri yang bisa kuandalkan untuk bertahan hidup. ingin rasanya aku mengelupas semua kulitku, hingga hanya tulangku yang terlihat, karena daging yang kupunya hanya menambah beban hidup yang saat ini menjadi sangat berat untukku, semua kuil disurga sudah tertutup untukku, hidup pun hanya sekedar untuk memenuhi janji pada saat aku dilahirkan kedunia sialan ini, senyum pun tak berguna untuk mengubah pikiran mereka yang hanya mementingkan diri mereka sendiri! jangan kaubicara sepatah kata lagi, karena semua itu hanyalah menambah koleksi omongkosong yang telah kuterima selama ini.....yah, selama ini....aku hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas, karena aku tahu kalau hidup ini tidak usah berjalan menuruti arahnya, hanya berputar dan berputar pada porosnya, aku yakin disaat aku merasa dibawah, maka aku akan terus berada dibawah, hidungku kini berair, air yang seharusnya keluar dari mataku, keluar hingga hidungku, bayangkan betapa kacaunya hidupnya ini sekarang......aku akan pulang, dan membunuh semua orang yang kukenal, karena mereka tidak pernah ada untukku disaat aku membutuhkan mereka, aku akan mengirim jiwa mereka yang egois kepada dewa-dewi disurga melalui meja persembahan yang telah dipersiapkan untuk mereka, dan setelah semuanya berakhir, aku akan membunuh diriku dengan membakar jantung dan hatiku, dan memakaikan ikat kepala duri agar pikiran ini hilang dari pikiranku, kuharap semua akan berakhir dengan damai, karena aku sudah mulai terbiasa mencium bau darah yang telah kusebar selama ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment